Radar Udara Perlihatkan Semua Pesawat Hindari Langit Suriah, Ini yang Terjadi
Seiring dengan meningkatnya ancaman peluncuran rudal ke wilayah Suriah, seluruh penerbangan kawasan Asia menghindari wilayah udara Suriah
TRIBUN-BALI.COM - Seiring dengan meningkatnya akan ancaman peluncurkan rudal ke wilayah Suriah, hari Rabu (11/4/2018) ini seluruh penerbangan yang ada di kawasan Asia tampak menghindari wilayah udara Suriah.
Ini terlihat dari radar pengamatan sebagaimana yang ditampilkan di website flightradar24.
Dibandingkan negara sekitarnya, wilayah udara Suriah bersih dari penerbangan.
Berbeda dengan wilayah udara Irak, Lebanon, Yordania, Israel atau Turki yang semuanya bertetangga dengan Suriah.
Adapun ini kemungkinan ada hubungannya dengan meningkatnya suhu ketegangan di Suriah.
Serupa, berdasarkan peta lalu lintas penerbangan yang dirilis Flight Aware, nyaris tak satupun pesawat komersial menerbangi langit Suriah.
Terpantau hanya ada dua penerbangan Middle East Airlines, maskapai nasional Lebanon, yang dijadwalkan melintasi angkasa Suriah.
Satu pesawat MEA akan mengarungi rute penerbangan dari Beirut menuju Madinah.
Satu lagi dari Lebanon menuju Dubai.
Keduanya dijadwalkan terbang beberapa jam ke depan.
Adapun Badan Keamanan Penerbangan Eropa atau European Aviation Safety Agency (EASA), mengeluarkan peringatan terkait kemungkinan adanya serangan rudal ke wilayah Suriah 72 jam mendatang.
"Menimbang adanya kemungkinan peluncuran serangan udara dengan rudal udara-ke-darat dan / atau jelajah dalam rentang waktu 72 jam ke depan, dan kemungkinan gangguan intermiten peralatan navigasi radio, sehingga perlu diambil pertimbangan ketika merencanakan operasi penerbangan di daerah FIR Mediterania Timur / Nicosia," demikian peringatan yang dikeluarkan.
Sementara itu, Sistem Pertahanan Udara Suriah dalam kondisi siaga tertinggi menyusul ancaman perang AS dan sekutunya.
Armada kapal perang AS saat ini bergerak ke perairan Timur Tengah dari Norfolk, Virginia.
Rusia juga memerintahkan Armada Laut Hitam siaga tempur.
Patroli udara dilakukan intensif di perairan maupun daratan Suriah yang potensial jadi sasaran serangan.
Mayoritas anggota Dewan Keamanan PBB menolak draf resolusi Rusia tentang pembentukan tim pencari fakta serangan kimia di Douma.
Tuduhan ini diarahkan ke pemerintahan Bashar Assad, meski belum ada bukti-bukti meyakinkan terkait tuduhan yang mula-mula dilaporkan kelompok pemberontak Jaish al-Islam.
Rusia maupun Damaskus membantah keras tuduhan ini, dan balik menuding narasi ini sengaja diciptakan sebagai preteks serangan lebih besar dari koalisi AS dan Arab.
Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul 'Pertahanan Udara di Level Tertinggi! Radar Udara Perlihatkan Semua Pesawat Hindari Langit Suriah'