Alasan Luhut dan Sri Mulyani Soal Pose 2 Jari Pemimpin IMF Diubah, Ini Tanggapan Kubu Oposisi
Menteri Koordinator Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan memberikan penjelasan soal tegurannya untuk pimpinan IMF.
"Oo, itu sih, kan saya bilang Indonesia nomor satu. Kan dia yang bilang, jadi saya bilang begini (sambil menunjukkan pose satu jari)," ujar Luhut.
Sedangkan untuk tawa yang terdengar usai pose foto tersebut, Luhut mengatakan bahwa kejadian itu berlangsung karena adanya perbedaan persepsi.
Yakni soal pengertian dua jari dari satu jari.
Karenanya, usai menjelaskan kepada Christine Lagarde, Luhut dan yang lainnya pun malah tertawa.
"Dia bilang victory. Victory different, hahah makanya kami ketawa lepas," sambungnya.
Merujuk pada penjelasan Luhut di atas, percakapan saat sesi foto itu sebenarnya sempat terekam.
Karena ternyata, mikrofon yang berada di depan kelima tokoh tersebut tidak dimatikan terlebih dahulu.
Alhasil, percakapan yang mereka utarakan termasuk saat Luhut meminta pimpinan IMF untuk mengacungkan satu jari pun ikut terdengar.
Dalam rekaman yang beredar, terdengar bahwa Luhut meminta kepada Christine Lagarde untuk mengacungkan satu jari.
"No, No, Not two, not two (jangan dua)," ucap Luhut kepada Christine Lagarde.
Usai sesi foto itu berakhir, terdengar pula suara Sri Mulyani kembali menjelaskan kepada Christine Lagarde mengenai alasan soal pose jari tersebut.
Dalam rekaman terdengar, Sri Mulyani menjelaskan kepada Christine Lagarde bahwa simbol dua jari adalah untuk Prabowo.
Sedangkan pose satu jari adalah untuk Jokowi.
"Two is for Prabowo, one is for Jokowi (dua untuk Prabowo dan satu untuk Jokowi)," ucap Sri Mulyani.
Seolah tahu dengan rekaman yang beredar dan alibi yang dijelaskan oleh Luhut, salah seorang tokoh dari kubu oposisi pun ikut bersuara.