Tak Terima Ditertibkan, 4 Siswa di GOR Ngurah Rai Tantang Polisi Berantem

Empat dari ratusan siswa-siswi SMA/SMK di Denpasar digiring ke Mapolda Bali saat merayakan kelulusan

Penulis: Hisyam Mudin | Editor: Ady Sucipto
Tribun Bali/I Nyoman Mahayasa
Ribuan siswa rayakan kelulusan di parkiran GOR Ngurah Rai, Denpasar, Kamis (3/5). 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Empat dari ratusan siswa-siswi SMA/SMK di Denpasar digiring ke Mapolda Bali saat merayakan kelulusan, Kamis (3/4) kemarin.

Keempat siswa ini diamankan karena melawan petugas ketika diimbau untuk tidak mengganggu ketertiban umum.

Baca: PARADE FOTO: Momen Gokil Perayaan Kelulusan Siswa SMA di Bali, Bagaimana Menurutmu?

Baca: Konvoi Sambil Kebut-kebutan Makan Korban, 3 Siswa Kecelakaan Masuk RS Bali Mandara

Mereka diamankan dari parkiran lapangan Gedung Olahraga (GOR) Ngurah Rai Denpasar.

Seorang siswa pun terlihat adu mulut dengan anggota Dalmas Dit Sabhara Polda Bali.

Aksi saling tunjuk tangan pun terlihat baik dari anggota maupun siswa.

Peristiwa ini terjadi ketika petugas mencoba memberi imbauan kepada siswa agar tidak menggangu ketertiban umum saat akan menggelar konvoi.

Danton Dalmas Dit Sabhara Polda Bali, Ipda Erik Siagian, mengatakan pihaknya melakukan penertiban karena mendapat banyak laporan dari masyarakat.

"Kami sifatnya menertibkan saja, masyarakat banyak yang melapor ya kami tertibkan. Kalau dia (siswa) kooperatif kami pulangkan, tapi dia melawan ya mohon maaf kami tindak ke Polda dulu," ujarnya kepada awak media.

Erik mengatakan awalnya petugas memberhentikan siswa (yang adu mulut) tersebut dengan maksud mengimbau agar tidak mengganggu ketertiban umum.

Namun siswa ini melawan dan mengajak berantem dengan anggota.

"Awalnya kami hentikan untuk memberi imbauan seperti siswa yang lainnya, tapi dia (siswa) melawan dan membawa nama orangtuanya, bilang 'saya anak anggota'. Ngajak berantem dia. Jadi biar lebih jelas kami tindak ke Polda dulu," jelasnya.

Selain keempat siswa tersebut, anggota Dalmas Dit Sabhara Polda Bali kemarin juga menghukum sekitar 12 orang siswa SMA/SMK di Denpasar.

Mereka disuruh push up sebanyak 25 kali karena aksi mereka mengganggu ketertiban dengan menggeber knalpot sepeda motor.

Selain itu, para siswa juga secara bergerombolan yang memicu kemacetan lalulintas.

"Kita mencoba untuk mengingatkan, karena ini kebetulan ada operasi patuh juga yang bentuknya simpatik, jadi ini sifatnya mengingatkan agar pengguna lalulintas supaya lebih patuh," ujar Danton Dalmas Dit Sabhara Polda Bali, Ipda Kevin Simatupang.

Dalam melakukan penertiban konvoi kelulusan siswa SMA/SMK ini pihaknya menyasar di dua titik yakni di Jalan Gatot Subroto (Gatsu) dan GOR Ngurah Rai.

Penertiban ini sifatnya mengimbau agat tidak mengganggu ketertiban umum dan meminimalisir hal-hal yang tidak diinginkan terjadi.

Pantauan Tribun Bali, sebelum melakukan konvoi ratusan siswa ini berkumpul di beberapa titik.

Seperti di parkiran Art Center Taman Budaya dan parkiran GOR Ngurah Rai.

Bunyi motor yang digeber, bau cat pilox, asap rokok, dan knalpot serta corat-coret seragam mewarnai kelulusan mereka.

Seragam putih abu mereka yang sebelumnya bersih seketika tampak dicorat-coret dengan spidol maupun cat pilox.

Baik cewek maupun cowok sama-sama melakukan berbagai aksi sebagai bentuk perayaan kelulusan.

Bahkan tak tanggung-tanggung, rok salah satu siswa perempuan pun dirobek sesama teman mereka.

Tak lupa mereka pun mengabadikan moment kelulusan ini dengan berswafoto.

Para siswa dari berbagai SMA/SMK di Denpasar ini mengendarai sepeda motor dari jenis standar hingga brong.

Mereka kemudian melakukan konvoi keliling di sekitar kawasan Kota Denpasar.

Trisna, salah satu siswa SMK PGRI di Denpasar, mengatakan aksi corat-coret seragam hingga konvoi ini karena sudah tradisi dari tahun ke tahun dalam merayakan kelulusan.

"Sudah lulus seratus persen. Ikut teman kan sudah tradisi. Sekarang mau ke mana belum tahu, kayanya ke Serangan," ujarnya sembari mencoret seragam temannya kemarin.

Rata-rata sebagian siswa sudah mendengar kelulusan mereka.

Namun sebagian siswa belum mendengar kelulusan tapi sudah ikut merayakan kelulusan dengan corat-coret seragam hingga konvoi.

"Belum dengar pengumuman tapi ikut aja," ujar salah satu siswa SMK PGRI 5 Denpasar kemarin.

Polda Bali pun bertindak tegas ke para siswa yang melakukan konvoi.

Polisi melakukan penilangan kepada siswa yang tidak mengenakan kelengkapan berkendara seperti helm.

Hasilnya, 23 pelanggaran ditemukan yaitu 12 pelanggaran tanpa menggunakan helm, 3 tanpa plat nomor, 3 tanpa SIM, dan 5 pelanggaran yaitu tanpa dilengkapi STNK. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved