Gempa Palu dan Donggala
Berada di Pantai yang Jadi Pusat Tsunami di Palu, Begini Cara Wakil Walikota Pasha Selamatkan Diri
Sebelum memberi kabar pada Diego, Adel sempat tak bisa dihubungi dan ponselnya tidak aktif hampir 12 jam
TRIBUN-BALI.COM- Banyak cerita pilu para korban di balik tragedi gempa dan tsunami Palu 3 hari lalu, Jumat (28/9).
Ada banyak orang terpisah dengan keluarganya, kehilangan orangtua hingga kabur dengan pakaian seadanya saat menyelamatkan diri.
Salah satunya perjuangan Pasha 'Ungu' dan istrinya Adelia saat menyelamatkan diri dari gempa dan tsunami Palu.
Baca: Jenazah Guz Maiz Dikubur Massal di Palu, Ayahanda Tetap Gelar Upacara Ngaben Walau Tanpa Jenazah
Ketika kejadian gempa tsunami Palu, Pasha dan Adelia pun menjadi salah satu korban bersama puluhan ribu warganya.
Melansir dari Tribunnews.com, kakak Pasha Ungu, Rully menceritakan perjuangan adiknya bersama sang istri menyelamatkan diri dari gempa dan tsunami Palu.
Rully mengatakan Pasha dan Adelia sempat melarikan diri ke dataran tinggi sebelum tsunami terjadi.
"Intinya beliau ke daerah dataran tinggi waktu ada gempa dan tsunami. Jadi waktu ada info gempa, Pasha langsung menjauhi area pantai bersama Adelia. Kalau anak-anak semua ada di Bogor," kata Rully.
Sempat diceritakan kalau Pasha dan Adelia berhasil selamat usai menaiki sebuah jembatan dan berlari ke dataran tinggi saat ombak tsunami menerjang.
Baca: Jenazah Guz Maiz Dikubur Massal di Palu, Griya Kawi Sunia Beri Petunjuk Lakukan 2 Upacara ini
Pasha memang sempat berada di kawasan pantai, karena memang jadwalnya untuk meninjau persiapan acara ulang tahun Kota Palu.
"Bayangkan berapa tamu yang datang dari luar daerah. Bahkan infonya pagi dan terkahir sore, Pasha masih memeriksa keadaan dan persiapan festival yang dekat kawasan pantai," tuturnya.
Usai kejadian Pasha dan Adelia memang sulit dihubungi lantaran jaringan komunikasi ke Palu mendadak susah.
Melansir dari Kompas.com, Pasha dan Adel memang sedang berada di Pantai yang jadi pusat tsunami sebelum tsunami melanda Palu.
Hal ini juga dikonfirmasi sang manajer, Diego.
Baca: Beredar Pesan Berantai Palu Siaga 1 dan Akan Kembali Diguncang Gempa 8,1 SR, BNPB Angkat Bicara
"Dia (Adel) bilang, kemarin pas malem-malem itu ada acara di pantai. Sekian jam kemudian ada tsunami. Jadi (tempat) acaranya rata juga (tersapu tsunami," ungkap Diego.
Diego juga mengungkapkan bahwa acara di pantai tersebut harusnya diselenggarakan dalam rangka perayaan HUT Palu terpaksa batal, menyusul adanya gempa dan tsunami.