Kenangan Manis Gula Bali The Joglo, Bersantai Ditemani Cita Rasa Tradisional
Di sela berbagai kesibukan, pastilah ada luang waktu untuk beristirahat sejenak
Penulis: Ni Putu Diah paramitha ganeshwari | Editor: Irma Budiarti
Namun inilah yang membuat Gula Bali The Joglo menjadi tempat yang tepat bagi Anda yang ingin mencari ketenangan.
Sesampainya di tempat ini, Anda akan disambut dengan dekorasi restoran yang bergaya naturalis dan klasik.
Pintu masuknya berbentuk angkul-angkul.
Bangunannya pun sebagian besar terbuat dari bahan kayu.
Tepat di tengahnya ada sebuah taman yang ditanami rumput hijau dan langsung menghadap sawah.
Pemandangan ini pun tak ayal membuat pengunjung merasa suasana hatinya telah disegarkan kembali.
“Di cabang yang baru dibuka 19 Mei lalu ini, kami ingin menghadirkan hal yang berbeda dengan yang sebelumnya. Di sini kami ingin menggabungkan sensasi menikmati kuliner tradisional di tengah pemandangan pedesaan yang masih alami,” ungkap pemilik Gula Bali The Joglo, Anak Agung Ngurah Darmaja.
Ia menuturkan jika menu-menu yang ditampilkan di cabang ketiga ini tidak jauh berbeda dengan dua cabang sebelumnya.
Kuliner khas Bali menjadi bintang utamanya.
Mereka menyiapkan jaje bali, aneka rujak, daluman, varian tipat, dan sebagainya.
Ada pula menu kreasi dari bahan-bahan lokal seperti singkong salju dan nasi goreng suna-cekuh.
“Oleh karena di Ubud sering didatangi turis asing, kami pun rencananya akan menambahkan menu pendamping yang bergaya western, seperti kentang goreng,” ungkap Ngurah Darmaja.
Menu-menu Bali pun ditampilkan dengan gaya yang cantik dan bersih.
Hal ini guna menarik mereka yang masih asing dengan masakan Bali untuk mencobanya.
“Meskipun belum lama beroperasi, namun cukup banyak turis asing yang sudah menyempatkan dirinya untuk mampir ke sini. Hampir semuanya merasa penasaran dengan kuliner lokal Bali. Mereka mencoba jaje bali, hingga rujak. Namun bagi yang tidak terbiasa dengan masakan pedas, kami siapkan menu tanpa cabai,” jelas dia.