Ada Luka Tusuk di Perut Bayi Kembar Yang Dibuang di Jalan Ratna, Diduga Dibunuh Orangtuanya

Pihaknya menemukan adanya unsur pembunuhan yang disengaja berupa tanda luka akibat pembekapan, pencekikan, dan juga penusukan.

Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Eviera Paramita Sandi
Kolase
Kedua terduga pelaku dan TKP penemuan orok kembar di Jalan Ratna Denpasar dan Hasil Autopsi Jasad Bayi Kembar 

Seorang warga bernama Julius yang ngekos tidak jauh dari TKP mengatakan, pada Jumat (13/7/2018) malam, warga di sekitar lokasi sempat mendengar suara bayi menangis.

Berselang dua hari kemudian, warga menemukan jasad bayi kembar perempuan yang dibungkus kantong plastik putih dan kain di depan kos-kosan yang dihuni beberapa anak kos lelaki.

"Jadi Jumat malam kemarin itu, warga sempat dengar ada suara bayi menangis. Mungkin waktu itu masih hidup. Nah pas Minggu pagi  masyarakat mencium bau busuk dan menemukan jasad dua bayi kembar. Diperkirakan disimpan di lokasi sejak dua hari yang lalu," terang Julius kepada Tribun Bali di TKP, Minggu (15/7) sore.

Pelengkap Pemberkasan

Dikonfirmasi terkait hasil autopsi tersebut, tim penyidik Polsek Denpasar Timur menyatakan hingga tadi malam belum menerima hasil pemeriksaan oleh Tim Forensik RSUP Sanglah.

Saat ini polisi masih terus bekerja melakukan penyidikan terhadap wanita berinisial D, yang diduga menjadi ibu dari bayi kembar yang dibunuh itu.

Menurut Kapolsek Denpasar Timur, AKP Nyoman Karang Adiputra, hasil pemeriksaan tim medis akan menjadi pelengkap dalam pemberkasan acara perkara pembunuhan bayi kembar tersebut.

"Kami belum menerima. Tapi itu akan menjadi pelengkap. Kami fokus pada pemeriksaan si terduga pelaku," ucap AKP Karang, Rabu (18/7/2018) malam.

Terkait luka pada kedua bayi, Karang menyebut memang bayi kembar itu mengalami luka di bagian leher.

Hanya saja pihaknya belum mengetahui apakah luka sayat, tusuk atau jeratan di leher bayi malang tersebut.

"Kalau kemarin ada di leher seperti luka. Tapi luka tusuk atau jeratan masih belum diketahui. Itu nanti juga kami tunggu pemeriksaan dari tim medis," bebernya.

Karang menyebut, kuat dugaan pelaku mengarah kepada D.

Dari bukti-bukti dan keterangan saksi memang mengarah ke D, yang disebut-sebut sebagai seorang mahasiswi.

Hanya saja, pihaknya tidak bisa menyimpulkan tanpa adanya pemeriksaan kepada D.

"Nah itu, D ini masih belum bisa diperiksa. Mungkin karena kondisinya yang habis melahirkan. Kami tidak bisa menyimpulkan bahwa dia pelakunya. Tapi kuat mengarah ke D," tegasnya.

Sumber: Tribun Bali
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved