Keluarga Ungkap Hal Aneh yang Dialami Ni Luh Mayani Sebelum Bunuh Diri di Jembatan Tukad Bangkung

"Apa salah saya. Kenapa kamu nekat seperti ini," tanya Gede Suardana di hadapan jenazah istrinya

Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Aloisius H Manggol
Istimewa
Aksi dugaan bunuh diri di Jembatan Tukad Bangkung bangkung di Banjar Pelaga, Desa Pelaga, Kecamatan Petang Kabupaten, Badung pada Jumat (27/7/2018). 

TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA- Isak tangis mewarnai kedatangan jenazah Ni Luh Mayani, saat tiba di rumah duka di di Banjar Dinas Pengubungan, Desa Depeha, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng sekitar pukul 18.00 wita.

Ni Luh Mayani yang dikaruniai dua orang anak ini diantar dengan menggunakan mobil ambulans milik BPBD Kabupaten Badung.

Aksi bunuh diri yang dilakukan oleh Ni Luh Mayani, dengan cara terjun dari Jembatan Tukad Bangkung, di Banjar Pelaga, Desa Pelaga, Kecamatan Petang, Badung tak pelak membuat seluruh keluarga besarnya terpukul.

Termasuk sang suami, Gede Suardana.

Ia menangis tepat di kaki istrinya.

"Apa salah saya. Kenapa kamu nekat seperti ini," tanya Gede Suardana di hadapan jenazah istrinya.

Made Sumarka (63), kakak  sepupu almarhum Ni Luh Mayani mengatakan, pada Jumat (27/7/2018) pagi, Ni Luh Mayani pergi dari rumah dengan alasan ingin membeli nasi campur di sekitar pasar Desa Tamblang, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng.

Setelah beberapa jam ditunggu, ternyata Ni Luh Mayani tak kunjung pulang.

Hingga akhirnya suami almarhum, Gede Suardana menyuruh anak pertamanya bernama Gede Agus Perdana untuk mencari keberadaan sang ibu.

"Sempat dicari oleh anaknya ke kebun, sampai ke pasar tapi tidak ada. Hingga akhirnya kami mendapatkan informasi dari Facebook bahwa ada perempuan bunuh diri di Jembatan Tukad Bangkung. Ciri-cirinya sama persis dengan almarhum. Akhirnya kami bergegas menuju ke TKP. Dan benar yang meninggal itu adalah Ni Luh Mayani," ungkap Sumarka lirih.

Sementara anak pertama korban, Gede Agus Perdana mengaku jika sang ibu sejatinya tidak memiliki masalah dengan keluarga.

Soal ekonomi pun Ni Luh Mayani tergolong mampu.

Namun jika dilihat dari sisi kesehatan, wanita yang bekerja sebagai petani cengkih ini sering mengeluh sakit dibagian kaki.

"Sakitnya itu tidak jelas. Kadang mengaku sakit di kaki dan tangan.  Beberapa hari lalu badannya juga sempat gatal-gatal, dibawa ke dokter katanya hanya jamuran. Terus di perut bagian kanan juga sempat timbul benjolan besarnya seperti kelereng. Dari situ ibu memang sering uring-uringan," jelas Gede Agus Perdana.

Apakah almarhum Ni Luh Mayani sering pergi ke Jembatan Tukad Bangkung?

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved