Wisata Chiang Mai, Naik Gajah Hingga Merasakan Sensasi Berbeda di Chiang Mai Night Safari
Sensasi Berbeda di Chiang Mai Night Safari. Naik di atas punggung gajah rasanya seperti diguncang gempa kecil.
Penulis: Ida A M Sadnyari | Editor: Rizki Laelani
Wisata Chiang Mai, Naik Gajah Hingga Merasakan Sensasi Berbeda di Chiang Mai Night Safari
TRIBUN-BALI.COM, CHIANG MAI - Rombongan Thai Airways Agent Educational Tour 2018 di hari pertama, Selasa (27/11/2018) melakukan perjalanan dari Bandara Suvarnabhumi, Bangkok ke Bandara Chiang Mai dengan peswat Thai Airways.
Perjalanan selama 57 menit itu terasa cukup singkat, penumpang disuguhi snack dan minuman dengan berbagai pilihan seperti kopi, teh, dan jus.
Tempat pertama yang menjadi tujuan setibanya di Chiang Mai adalah Maetaeng Elephant Park.
Butuh waktu kurang lebih satu jam dari Bandara Chiang Mai ke lokasi wisata ini.

Sepanjang perjalanan, tour guide Kan dari DMC Event Thailand dengan penuh keramahan bercerita tentang Chiang Mai yang saat ini memasuki musim dingin.
Maetaeng Elephant Park berada di tepi Sungai Maetaeng, sekitar 50 kilometer di utara Kota Chiang Mai, Thailand Utara.
Memasuki kawasan Maetaeng, tampak pohon lengkeng di kanan kiri jalan, pertanda lokasi pertunjukan gajah sudah semakin dekat.
Tidak menunda waktu, peserta langsung memasuki lokasi pertunjukan gajah.
Tampak sekawanan gajah unjuk kebolehan, mulai dari mengangkat kayu dengan belalainya, menendang bola, hingga melukis.

Saat menonton pertunjukkan gajah, dilarang mengambil foto sambil berdiri karena akan mengganggu penonton lainnya yang ada di belakang.
Puas menyaksikan pertunjukan gajah, selanjutnya pengunjung bisa naik gajah melewati sungai Maetaeng, lalu melewati jalan setapak yang menanjak.
Ticketing and Reservation Thai Airways, I Ketut Suartawan Mudayasa yang ikut naik gajah mengatakan, Chiang Mai memang dikenal dengan pertunjukan gajah.

Naik di atas punggung gajah rasanya seperti diguncang gempa kecil.
Apalagi ketika gajah melangkah dari sungai ke jalan setapak yang menanjak, guncangannya lebih kuat, namun aman karena pawang sudah berpengalaman dan tempat duduknya dibatasi besi.
Rute jalan-jalan menaiki gajah ini ditempuh sekitar 30 menit. Satu gajah maksimal mengangkut dua orang.
Setelah itu naik lambhorgini yaitu dua ekor sapi yang diikat, bisa mengangkut empat orang, rutenya kawasan seputar Maetaeng kurang lebih 20 menit.

Makan siang masih di lokasi Maetaeng Elephant Park, makan hidangan prasmanan sepuasnya.
Setelah makan siang, pengunjung bisa melanjutkan rafting bambu, menyusuri Sungai Maetaeng kurang lebih selama 30 menit menempuh jarak 4 kilometer.
Sepanjang perjalanan, tampak pepohonan rindang, hening, hanya terdengar suara burung.
Semua atraksi hingga makan siang di Maetaeng Elephant Park bisa dinikmati dengan merogoh kocek 1.600 bath (sekitar Rp 800.000).
Tujuan wisata selanjutnya adalah Bhuping Palace, dan Doi Suthep Temple yang jaraknya hanya sitempuh sekitar 15 menit.

Doi Suthep merupakan sebuah Kuil Budha yang tampak megah dengan warna keemasan.
Namanya diambil dari nama Gunung yang menjadi lokasi kuil tersebut.
Ada 306 anak tangga yang harus dinaiki untuk sampai di Doi Suthep. Namun, bagi yang tidak kuat menaiki tangga, ada fasilitas lift untuk langsung sampai di puncak.
Seorang pengunjung, Rina mengatakan senang dan kagum antusias para pengunjung Doi Suthep.
“Perjalanan yang cukup jauh namun tidak sia-sia karena apa yang disuguhkan di sini sangat mengagumkan. Pengunjung ternyata sangat ramai,” ungkapnya.
Hari semakin senja, Pukul 17.00 rombongan menuju lokasi dinner di Takawa Cuisine Kitchen (Halal) yang ditempuh selama satu jam dari Doi Suthep.
Hidangan yang disuguhkan beraneragam, mulai dari sayur asparagus, udang, soup khas Thailand, ikan, dan lain-lain.
Makan malam yang sangat memuaskan dilanjutkan mengunjungi Chiang Mai Night Safari.
Tempat wisata ini ditempuh sekitar 30 menit dari lokasi makan malam.
Pengunjung diajak menyaksikan berbagai hewan di kebun binatang pada malam hari dari atas kereta listrik.
Untuk menikmati wisata ini, pengunjung merogoh kocek 800 bath (sekitar Rp 400.000) per orang.
Lampu di kereta dipadamkan pada saat perjalanan dari satu pertunjukan binatang ke binatang lainnya.
Dengan udara dingin dalam gelap memberi sensasi yang berbeda untuk melihat binatang di malam hari.
“Ngeri-ngeri sedap,” ucap seorang pengunjung Rina seraya tertawa.
Chiang Mai Night Safari merupakan tujuan wisata terakhir di hari pertama acara Thai Airways Agent Educational Tour 2018. (*)