Pria ini Dikeroyok Hingga Tewas di Depan Sang Istri dan Farida, 'Abangku Dipukuli Seperti Tikus'

Pria ini Dikeroyok Hingga Tewas di Depan Sang Istri dan Farida, 'Abangku Dipukuli Seperti Tikus'

surabaya.tribunnews.com/erwin wicaksono
Rumah Juari yang menjadi saksi bisu pengeroyokan sadis di Turen, Kabupaten Malang. 

Hingga kini, ingatan Farida terhadap kejadian itu masih sangat segar.

Saat ditemui di kediaman kerabatnya di Desa Tumpukrenteng, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang, Minggu (25/11/2018) petang, dia masih tak bisa menyembunyikan kesedihannya. 

"Cacakku digepuki koyok  tikus. Cacakku menungso, guduk tikus (Abangku dipukuli seperti tikus. Dia itu manusia, bukan tikus)," kata Farida sambil berlinang air mata. 

Dengan sangat jelas, Farida melihat pukulan demi pukulan menghujam deras tubuh kakaknya. Bahkan celurit, pentungan kayu hingga cangkul turut digunakan pelaku mengeksekusi Juari.

Kala itu Farida pun panik. Begitu juga istri Juari, Jamiatul Masamah (43). Mereka hanya bisa meratapi meski sempat berusaha mencari pertolongan.

3. Muntah-muntah

Sebelum pengeroyokan itu terjadi. Juari dan istri baru saja pulang dari melihat pementasan kuda lumping di Wajak.

Juari pulang dalam keadaan mabuk. Bahkan, hingga berbusa dan muntah-muntah. Farida pun sempat panik.

Tiba-tiba dari arah luar rumah, sekelompok orang yang ditaksir berjumlah enam orang mendatangi rumahnya dengan suara ribut. Mereka mendesak Juari untuk keluar rumah dan menyelesaikan sebuah urusan yang tak diketahui Farida. 

4. Matikan Lampu Kampung

Mendengar suara tersebut, Farida pun keluar pintu rumah dan berkata:  "Ngapain sih mas malam-malam ramai-ramai di kampung orang. Sudah, sampeyan pulang saja. Ini ada anak kecil. Maaf jika kakak saya salah."

Kalimat Farida tak dihiraukan oleh para pria tersebut. Mereka malah merangsek dan memecah kaca depan rumah Juari. 

Sebelumnya, kawanan itu sudah lebih dulu mematikan lampu kampung sehingga suasana semakin gelap. 

"Kejadiannya begitu cepat. Saya belum sempat tutup pintu rumah. Semuanya sudah membawa celurit dan senjata lainnya," imbuhnya.

Salah satu orang ada yang menyabetkan celurit, ada yang memukulkan dengan pentungan,  batang cangkul, dan berbagai jenis barang keras lainnya. 

Sumber: Surya
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved