Pilpres 2019

Pernyataannya soal Mahar Tuai Kontroversi, Andi Arief: Saya Diperintah Partai Untuk Bicara Ini

Andi menyatakan bahwa apa yang ia kemukakan melalui akun Twitternya adalah perintah partai.

Editor: Ady Sucipto
capture youtube
Andi Arief 

Andi mengatakan jika Sandiaga telah memberikan uang sebesar Rp 500 miliar masing-masing kepada PKS dan PAN agar bersedia mendukung namanya sebagai cawapres Prabowo.

Baca : Jalani Tes Kesehatan, Prabowo: Saya Takut Dokter, Takut Suntik, Lebih Baik Disuruh Terjun Saja
 

Kasus ini sempat membuat hubungan Demokrat dan partai oposisi pemerintah lainnya meretak, meski akhirnya mereka rujuk kembali dan saling mendukung di Pilpres 2019 dengan mengusung Prabowo dan Sandiaga Uno

Kendati demikian, Andi tidak akan melanjutkan dugaan mahar ini ke ranah hukum.

Menurutnya, jika diteruskan ke ranah hukum, Sandiaga Uno dapat terindikasi suap karena masih menjabat wakil gubernur DKI bahkan pimpinan PAN-PKS bisa terlibat.

"Saya berniat baik, mencegah Pak Prabowo mengambil langkah salah. Jika ini saya teruskan ke ranah hukum, Sandu Uno bisa terindikasi suap karena masih menjabat wagub dan Pimpinan PAN-PKS bisa terlibat. Ini sudah jadi pengetahuan publik."

"Soal Mahar entah dalam bentuk penaklukan atau kampanye sudah diakui Sandi Uno, Pimpinan PAN dan PKS yang telah menghujat saya tak perlu minta maaf pada saya, tapi saya anjurkan lihat muka di cermin," tulis @AndiArief__ pada Minggu (12/8/2018).

Cuitan Andi Arief
Cuitan Andi Arief (Twitter)

Baca : Hubungan Prabowo & Mantan Istri Jadi Sorotan, Titiek Soeharto Unggah Foto Putra Semata Wayangnya

Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Soal Isu Mahar dan 'Jenderal Kardus', Andi Arief: Saya Diperintah Partai untuk Bicara Ini, 

Penulis: Vintoko

Sumber: TribunWow.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved