Pelebon di Puri Ubud, Ribuan Warga Tumpah Ruah untuk Menyaksikan

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Upacara Pitra Yadnya (Pelebon) di Puri Ubud, Gianyar, Bali, Jumat (2/3/2018), menjadi peristiwa bersejarah bagi Desa Ubud dan Kabupaten Gianyar pada umumnya.

Bagaimana tidak, ini merupakan momen langka, dengan ribuan pengayah Puri Ubud yang hadir dan membantu mengusung bade dan lembu berukuran besar.

Pelebon ini merupakan penghormatan terakhir terhadap Anak Agung Niang Agung, istri dari Raja Puri Ubud Tjokorda Gede Agung Sukawati.

Anak Agung Niang Agung meninggal pada 14 Januari 2018 karena faktor usia.

Sebelumnya sempat disemayamkan di Puri Ubud sebelum akhirnya dipralina yang dilaksanakan kemarin.

Beliau adalah ibu dari Tjokorda Arta Ardana Sukawati atau yang sering di sebut dengan Cok Ace.

Bade yang mengiringi beliau memiliki tinggi kurang lebih 27,5 meter dan berat mencapai kurang lebih 10 Ton.

Begitu juga lembu yang dipercaya mengiringi beliau ke nirwana memiliki tinggi 7 meter dengan berat mencapai kurang lebih 5 Ton.

Bade dan lembu ini diusung secara estafet dari depan Puri Ubud hingga menuju Setra oleh semblan banjar dari seluruh daerah di Gianyar.

Dalam pelebon ini juga terdapat tarian sakral yakni baris poleng yang diyakini sebagi pemberi jalan menuju alam nirwana.

I Gusti Ngurah Putu Widiantara selaku pengayah Puri Ubud mengatakan,"semua pengayah Puri Ubud datang hari ini, sembilan banjar dari Kecamatan Ubud, yaitu Ubud Kaja, Ubud Kelod, Shambhan, Kutuh Kelod, Jungjungan, Bantuyung sakti yang menggotong bade, dan penggotong lembu dari Banjar Ubud Tengah, Taman Kaja, Taman Kelod, Tegalantang, Kutuh Kaja." (*)

Yuk subscribe YouTube Channel tribun-bali.com: