Pilpres 2019
Pernyataannya soal Mahar Tuai Kontroversi, Andi Arief: Saya Diperintah Partai Untuk Bicara Ini
Andi menyatakan bahwa apa yang ia kemukakan melalui akun Twitternya adalah perintah partai.
Andi mengatakan jika Sandiaga telah memberikan uang sebesar Rp 500 miliar masing-masing kepada PKS dan PAN agar bersedia mendukung namanya sebagai cawapres Prabowo.
Baca : Jalani Tes Kesehatan, Prabowo: Saya Takut Dokter, Takut Suntik, Lebih Baik Disuruh Terjun Saja
Kasus ini sempat membuat hubungan Demokrat dan partai oposisi pemerintah lainnya meretak, meski akhirnya mereka rujuk kembali dan saling mendukung di Pilpres 2019 dengan mengusung Prabowo dan Sandiaga Uno
Kendati demikian, Andi tidak akan melanjutkan dugaan mahar ini ke ranah hukum.
Menurutnya, jika diteruskan ke ranah hukum, Sandiaga Uno dapat terindikasi suap karena masih menjabat wakil gubernur DKI bahkan pimpinan PAN-PKS bisa terlibat.
"Saya berniat baik, mencegah Pak Prabowo mengambil langkah salah. Jika ini saya teruskan ke ranah hukum, Sandu Uno bisa terindikasi suap karena masih menjabat wagub dan Pimpinan PAN-PKS bisa terlibat. Ini sudah jadi pengetahuan publik."
"Soal Mahar entah dalam bentuk penaklukan atau kampanye sudah diakui Sandi Uno, Pimpinan PAN dan PKS yang telah menghujat saya tak perlu minta maaf pada saya, tapi saya anjurkan lihat muka di cermin," tulis @AndiArief__ pada Minggu (12/8/2018).

Baca : Hubungan Prabowo & Mantan Istri Jadi Sorotan, Titiek Soeharto Unggah Foto Putra Semata Wayangnya
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Soal Isu Mahar dan 'Jenderal Kardus', Andi Arief: Saya Diperintah Partai untuk Bicara Ini,
Penulis: Vintoko