Blunder Sepele Tim Tiger Squad Ungkap Pembunuhan Jurnalis Khashoggi, Gegara 'Kembaran' Pakai Sepatu
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan ungkap blunder sepele kasus pembunuhan berencana jurnalis Jamal Khashoggi dilakukan tim Tiger Squad.
Penulis: Rizki Laelani | Editor: Rizki Laelani
Sebelumnya diberitakan, tim investigasi Turki meyakini ada seorang agen rahasia Saudi yang diutus untuk menjadi kembaran Khashoggi.
Dia memakai kacamata, pakaian, bahkan jambang palsu agar menyerupai Khashoggi.
Baca: Lirikan Mata Todd Rivaldo Ferre yang Terekam Kamera Jadi Hiburan Warganet
Baca: Pelatih Borneo FC Dejan Antonic Minta Kain Hitam di Kafe Bali United Dibuka, Ada Apa?
Baca: Jadwal Perempat Final Piala Asia U-19 2018, Indonesia Ditantang Juara Bertahan Jepang
Tim 15 Sang Eksekutor
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah menjelaskan kronologi kasus tewasnya Jamal Khashoggi itu dalam pidatonya di pertemuan Partai AKP yang dipimpinnya, Selasa (23/10/2018).
Dalam penjelasan itu, Erdogan juga merinci tugas para anggota Tim 15 yang diutus membunuh Khashoggi.
Dikutip dari media Turki, Hurriyet Daily, berikut kronologi tewasnya Khashoggi versi Erdogan :
1. Tanggal 1 Oktober 2018, sebuah tim beranggotakan 3 orang Saudi mendarat di Istanbul lalu menuju Gedung Konsulat Saudi.
2. Tanggal 2 Oktober 2018, tim lain datang, beranggotakan 15 orang. Tim ini mencopot hard disk kamera CCTV di gedung tersebut.
3. Pada tanggal itu juga, Khashoggi datang untuk mengurus dokumen pernikahan. Ia tak pernah lagi terlihat setelahnya.
4. Polisi Turki memeriksa CCTV, hasilnya tak ada rekaman yang menunjukkan Khashoggi pergi meninggalkan gedung.
5. Polisi Turki menemukan fakta, tim 15 terdiri dari agen rahasia terlatih dan pakar forensik.
6. Satu di antara tim itu berpenampilan mirip Khashoggi, dengan memakai pakaian, kacamata, yang mirip Khashoggi. Bahkan ia memakai jambang palsu.
7. Tim ini kemudian pergi meninggalkan Turki.
8. Tanggal 4 Oktober 2018, Kerajaan Arab Saudi membantah telah terjadi pembunuhan di dalam Gedung Konsulat. Pihak Konsulat sempat mengundang wartawan Reuters untuk menyampaikan bantahan mereka.