Bali United
Hengkangnya Coach WCP Timbulkan Tanda Tanya, Beredar Rumor Irfan Bachdim Jadi Penyebabnya!
Hengkangnya Coach WCP Timbulkan Tanda Tanya, Beredar Rumor Bachdim Jadi Penyebabnya!
Penulis: Marianus Seran | Editor: Aloisius H Manggol
TRIBUN-BALI.COM- Ada yang janggal dari keputusan manajemen Bali United memecat pelatih Bali United Widodo Cahyono Putro, Kamis (29/11/2018) sore.
Jika hanya berpatokan pada klausal kekalahan beruntun tiga kali yang mengantar WCP akhirnya diputuskan kontak, maka sebenarnya WCP telah hengkang pada awal musim.
Ketika itu, Bali United juga pernah menderita kekalahan beruntun.
Baca: Deddy Corbuzier Menangis Dihadapan Dua Wanita ini, Bukan Ibunda Maupun Sang Pacar
Setelah lawan Global Cebu pada kualifikasi Liga Champion Asia, dimana Bali United kalah 1-3, Bali United juga kalah dari PS Tira, Sriwijaya, dan Mitra Kukar secara beruntun di Liga I Indonesia.
Mengapa waktu itu tidak diminta mundur sesuai regulasi kontrak WCP dan Bali United.?
Tribun Bali mencoba menelusuri dugaan kejanggalan tersebut.
Baca: Coach WCP: Datang dan Pergi Hal yang Biasa, Dirinya Tak Pernah Mengundurkan Diri dari Bali United
Berdasarkan sumber kuat Tribun Bali di Bali United, konflik WCP dan Irfan Bacdhim termasuk satu diantara beberapa penyebab hingga Bali United menyudahi kontrak dengan WCP.
Mantan pemain pelatih Timnas Indonesia ini dan Bachdim terlibat perselisihan paham saat laga away kontra Persipura Jayapura di Stadion Mandala Jayapura.
Setelah dari sana, konflik WCP dan Bacdhim kembali terjadi saat WCP mengganti Bacdhim pada babak pertama saat laga kontra Persebaya Surabaya dimana Bali United kalah 2-5.
Dalam sesi latihan di Gelora Trisakti Legian Kamis (29/11/2018) sore, Irfan Bacdhim hadir menggunakan setelan lengkap training set Timnas Indonesia.
Dirinya langsung bergabung dalam sesi latihan yang dipimpin pelatih Eko Purdjianto.
Tidak seperti Nick van der Velden dan Mohamadou Ndiaye yang sempat berjalan menuju WCP dan memberi salam kepada WCP yang tengah berdiskusi dengan Pelatih Bali United U-16 di dalam lapangan.
Bacdhim justru langsung bergabung dengan rekan lainnya.
Setelah beberapa saat, WCP berjalan menuju kumpulan pemain untuk pamitan.
Ia berbicara beberapa kalimat dan ditutup dengan salam dan pelukan terakhir dengan semua pemain dan pelatih.
Kesedihan menyelimuti sesi latihan sore itu.
Sejumlah pemain dan pelatih terlihat berkaca kaca matanya.
WCP dan Bacdhim terlihat hanya bersalaman.
Selepas itu, WCP pamit dengan fans yang juga hadir di lapangan dan meninggalkan Gelora Trisakti Legian lebih awal.
Usai latihan, Irfan Bacdhim mencoba memanggil media officer klub dan telihat keduanya berdiskusi.
Seperti sesuatu yang penting dibicarakan keduanya.
Selepas itu, Bacdhim berjalan keluar dan ketika hendak di wawancara awak media (media televisi, cetak, online), pemain berdarah Belanda ini menolak.
Beralasan hujan akan turun, Bacdhim langsung tancap gas sepeda motornya meninggalkan awak media.
"Mau hujan," kata Bacdhim menunjuk ke atas sembari berlalu meninggal Gelora Trisakti Legian.
WCP saat dikonfirmasi terkait hal ini seolah masih menutupinya.
"Saya tidak tahu. Saya tidak tahu," tegas WCP.
Sebelumnya, Aksi tidak terpuji Irfan Bacdhim penyerang Bali United di Stadion Dipta Gianyar langsung mendapat atensi petinggi klub.
CEO Bali United, Yabes Tanuri menegaskan Irfan Bacdhim dipanggil manajemen dan mendapat teguran keras.
"Kita tegur secara keras. Dia (Irfan Bacdhim) sudah minta maaf sama Pak Pieter (Owner Bali United)," tegas Yabes Tanuri kepada Tribun Bali, Senin (19/11/2018) malam.
Yabes mengatakan, Irfan Bacdhim merupakan sosok bintang dan teladan di klub dan negara ini.
"Sebenarnya pemain role model atau teladan di Bali United jadi harus menunjukan yang baik," kata Yabes.
WCP Berjiwa Besar
Usai menggelar pamitan dengan para pemain dan pelatih, WCP pun menemui awak media yang telah menantinya untuk dimintai konfirmasi di Lapangan Gelora Trisakti Legian.
Ia menegaskan, dirinya tak pernah mengundurkan diri dari Bali United.
WCP juga membantah bahwa dirinya dipecat oleh managemen Bali United.
Ia menjelaskan, dalam klausal kontraknya sejak awal, dirinya dan managemen telah menyepakati jika kekalahan terjadi 3 berturut-turut maka, kontrak putus.
"Itu kesepakatan kedua belah pihak," kata WCP.
Ia mengisahkan, hengkangnya dirinya dari Bali United berawal dari pertemuannya dengan CEO Bali United, Yabes Tanuri.
Saat itu, Yabes menanyakan komitmen WCP terkait klausal tersebut.
Dengan berjiwa besar, WCP pun mengaku akan mematuhi kesepakatan itu.
"Itu yang pasti ya," ucap WCP.
Ia mengungkapkan, dirinya sedih harus berpisah dengan para pemain Bali United yang sudah dianggapnya seperti anak sendiri.
Namun, menurutnya sepak bola Indonesia harus terus berjalan terus.
"Datang dan pergi itu pemain, pelatih, siapapun itu hal yang biasa di dunia sepak bola profesional," ungkap WCP.
Ia mengucapkan terima kasih pada Piter Tanuri dan Yabes Tanuri serta pemain karena telah memberikannya kesempatan untuk bersama membangun Bali United.
WCP juga berterima kasih pada suporter yang diyakininya sebagai kekuatan Bali United.(*)