Perjalanan Hanuman Menemui Dewi Sita di Alengka
"Tatkala kau bakar tubuhku, kau bakar pula amarahku," itulah kutipan dialog dalam garapan Gni Wanara.
Penulis: Putu Supartika | Editor: Ady Sucipto
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR- "Tatkala kau bakar tubuhku, kau bakar pula amarahku," itulah kutipan dialog dalam garapan Gni Wanara.
Sabtu (17/11/2018) Komunitas Manubada, Gianyar tampil dalam Bali Mandara Nawanatya III tahun 2018, di Gedung Ksirarnawa Art Center Denpasar.
Dalam penampilannya komunitas ini membawakan empat buah garapan.
"Garapan pertama berjudul Gni Wanara yang menceritakan perjalanan hanuman menemui Dewi Sinta," kata pembina Komunitas Manubada, I Komang Adi Pranata.
Penampilan kedua bertajuk Tetamian yang diangkat dari prosesi ngelawang.
Ngelawang ini kemudian yang ditransformasi dalam penampilan anak-anak.
"Ketiga kami menampilkan garapan bertajuk Janji Hanuman yang berkaitan dengan spirit janji Hanuman dalam mengemban tugas ke Alengka. Itu yang kami angkat spiritnya," katanya.
Dan penampilan terakhir bertajuk Ngepel Kayu.
Garapan ini terinspirasi dari orang yang membuat topeng yang diawali dengan menebang pohon.
"Karena di sana ada ritual, persembahan, kesucian, dan mantra," jelasnya.
Ia mengatakan karya ini sudah pernah dipentaskan sebelumnya dan kini ditampilkan ulang.
Namun yang berbeda yaitu penarinya kebanyakan anak SD dan SMP.
"Yang ingin kita sampaikan bahwa kita sudah punya regenerasi. Dalam penampilan sebelumnya yang tampil adalah yang muda, sekarang kita juga ajak anak SD, SMP, dan beberapa penari dewasa," tuturnya.
Yang tampil dalam garapan ini sebanyak 31 orang dengan masa latihan kurang lebih dua minggu. (*)