Arya Permana, Bocah dengan Bobot 192 Kilogram Kini Turun 83 Kilogram

Kisah Arya menekankan catatan pentingnya mencegah kegemukan pada anak.

Arya Permana (10) penderita severe obesity ditangani 13 dokter spesialis RSHS. Berat badan normal Arya kurang dari 50 kg, namun saat ini beratnya mencapai 189,5 kg. (KOMPAS.com/Reni Susanti ) 

“Saya tekankan yang penting bagi anak-anak cegah jangan sampai dia kegemukan. Jangan biasakan anak makan berlebihan, kedua jangan makan atau minum yang manis berlebihan seperti soft drink, junk food, karena anak sangat mudah timbul ketagihan dan obesitas itu erat kaitannya dengan unsur adiksi atau kecanduan.”

Ia juga meminta masyarakat meninggalkan anggapan anak gemuk itu sehat atau menggemaskan.

“Anggapan yang seperti itu sudahlah tingalkan, jaman dulu waktu negara masih susah kekurangan, banyak orang kurang gizi sehingga melihat anak gemuk itu sehat. Zaman sekarang, gemuk atau kelebihan berat badan itu penyakit.”

Selain pada anak, jumlah kasus obesitas di kalangan warga dewasa juga meningkat.

Data pemantauan status Gizi Kementerian Kesehatan menunjukan pada tahun 2017 lalu, sebanyak 25,8 persen atau lebih dari seperempat warga Indonesia mengalami obesitas.

Data menunjukkan tingkat kemakmuran menjadi salah satu pemicu, selain faktor genetik yang sulit dihindari.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah Arya Permana, Anak Tergemuk di Dunia, yang Beratnya Turun 83 Kg".

Editor : Yunanto Wiji Utomo

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved