Simpang Ring Banjar

'Senyuman Emas' Sekaa Teruna Eka Dharma Suniya Ajak Warga Tebar Vibrasi Positif

Sekaa Teruna (ST) Eka Dharma Suniya Banjar Sakah Desa Adat Kepaon, Pemogan merayakan ulang tahun emas

Penulis: Ni Putu Diah paramitha ganeshwari | Editor: Irma Budiarti
Istimewa
Sekaa Teruna Eka Dharma Suniya Banjar Sakah Desa Adat Kepaon, Pemogan merayakan ulang tahun emas bertepatan Hari Sumpah Pemuda, 28 Oktober 2018 lalu. 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Bertepatan Hari Sumpah Pemuda, 28 Oktober 2018 lalu, Sekaa Teruna (ST) Eka Dharma Suniya Banjar Sakah Desa Adat Kepaon, Pemogan merayakan ulang tahun emas.

Acara ini dirangkum dalam tajuk “Senyuman Emas”.

Lewat tema ini, ST Eka Dharma Suniya ingin mengajak anggota serta seluruh warga Banjar Sakah untuk senantiasa memberikan vibrasi positif dalam membangun kerukunan dan keharmonisan.

Sudah satu pekan lebih perayaan itu berlalu, namun Ni Wayan Nuryanti Dewi masih dapat merasakan kemeriahannya.

Bagi Ketua II ST Eka Dharma Suniya ini, perayaan itu termasuk agenda terbesar yang ditangani sejak bergabung dalam sekaa teruna.

Nuryanti pun mengaku senang dan bangga kegiatan dapat terlaksana dengan sukses.

“Sempat ragu karena pagi itu hujan sempat turun. Syukurnya cuma sebentar dan acara bisa kami lanjutkan. Perayaan HUT ke-50 ini kami awali dengan jalan santai, dilanjutkan dengan lomba-lomba dan hiburan. Banyak warga ikut datang meramaikan acara ini,” tuturnya.

Ulang tahun ST Eka Dharma Suniya dirayakan setiap tahun, namun dengan acara yang lebih sederhana.

Usia 50 tahun ini dirasa spesial oleh Nuryanti dan anggota ST Eka Dharma Suniya lainnya.

Sejak Juni, mereka sudah menyusun konsep acara.

Dalam rapat itu sudah tercetus untuk mendatangkan artis nasional.

Dengan melewati berbagai lobi dan usaha, mereka pun berhasil mendatangkan Pongki Baratha.

“Semua berjalan lancar. Itulah yang patut kami syukuri. Kami harap ke depannya ST Eka Dharma Suniya bisa lebih baik lagi dan berprestasi,” pesan Nuryanti.

Kesuksesan acara pun tidak lepas dari persiapan matang yang dilakukan panitia dan anggota Sekaa Teruna.

Menurut penuturan Ketua Panitia HUT ke-50, I Made Juni Artana, persiapan acara berlangsung sekitar 3 bulan.

Satu hal yang menurutnya paling penting untuk dilakukan adalah mempersiapkan pendanaan.

“Setelah proposal rampung, kami menyebarkannya ke beberapa perusahaan untuk membuka kemungkinan kerja sama dan sponsor. Proposal kami buat sebaik mungkin agar dapat menjelaskan maksud dan tujuan kami. Panitia yang bertugas mencari sponsor pun kami pilih yang dapat menjelaskan isi proposal dengan baik. Yang diberi tugas bukan hanya anggota senior, tetapi anggota muda pun kami ikutkan agar bisa menyerap ilmunya,” ujar Juni.

Komunikasi dan kerja sama panitia pun berusaha ia jaga.

Bagi Juni, hal yang penting dalam sebuah kepanitiaan adalah kekompakan.

Jika anggota sudah kompak, maka kemungkinan suksesnya acara akan lebih besar.

“Tema Senyuman Emas ini kami harap bisa menjadi semangat Sekaa Teruna untuk terus berbuat hal-hal yang positif. Acara ini saya harapkan tidak hanya dapat mempersatukan seluruh anggota ST Eka Dharma Suniya, namun juga seluruh warga Banjar Sakah,” ucapnya.

Sementara itu Kepala Lingkungan Banjar Sakah, I Ketut Sumadi Putra menyampaikan apresiasinya kepada seluruh anggota ST Eka Dharma Suniya.

“Saya melihat anggota muda-mudi saat ini mampu berpikir kreatif dan aktif. Mereka bukan hanya generasi yang bekerja dengan tenaga, namun mampu mengonsepkan suatu hal dengan matang. Sukses selalu untuk pemuda, sebab masa depan banjar ada di tangan mereka,” ucap Ketut Sumadi. 

Ingin Tampil Beda

ST Eka Dharma Suniya boleh dikata kelompok pemuda yang aktif.

Dalam satu tahun, paling tidak mereka menyusun tiga program utama, yaitu Ogoh-Ogoh, berpartisipasi dalam Porsenides, serta perayaan HUT Sekaa Teruna.

Ada pula aktivitas lain yang mereka lakukan untuk mengisi waktu.

Beberapa dari mereka juga aktif terlibat dalam keanggotaan sekaa gong, olahraga, dan pengembangan diri lainnya.

ST Eka Dharma Suniya pun memiliki prestasi, di antaranya Juara 1 Lomba Sekaa Teruna Teruni se-Kota Denpasar 2002, Juara 1 Lomba Sekaa Teruna se-Bali 2001, Lomba Baleganjur 2003, Juara Turnamen Voli 2004, dan lainnya. Prestasi juga datang dari ajang Poresenides.

“Di banjar kami terdapat sekaa gong dan sanggar tari yang mewadahi minat generasi muda untuk berkarya. Sekaa itu hingga kini masih aktif,” ucap Kepala Lingkungan Banjar Sakah, I Ketut Sumadi Putra.

Ketut Sumadi pun menjelaskan selain kelompok muda-mudi, PKK Banjar Sakah pun tergolong aktif dalam berkarya.

Pada acara perayaan HUT sekaa teruna beberapa waktu lalu misalnya, PKK Banjar Sakah terdorong membuat pertunjukan janger dan kabaret.

Penampilan PKK ini pun dinilai mampu menghibur sekitar 3.000 warga yang menonton.

“Kelompok PKK kami ingin tampil beda. Mereka ingin menunjukkan bahwa meski memiliki kesibukan di rumah dan pekerjaan, kaum ibu tetap bisa berkarya,” ungkap Ketut Sumadi.(*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved