Makan Asyik Nuansa Milea di Dilan Coffee, Sensasi Nongkrong di Pinggiran Jalan

Meski masa penayangannya sudah lewat, film Dilan 1990 (Release 2018, Sutradara: Fajar Bustomi) masih saja meninggalkan kesan

Penulis: Ni Putu Diah paramitha ganeshwari | Editor: Irma Budiarti
Tribun Bali/Ni Putu Diah Paramitha Ganeshwari

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Meski masa penayangannya sudah lewat, film Dilan 1990 (Release 2018, Sutradara: Fajar Bustomi) masih saja meninggalkan kesan bagi penontonnya.

Kisah cinta sepasang remaja bernama Dilan dan Milea ini nggak cuma sukses membuat penontonnya ikutan baper.

Beberapa penonton pun ada yang menjadikan film ini sebagai inspirasi dalam berkarya.

Yovie Setiawan, satu di antaranya.

Sejak akhir April lalu, Yovie membuka sebuah tempat nongkrong kekinian yang dinamai Dilan Coffee.

Dari nama tempatnya saja sudah kentara kalau inspirasinya berasal dari film Dilan 1990.

Eits, tetapi bukan asal ambil, ternyata nama ini mengandung arti lain.

“Dilan itu sesungguhnya singkatan dari ‘di pinggir jalan’. Kebetulan saja bisa disingkat menjadi Dilan, nama yang saat ini sangat familiar di kalangan masyarakat umum,” jelasnya.

Nama ini pun sangat sesuai dengan lokasi Dilan Coffee yang benar-benar ada di pinggiran jalan.

Tepatnya berada di Jalan By Pass Ngurah Rai 229X Denpasar, tidak jauh dari jalan utama menuju Pulau Serangan.

Sejak dibuka, Dilan Coffee pun menjadi tempat kuliner alternatif bagi anak muda maupun masyarakat umum yang kebetulan melintas di sekitar By Pass Ngurah Rai.

Nama tempat dan konsep interior yang unik rupanya menjadi daya tarik tersendiri bagi pelanggan.

Desain interior utama Dilan Coffee menggunakan bahan semi-kontainer yang menimbulkan kesan minimalis, sekaligus santai.

Penggunaan warna-warna cerah, semisal kuning, hijau rumput membuatnya tampak eye catching.

Oleh karena letaknya yang di pinggir jalan, Yovie pun memilih menanam rumput dan tanaman hijau untuk membuat kesan asri dan menenangkan.

Jadi begitu konsumen datang, mereka tidak lagi terlalu merasakan kondisi jalanan yang sibuk dan sumpek.

Di sisi Timur, mereka juga menyediakan tempat indoor bagi pengunjung yang ingin ngadem.

Di sebelah meja pesan, terdapat satu sepeda motor antik yang terparkir.

Menurut Yovie, sepeda motor tersebut adalah kendaraan jadul yang memang dimilikinya sejak lama.

Karena dirasa cocok dengan konsep retro ala film Dilan 1990, maka sepeda motor ini pun dipajang di kafe.

“Sekarang motor ini menjadi salah satu spot selfie favorit pengunjung. Kami pun sempat mengadakan kontes foto dengan pose mirip Dilan-Milea dengan latar motor jadul ini. Rupanya cukup banyak juga yang berminat,” ungkap enterpreneur ini.

Nongkrong di tempat ini pun rasanya tidak lengkap tanpa mencicipi menu-menu khas Dilan Coffee.

Mereka menyediakan puluhan menu kreasi yang wajib coba.

Cita rasa makanan dan minuman yang ditawarkan pun akrab dengan selera lokal.

Ada beragam kreasi mi instan, nasi goreng, nasi spesial, bakso.

Tersedia pula kudapan berupa pisang bakar, roti bakar, pancake, hingga smoothie bowl.

Minuman berupa kopi, jus, teh, dan milkshake pun tersedia di kafe yang buka dari pukul 10.00 - 22.00 Wita ini.

Varian mi instan yang paling populer adalah Indomie Milea.

Menu ini terbuat dari mi instan goreng dengan lelehan keju mozarella di atasnya.

Sensasi keju ini pun menambah kesan gurih sewaktu mencicipinya.

“Nama kafe ini Dilan Coffee. Saya pikir, kalau ada Dilan harus ada Milea juga. Maka jadilah menu Indomie Milea ini, singkatan dari mi mozarellea,” kata Yovie.

Tidak hanya keju mozarella, mi instan ini pun dapat dikreasikan dengan pindang sambal mbe, chicken wings, selera pedas, dan kreasi lainnya.

“Sewaktu mendirikan Dilan Coffee, saya ingin agar tempat ini bisa dijangkau oleh masyarakat luas. Saya pun memilih mengangkat cita rasa lokal, seperti sambal mbe, pindang, ikan teri, cah tauge, yang bisa diterima oleh lokal. Harga menu pun kami sesuaikan, sehingga dapat dijangkau mulai dari anak muda, pegawai kantoran, dan keluarga,” ujarnya.

Kesegaran Es Kepal Black Panther

Belakangan ini es kepal menjadi tren kuliner di Indonesia.

Dessert khas Malaysia ini menjadi booming sebab memiliki sensasi dingin yang menyegarkan, ditambah dengan rasa manis yang memanjakan lidah.

Seolah tidak mau ketinggalan tren, Dilan Coffee pun telah melaunching menu Es Kepal Dilan.

Menu Dilan Coffee
Menu Dilan Coffee (Tribun Bali/Ni Putu Diah Paramitha Ganeshwari)

Es kepal ini terdiri dari beberapa varian sesuai ukuran dan topingnya.

Ada Es Kepal Dilan Original, Reguler, Special, hingga Es Kepal Black Panther si hitam manis.

“Untuk membuat es kepal ini kami menggunakan bubuk susu milo yang asli buatan Malaysia. Rasa cokelatnya terasa lebih dominan dibandingkan yang buatan Indonesia. Sedangkan Es Kepal Black Panther adalah inovasi. Kami menggunakan saos milo kental-hitam untuk membuatnya,” jelas pemilik Dilan Coffee, Yovie Setiawan.

Inovasi dan kehadiran menu-menu baru pun, menurut Yovie akan selalu diupayakan oleh Dilan Coffee.

Hal ini agar pelanggan tidak bosan untuk nongkrong di tempat ini.

Mereka juga baru saja melaunching produk Mie Imutz.

Mi Imutz
Mi Imutz (Tribun Bali/Ni Putu Diah Paramitha Ganeshwari)

Sesuai namanya, tampilan mi satu ini dibuat imut dengan dikemas dalam mangkuk kecil.

Dalam satu sajian, ada enam mangkuk mi dengan tambahan enam toping yang berbeda.

Mereka juga memiliki menu hot dan ice latte dengan tampilan hitam.

Warna hitam berasal dari bahan charcoal.

“Varian kopi juga menjadi andalan kami. Kopi yang kami sajikan terbuat dari biji Arabica blend dengan kualitas baik,” ujarnya.

Selain inovasi, Dilan Coffee juga sering memberikan promo di hari spesial.

“Untuk promo, biasanya kami akan umumkan via media sosial,” kata Yovie. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved