Sebut Petugas Partai Tak Mampu Memimpin, Fadli Zon : Baiknya Bu Mega Jadi Capres 2019
Fadli sendiri menyinggung Megawati Soekarnoputri. Ia meminta agar Mega mencalonkan diri menjadi capres
TRIBUN-BALI.COM - Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon berikan spekulasinya soal pemilihan presiden 2018.
Pantauan TribunWow.com, Fadli menuliskannya lewat kicauan di akun Twitter pribadinya.
Kali ini, Fadli mengomentari masalah calon presiden yang diajukan di tahun 2019.
Fadli sendiri menyinggung Megawati Soekarnoputri.
Ia meminta agar Mega mencalonkan diri menjadi capres di tahun 2019.
Karena menurutnya, sosok yang diusung oleh PDI Perjuangan tak mampu memimpin.
Namun semuanya kembali kepada partai, Fadli hanya memberikan saran saja.
"Ada baiknya Bu Mega jd capres 2019, petugas partainya kurang mampu memimpin. Ekonomi berantakan, keamanan kacau. Sekadar saran saja," tulisnya.
Netter yang membaca kicauan ini memberikan tanggapannya.
@Elsan_Panasea: Ngaku aja klo junjungan mu Prabowo jenderal pecatan itu gk bisa lawan Jokowi si tukang kayu.
@SurTeguh: Anda sbg wakil rakyat dan sy adalah http://rakyat.sy sarankan anda mundur dr DPR RI krn menurut sy,anda tdk bisa bekerja.
@fenzamaulana: Ada baiknya Prabowo ga nyapres
Takutnya gagal lagi
Nanti jadi frustasi.
PDI Perjuangan sebelumnya telah mengumumkan jika resmi mengusung Presiden Joko Widodo untuk menjadi capres di tahun 2019.
Deklarasi pengusungan Jokowi sebagai capres, dilakukan dalam rapat kerja nasional (Rakernas) PDI Perjuangan di Grand Inna Beach, Sanur, Bali, Jumat (23/2/2018).
Diusung oleh PDI Perjuangan, Jokowi mengungkapkan rasa terima kasihnya.
Tak hanya itu, ia juga yakin jika pemerintahan ke depannya akan lebih stabil.
"Tentunya PDI Perjuangan itu kuat karena semangat gotong royong. Itulah yang membuat saya yakin pemerintahan ke depan lebih stabil lebih efektif," katanya, dikutip dari Tribunnews.com.
Selain PDI Perjuangan, Gerindra juga telah melakukan deklarasi capres 2019.
Gerindra sendiri telah memberikan mandat kepada Prabowo Subianto untuk menjadin capres 2019.
Komentar Fadli Zon Sebut RUU Antiterorisme Yang Tak Kunjung Rampung
Pasca kejadian-kejadian terorisme yang melanda tanah air pada sepekan ini, banyak netizen yang lantas berharap Revisi UU Antiterorisme segera disahkan.
Diketahui, tanah air baru saja diterpa kasus terorisme seperti; pengeboman di 3 gereja di Surabaya, Jawa Timur, hingga kasus kerusuhan di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok.
Salah satu netizen tersebut bertanya kepada Wakil Ketua DPR, Fadli Zon mengenai progres RUU Antiterorisme.
@senirupa: Sekali lagi saya tanya kepada Fadli Zon @Fadlizon : sebagai anggota DPR bahkan Wakil Ketua DPR, kau kerja apa? Kok UU Terorisme yg bisa rampung 2017, belum juga disahkan?
Menanggapi pertanyaan netizen, Fadli menjawab jika netizen tersebut tidak paham soal fungsi DPR.
Tak hanya sampai di situ, menurut Fadli jika suburnya terorisme dikarenakan pemerintah gagal mensejahterakan rakyat, dengan kata lain kemiskinan adalah penyebab maraknya terorisme.
Menambahkan, Fadli mengatakan aksi terorisme yang kemarin tidak ada hubungannya dengan UU antiteroris, melainkan kesalahan aparat hingga terjadi kebobolan/kecolongan.

"UU anti teroris sudah ada, ini hanya revisi. Saya tak terlibat dalam pansus, ada 30 org anggota. Mayoritas ya partai pendukung pemerintah.
Aksi teroris kemarin pun tak ada hubungannya dg UU anto teroris. Tanya aparat yg tanggung jawab knp bisa kebobolan/kecolongan. Gitu lho", tulis Fadli Zon.
Desakan untuk segera mengesahkan RUU Antiterorisme juga disampaikan oleh Romo Agus Ulahayanan dari Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) dalam konferensi pers bersama tokoh lintas agama lainnya di Gedung Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
Ia menegaskan bahwa seluruh masyarakat menunggu para wakil rakyat menuntaskan tugasnya, yakni mengesahkan RUU yang seolah 'jalan ditempat ' itu.
"Kepada segenap warga bangsa saudara saudari yang terkasih, mari kita menanti wakil rakyat kita untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya," ujar Agus, dalam konferensi pers di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Minggu malam (13/5/2018).
Menurutnya, para anggota DPR memiliki tugas untuk memudahkan aparat kepolisian dalam menangani terorisme di negara ini, melalui pengesahan RUU tersebut.
Bahkan, dirinya menegaskan jika RUU tersebut belum juga disahkan hingga akhir 2018, maka sebaiknya hastag #GantiDPR2019 harus digaungkan.
"Kalau sampai akhir tahun ini belum juga ada pengesahan UU penanganan terorisme, mari kita bangun tagline #GantiDPR2019, rakyat yang menentukan," tegas Agus dikutip dari Tribunnews.com.
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Fadli Zon: Baiknya Bu Mega Jadi Capres 2019, Petugas Partainya Tak Mampu Memimpin