Hari Ini Pendaftaran Online Jalur Mandiri Mulai Dibuka di Unud dan Undiksha, Begini Selengkapnya

Hari ini, Selasa (22/5), mulai dibuka pendaftaran online jalur mandiri di Universitas Udayana (Unud).

Penulis: Widyartha Suryawan | Editor: Ady Sucipto
Tribun Bali/ Rizal Fanany
(Ilustrasi) Kuota penerimaan mahasiswa Perguruan Tinggi Negeri (PTN) melalui Jalur Mandiri tahun 2016 mengalami peningkatan. 

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Lulusan SMA/SMK sederajat yang hendak melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi negeri (PTN) saat ini hanya memiliki kesempatan terakhir melalui jalur mandiri.

Hari ini, Selasa (22/5), mulai dibuka pendaftaran online jalur mandiri di Universitas Udayana (Unud).

Sebagaimana diketahui, penerimaan mahasiswa baru di PTN sebelumnya telah melewati dua jalur, yaitu Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN).

Mahasiswa yang tidak lulus lewat dua jalur ini, masih memiliki kesempatan kuliah di kampus negeri lewat jalur mandiri.

Wakil Rektor Bidang Akademik Unud, Prof I Nyoman Gde Antara, mengungkapkan pendaftaran jalur mandiri akan ditutup pada 10 Juli 2018. Rentang waktu pendaftaran jalur mandiri itu persis sepekan setelah pengumuman kelulusan jalur SBMPTN pada 3 Juli 2018.

"Seminggu setelah pengumuman SBMPTN sepertinya waktu yang cukup bagi mereka yang tidak lolos, sehingga bisa mendaftar di jalur mandiri," kata Prof Antara kepada Tribun Bali, Senin (21/5).

Kemarin, tim teknologi informasi (TI) Unud sudah melakukan finalisasi. Dengan demikian pendaftaran online bisa dilakukan mulai Selasa (22/5) ini setelah digelar konferensi pers.

Adapun materi yang diujiankan sama seperti SBMPTN; yaitu tes potensi akademik (TPA), sains dan teknologi (saintek), dan sosial dan humaniora (soshum). Hanya saja, soal ujian diambil dari bank soal internal kampus.

Biaya pendaftaran jalur mandiri sebesar Rp 450 ribu dan dapat dibayar melalui bank BNI seluruh Indonesia. Nominal tersebut lebih besar dari pendaftaran jalur SBMPTN yang hanya Rp 200 ribu.

"Biaya ikut seleksi jalur mandiri tidak ada subsidi dari pemerintah, sehingga dibebankan kepada peserta," ujar Prof Antara.

Tanpa Jalur Khusus

Ia menegaskan, jalur mandiri adalah jalur terakhir yang bisa diikuti para pelamar yang ingin melanjutkan kuliah di seluruh universitas negeri, termasuk Unud.

Tahun ini, kata Prof Antara, universitas negeri tidak lagi diperkenankan untuk menerima mahasiswa melalui jalur non-reguler (ekstensi).

Demikian pula bagi calon mahasiswa asing. Hal itu sesuai dengan aturan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) terbaru tentang penerimaan mahasiswa baru di PTN,

"Jika tahun sebelumnya ada jalur khusus untuk penerimaan mahasiswa non-reguler, sekarang sudah tidak ada lagi. Jalur mandiri ini jalur terakhir, sehingga syarat masuknya harus ikut mandiri," imbuh Prof Antara.

Namun demikian, terkait jadwal perkuliahan akan diatur kembali ketika peserta sudah dinyatakan lulus seleksi melalui jalur mandiri.

Selama ini orang menganggap bahwa mahasiswa non-reguler atau ekstensi mengikuti perkuliahan pada sore atau malam hari.

Biasanya, mahasiswa non reguler adalah mereka yang sudah bekerja pada pagi harinya, sehingga memilih menjadi mahawiswa non-reguler agar tetap bisa kuliah pada sore harinya.

Pada tahun-tahun sebelumnya, jalur non-reguler biasanya dibuka setelah semua rangkaian penerimaan jalur reguler selesai.

Di Unud, beberapa program studi (prodi) yang sebelumnya menerima jalur non-reguler antara lain prodi hukum, teknik, ekonomi, dan sastra Inggris.

"Bagi mereka yang lulus jalur mandiri dan kemudian mendaftar ulang, nanti akan kami buatkan mekanisme perkuliahannya. Waktu perkuliahan akan diatur. Mereka yang tidak bisa kuliah pagi hari, mungkin akan diatur waktunya agar bisa ikut kelas sore," terang Prof Antara.

Untuk diketahui, komposisi daya tampung di Unud berdasarkan jalurnya yaitu 40% jalur SNMPTN, 30% jalur SBMPTN, dan 30% jalur mandiri.

Dari 14 ribu pelamar melalui jalur SNMPTN yang diterima sekitar 1.500 orang. Begitu pula pada jalur SBMPTN yang diikuti oleh 11 ribuan peserta, namun yang diterima sekitar 1.500 orang.

"Prediksi kami, dari sekitar 10 ribuan orang yang tidak lulus kedua jalur itu akan mengikuti jalur mandiri," tandas Prof Antara, sembari menambahkan persaingan di setiap jalur sangat ketat.

Undiksha Hanya 10%

Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja juga membuka jalur mandiri. Namun, kuota yang tersedia hanya 10 persen.

Menurut Rektor Undiksha, I Nyoman Jampel, Undiksha pada tahun ajaran baru ini membuka penerimaan mahasiswa baru sebanyak 3.000 orang, sama seperti tahun lalu.

Mahasiswa dijaring lewat tiga jalur. Dua jalur, SNMPTN dan SBMPTN, sudah terlewati. Kini tinggal jalur mandiri.

"Undiksha menerima kuota mahasiswa masing-masing 50 persen kuota melalui jalur SNMPTN, 40 persen kuota melalui jalur SBMPTN, dan 10 persen kuota melalui jalur mandiri," katanya belum lama ini.

Pendaftaran jalur mandiri sudah dimulai pada 14 Mei 2018, dan ditutup 5 Juli 2018.

Jadwal ujian Computer Based Test (CBT) dilaksanakan pada 9-12 Juli 2018 dan ujian keterampilan pada 13 Juli 2018. Sementara pengumuman kelulusan pada 20 Juli 2018

Pengumuman selengkapnya mengenai jalur mandiri dapat dilihat di halaman website yakni Undiksha.ac.id.

"Jika masih kurang jelas, masyarakat dapat menghubungi Bagian Humas Undiksha melalui telepon (0362) 22570 atau email humas@Undiksha.ac.id," kata Jampel. 

Sementara pendaftaran jalur mandiri di Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar baru dibuka akhir Mei nanti.

"Pendaftarannya mulai akhir bulan ini," ujar Wakil Rektor I Bagian Akademik ISI Denpasar, Prof I Nyoman Artayasa, tadi malam.

Untuk kuota penerimaan mahasiswa baru lewat jalur mandiri sebesar 30 persen dari daya tampung keseluruhan di ISI Denpasar.

Kuota tersebut merupakan sisa dari jalur SNMPTN sebesar 30 persen dan SBMPTN 40 persen (total 70 persen). Adapun daya tampung keseluruhan di ISI Denpasar kurang lebih 600 orang. (sur/sup)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved