Piala AFC
Kalah 1-3 Dari Global Cebu, Bali United Dipermalukan di Kandang, WCP Minta Maaf
Kiper muda Bali United, Diky Indriyana, yang dimainkan sebagai starter tiga kali harus memungut bola di gawangnya di babak pertama.
Penulis: Marianus Seran | Editor: Eviera Paramita Sandi
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Bali United mengakhiri laga Grup G Piala AFC 2018 dengan meninggalkan kekecewaan berat.
Kontra Global Cebu FC asal Filipina di Stadion Kapten Dipta, Gianyar, Rabu (25/4/2018) malam, Bali United dipermalukan 1-3.
Baca: Bali United vs Global Cebu Skor Akhir 1-3, Bali United Kian Terpuruk
Kiper muda Bali United, Diky Indriyana, yang dimainkan sebagai starter tiga kali harus memungut bola di gawangnya di babak pertama.
Tiga gol Global Cebu masing-masing dicetak Rufino Sanches (Rufo) menit ke-2 dan 45+1, dan Paul Mulders (33').
Bali United baru bisa balas satu gol pada babak kedua menit ke-77 lewat gol berkelas Nick van der Velden.
Tendangan kaki kanan VDV tak mampu dijangkau kiper Patrick Deyto.
Laga berlangsung sepi penonton.
Padahal digelar malam hari.
Minimnya penonton karena laga terakhir ini tak lagi menentukan langkah Bali United maupun Global Cebu di Piala AFC.
Usai laga, Pelatih Bali United Widodo Cahyono Putro (WCP) langsung meminta maaf kepada fans, masyarakat Bali, dan juga seluruh masyarakat Indonesia.
Karena Bali United tak mampu memberikan hasil maksimal pada laga ini.
"Pertandingan sangat berat. Bagi pemain yang jarang main, terlihat kesulitan. Ini bentuk pelajaran kita. Semua perbaiki individu. Kita tidak bisa bermain bola hanya andalkan stamina saja, tapi semua harus diandalkan," kata WCP.
Pada laga ini, WCP melakukan rotasi dengan memasang sejumlah pemain yang jarang dimainkan.
Selain memainkan Diky sebagai kiper, WCP juga menurunkan Agus Nova Wiantara, Sutanto Tan, Nyoman Sukarja, Yandi Sofyan, dan Gede Sukadana sebagai starter.
Agus Nova yang lama tak mencicipi lapangan hijau, terlihat kesulitan menjalankan kepercayaan pelatih.
Agus Nova dan Sukadana akhirnya diganti di babak kedua.
WCP memasukkan Ahn Byung Keon dan Stefano Lilipaly.
"Selamat untuk Global Cebu, dan tetap semangat untuk pemain dan fans juga karena kompetisi ini masih panjang.
Tanggal 30 April lagi kita bermain di Liga I Indonesia, laga away. Meski padat dan lelah, kita harus siap jalani," kata pelatih asak Cilacap ini.
Secara teknis, WCP menjelaskan perbandingan laga sebelumnya di Filipina dan di Bali, secara umum tidak terlalu jauh.
Sejak awal pemain sedikit kurang fokus.
Akibatnya sudah kebobolan di menit kedua.
"Gol cepat mereka yang membuat hilang fokus. Ini juga pelajaran bagi pemain. Kalau diturunkan mereka tidak siap, ya saya mencari pemain lain yang benar-benar siap," kata WCP.
WCP tentu sangat tahu semua fans dan masyarakat kecewa dengan hasil ini. Bermain di kandang dan kalah.
Media sosial resmi Bali United diserbu para fans yang meski malam itu sepi di Stadion Dipta Gianyar.
Fans lebih ramai memberikan komentar kritik tim dan pelatih.
"Minta maaf Bali United tidak persembahan hasil maksimal pada pertandingan terakhir untuk masyarakat Bali dan masyarakat Indonesia.
Minta maaf tidak bisa kasih yang terbaik. Ini pembelajaran bagi kita," kata WCP.
Tak Kerja Keras
Sementara Pelatih Global Cebu, Marjo Allado, sangat senang dengan hasil kemenangan 3-1 ini.
Dia mengakui Bali United tak menurunkan striker Ilija Spasojevic memberikan keuntungan kepada timnya.
"Hasil menyenangkan dibanding di Manila (seri 1-1). Bali tidak memainkan Ilija Spaso, sehingga tidak membuat pemain belakang kerja keras," kata Alloda, kemarin.
Pemain Global Cebu, Rufino Familliar Sanchez, mengaku senang tiga poin jadi penutup fase Grup G Piala AFC 2018.
Gol cepat disebut jadi kunci kemenangan timnya.
"Cetak gol cepat kuncinya. Sangat senang gol cepat, itu memberi kepercayaan diri pada tim. Babak kedua tidak ada gol. Tapi pemain tetap fokus," kata striker asal Spanyol ini. (rik/dad)