Bali United

Duo Putra Bali Jadi Penyelamat Bali United Yang Nyaris Menanggung Malu di Hadapan Borneo FC

Beruntung dua putra Bali, Kadek Agung dan Made Andhika Wijaya, mampu menunjukkan semangat Puputan.

Penulis: Marianus Seran | Editor: Eviera Paramita Sandi
Tribun Bali / Rizal Fanany

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Dua putra Bali jadi penyelamat tim kebanggaan Bali United saat menjamu Borneo FC, Kamis (25/10/2018) malam, di Stadion Kapten Dipta, Gianyar, Bali.

I Made Andhika Wijaya putra asal Karangasam Bali dan I Kadek Agung Widnyana Putra, remaja asal Tabanan, mampu mencetak gol bagi Serdadu Tridatu untuk menyamakan kedudukan 2-2.

Bali United yang tampil melempem di babak pertama, tertinggal dua gol lewat aksi jual heading Lerby Elidandry Pong Babu menit ke-17 dan shooting jarak jauh gelandang Tijani Belaid menit 27.

Kiper Wawan Hendrawan Spider Wan gagal mengantisipasi dua gol awal ini.

Kedua gol tak lepas dari longgarnya penjagaan lini tengah dan rapuhnya lini belakang.

Beruntung dua putra Bali, Kadek Agung dan Made Andhika Wijaya, mampu menunjukkan semangat Puputan.

Keduanya mencetak gol krusial untuk menyelamatkan wajah Bali United di depan pendukungnya.

Andhika Wijaya mencetak gol menit 74 lewat shooting keras luar kotak penalti memanfaatkan bola rebound.

Gol berkelas ini memberi harapan sekaligus membangkitkan semangat tim.

Dan akhirnya enam menit kemudian, gelandang muda Kadek Agung mencetak gol penyama.

Lagi-lagi lewat tendangan geledek.

Ia juga memanfaatkan rebound pemain bertahan Borneo FC.

Kadek Agung baru masuk di babak kedua untuk mengganti Irfan Bachdhim menit 60.

Kadek bermain sebagai gelandang serang di belakang Stefano Lilipaly, Ilija Spaso dan Melvin Platje.

Bali United baru menemukan permainan terbaik setelah Ilija Spaso, Kadek Agung dan Brwa Nouri masuk.

Kedua pemain bisa mengontrol lapangan tengah bersama Fadil Sausu.

Sedangkan Spaso mampu menambah daya gedor lini depan yang sepanjang babak pertama melempem.

Sayang, di tengah perjuangan berapi-api mengejar gol kemenangan dramatis di sisa waktu, bek asing Mohamadou Ndiaye malah membuat pelanggaran keras yang tak perlu terhadap Matias Conti.

Ia pun diganjar kartu merah sehingga membuat kesempatan menambah gol menjadi berat.

Ditambah lagi Fadil Sausu juga harus ditandu keluar akibat cedera di menit akhir.

Bali United harus bermain dengan sembilan pemain di sisa waktu.

Skor 2-2 bertahan hingga wasit Thoriq Alkatiri meniup peluit panjang.

Usai laga, Kadek Agung mengaku bersyukur mendapat kesempatan bermain dan mencetak gol penyelamat.

"Terima kasih kepada semuanya. Gol tercipta berkat kerja keras semua pemain. Meski tidak bisa menang, tapi bersyukur karena bisa satu poin," katanya.

Pelatih Bali United, Widodo Cahyono Putro (WCP) menjelaskan, laga sangat menguras tenaga.

Dari awal ia instruksikan bermain menyerang karena harus menang. Tapi hasil berkata lain.

"Hasil belum memuaskan tapi pemain sudah bagus. Akan ada evaluasi nanti," katanya.

WCP menambahkan, babak pertama ada peluang tapi tidak berhasil cetak gol.

"Babak kedua bagaimana kita kejar ketinggalan. Mereka kompak bertahan dan dengan kombinasi tentu sulit. Akhirnya kita lakukan shooting dari jarak jauh terbukti dua anak Bali mencetak gol," ujarnya.

WCP menjelaskan, meski demikian ia sangat apresiasi kerja keras pemain bisa kejar ketinggalan.

"Secara hasil, saya kecewa. Tapi secara kualitas, anak-anak bermain cukup baik. Saya apresiasi kerja keras seluruh pemain, " katanya.

Nyanyian Fans

Sementata itu, ketika Bali United ketinggalan dua gol lewat aksi Lerby Eliandry dan Tijani Belaid, fans Bali United langsung melantunkan lagu membangkitkan semangat pemain dan pelatih Bali United.

Fans di Tribun Utara bernyanyi lagu khusus untuk Coach WCP dan Owner Pieter Tanuri.

Nyanyian berulang itu terdengar seperti ini.

"Widodo jangan bikin malu. Dan Tanuri jangan lupa janji..."

Setelah itu, lantunan nyanyian terus dilakukan guna membakar semangat tim.

Alhasil, pemain berusaha mengejar gol dan menyamakan kedudukan lewat aksi dua anak Bali Made Andhika Wijaya dan Kadek Agung.

Di kubu Borneo, Pelatih Dejan Antonic tampak sumringah bisa membawa pulang satu poin.

Bahkan nyaris tiga poin.

"Ini laga bagus. Dua tim sama-sama ingin menang. Open the game kedua tim. Yang menarik, saya senang lihat pemain saya disiplin semangat kerja keras dan unggul dua gol," katanya usai laga.

Menurut dia, Bali United punya kualitas. Materi pemain top. Tapi Borneo berhati lebih besar dari pemain Bali United.

Pernyataan Dejan memang benar dan bisa jadi kritikan bagi skuat Bali United.

Tadi malam, para pemain Borneo tampil penuh semangat dan spartan.

Ini berbeda dengan Bali United, khususnya di babak pertama, yang bermain tanpa greget.

Lerby Elyandri termasuk pemain yang bermain all out.

Ia ingin menunjukkan kualitasnya di hadapan mantan timnya.

"Kami ke sini curi poin dan berhasil. Atmosfer luar biasa di sini. Saya pernah jadi bagian keluarga di sini dan selamanya jadi keluarga. Ke depan jadi motivasi hadapi laga berikut. Semoga Bali United bisa sukses terus," kata Lerby, yang tak melakukan selebrasi usai cetak gol.

Dengan hasil ini, Bali United tetap tertahan di posisi kelima dengan poin 41.

Sementara Borneo di posisi tujuh dengan poin 39.

Hasil imbang ini membuat kans Serdadu Tridatu menjadi juara semakin berat.(*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved