Simpang Ring Banjar

Kisah Ajaib dan Mistis di Pura Taman Sari Padang Lambih Alang Sekan

Pura Taman Sari Padang Lambih Alang Sekan terletak di Banjar Sari Buana, Desa Tegal Harum, Denpasar Barat.

Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Ady Sucipto
Tribun Bali/Agus Aryanta
Pura Taman Sari Padang Lambih Alang Sekan 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Pura Taman Sari Padang Lambih Alang Sekan terletak di Banjar Sari Buana, Desa Tegal Harum, Denpasar Barat.

Pura tersebut memiliki cerita yang unik dari sejarah berdirinya hingga sekarang. Bahkan warga banjar percaya keajaiban pura secara niskala yang dialami warga banjar.

Selain itu, pengempon pura tersebut merupakan keluarga dan bukan dari warga banjar.

Kelian Dusun Banjar Sari Buana I Made Budiarta menyatakan, dulu wilayah Sari Buana merupakan lahan kosong yang dipenuhi pohon ilalang.

Tidak ada penduduk yang ingin tinggal di wilayah tersebut. Wilayah itu juga dipenuhi dengan ular.

Pada zaman penjajahan, penglingsir keluarga Jero Gede Kalakan Tegal dikejar dengan sekutu. Kemudian melarikan diri ke wilayah Sari Buana.

Ia sembunyi di padang ilalang yang tumbuhnya hanya sekitar wilayah tertentu. Herannya saat memasuki ilalang tersebut tidak diketahui sekutu.

Setelah bebas dari sekutu, ia tapa brata di ilalang tersebut dan menjanjikan atau mesesangi akan membuat tempat suci atau pelinggih.

Setelah peradaban zaman pelinggih tersebut diberi nama Pura Taman Sari Padang Lambih Alangsekan.

Pura Taman Sari Padang Lambih Alang Sekan
Pura Taman Sari Padang Lambih Alang Sekan (Tribun Bali/Agus Aryanta)

Nama tersebut bermakna bawah pura tercipta di rumput yang panjang dan hanya tumbuh di seputaran tertentu yang sering disebut alangsekan atau alingsehan.

“Dulu warga percaya, pura tersebut keramat sehingga, setiap melaksanakan di banjar, selalu memohon doa restu dengan menghaturkan pejadi di pura tersebut,” tuturnya saat ditemui Tribun Bali, kemarin.

Selain itu, kejadian aneh pernah ia alami. Saat itu, dirinya mengambil batang pohon asem di wilayah pura secara sembarangan.

Keesokan harinya dirinya menjadi seorang pemarah hingga dicari melalui mimpi oleh pelancah di pura tersebut. Ia kemudian menghaturkan banten guru piduka untuk permohonan maaf dan memohon keselamatan.

“Dulu banyak sekali kejadian di pura tersebut. Dulu terdapat pohon asem, pohon tersebut tumbang anehnya lama-lama pohon tersebut berdiri lagi,” tuturnya.

Pura yang berada di wilayah Sari Buana tersebut diempon keluarga Jero Gede Kalakan Tegal. Namun krama banjar banyak yang sembahyang bahkan ikut menjaga pura tersebut.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved