Sinetron Mahabarata Lambungkan Aksesoris Biji Genitri, Jika Dirangkai Jadi Kalung Harganya Rp 8 Juta
Sejak diputarnya sinetron Mahabarata disalah satu stasiun televisi swasta, genitri semakin dicari.
Penulis: Rizal Fanany | Editor: Ady Sucipto
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR -- Nama biji Genitri dulu tidak terlalu populer, malah banyak yang tidak mengetahui apa itu biji genitri.
Hanya orang-orang tertentu yang mengetahuinya. Genitri biasanya dikaitkan dengan aktivitas spiritual, biji ini dipercaya sebagai titisan Dewa Siwa.
Malah di India, biji ini selalu dicari untuk kebutuhan spritual tapi hanya digunakan segelintir orang seperti pendeta Hindu, namun seiring berjalannya waktu juga digunakan sebagai aksesoris yang elegan.
Sejak diputarnya sinetron Mahabarata disalah satu stasiun televisi swasta, genitri semakin dicari.
Karena biji genitri digunakan sebagai aksesoris para artis yang memerankan sejumlah tokoh di sinetron tersebut.
Siddhamala art yang bergerak dalam penjualan biji genitri terkena dampak peningkatan penjualan. Biji genitri ini mempunyai empat jenis warna yakni putih, merah, coklat ,dan hitam.
Namun yang banyak diburu kolektor dan pecinta biji ini berwarna coklat dan hitam.
Biji- biji ini nantinya akan dirangkai menjadi gelang dan kalung satu kalung dengan bentuk yang seimbang yang sama mencapai 8,4 juta.
Alasannya bentuk yang seimbang lebih mahal. Untuk Kalung muki jenis muki dari 3 juta hingga 8 juta.
Harga yang dipatok lumayan mahal karena mengumpulkan biji dengan tekstur yang sama bisa memakan waktu bertahun-tahun, walaupun tiap tahunnya biji ini bisa dipanen tak serta merta hasil teksturnya sama persis.
"Panen setiap setauhun sekali, tapi sulit untuk mencari tekstur yang sama persis, butuh waktu bertahun-tahun menyamakan tekstur sebelum dirangkai," kata Desak Nyoman yang akrab dipanggil Oming.
Oming menjelaskan bahwa Genitri merupakan buah khas dari Indonesia, dia mencoba menepis dogma berbisnis genitri berkiblat pada India.
Satu pohon bisa menghasilkan 5 kg biji dan belum tentu bisa dipakai semua. Yang sangat mencengangkan ada satu jenis 1 biji seharga 60 juta jenis trijuti, karena bijinya sangat langka. Harga ini menyaingi harga berlian.
Siddahamala art sendiri mampu memproduksi 100 gelang atau kalung perhari, itupun harus lembur dan butuh karyawan lepas atau borongan.
Untuk pemesanan sudah merambah keluar negeri seperti Rusia, Korea, India, dan Jepang.