Blak-blakan, WCP Bongkar 'Sisi Gelap' di Ruang Ganti Bali United yang Tak Banyak Orang Tau
Blak-blakan, WCP Bongkar 'Sisi Gelap' di Ruang Ganti Bali United yang Tak Banyak Orang Tau
Penulis: Marianus Seran | Editor: Aloisius H Manggol
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA- Pelatih Bali United musim 2016-2018, Widodo Cahyono Putro buka suara setelah beberapa waktu lalu hengkang dari Bali United.
Tak tanggung-tanggung, cerita di dapur dan ruang ganti Bali United pun dibuka ke permukaan oleh mantan pemain dan pelatih Timnas Indonesia ini.
Setelah terjadi perang pernyataan antara pria yang akrab disapa WCP dan Owner Bali United Pieter Tanuri, kini WCP membuka pernyataan terkait intervensi manajemen Bali United saat menentukan pemain dan starting di setiap laga.
Baca: Orang Terdekat Bongkar Fakta Tentang Gisel Setelah Istri Gading itu Disebut Jarang Bareng Gempi
Menurut WCP, ada pemain yang tak masuk dalam starting atau line up, langsung melaporkan ke manajemen dan owner klub.
Seperti pernyataan WCP yang dikirim kepada Tribun Bali, kemarin, menyebut sejumlah hal kontra antara manajemen dan tim pelatih juga pemain.
Hasil minor Bali United di musim ini dengan materi terbaik saat ini disebabkan oleh kurang harmonis internal tim.
Baca: Suami Pergoki Istri dan Mantan Pacar Tanpa Busana di Ranjang, Keduanya Ditikam Berkali-kali
Harusnya materi yang dimiliki Bali United saat ini, tim bisa bertengger di papan atas.
"Kalau pemain gak masuk line-up, lapor manajemen atau owner. Penyusunan line-up sudah tidak kondusif lagi.
Pemain diganti marah, pada umumnya ini dilakukan oleh pemain pemain yang sebenarnya secara teknis masa jayanya sudah lewat, tapi masih ingin eksis terus di BUFC," tegas WCP kepada Tribun Bali.
Menurut WCP, Ketika dipaksakan jelas akan mempengaruhi kualitas tim.
Baca: Mbah Mijan Duga Gading dan Gisel Bercerai Karena Tak Hargai Adat di Uluwatu, Roy Marten Buka Suara
Karena itu, menurutnya jangan heran jika pencapaian Bali United tertatih-tatih.
"Saya menghukum pemain karena tidak disiplin, saya yang mendapat teguran. Anehnya, manajemen mendiamkan saja situasi yang seperti itu, malahan sepertinya cenderung mendukung pemain," ungkap WCP.
Dia menegaskan, saat dirinya menjadi pelatih Bali United, otoritas sebagai pelatih sudah terkebiri.
Baca: Gading Berupaya Kabulkan Keinginan Terakhir Gisel, Gue Kasih Lu Cerai yang Paling Cepet’
"Saya heran, saya pikir manajemen sudah mulai tidak suka sama saya. Mungkin manajemen sudah kemakan intrik atau memang punya rencana lain," tegas WCP.
Dia menjelaskan, kalau manajemen memang masih ingin mempertahankan dirinya tentu dengan panasnya ruang ganti, yang harus ditegur adalah pemain bukan pelatih.
"Karena itu ketika Brwa Nouri tidak mau main, tentu saja saya kembalikan ke manajemen. Dengan situasi yang seperti ini saya sudah bertekad mau mundur dari pelatih BUFC. Tapi karena saya merasa bertanggung jawab terhadap BUFC, niat itu saya tahan. Untung saja manajemen segera mengambil keputusan pas ketika akan berhadapan dengan Persija yang sarat dgn isu “pengaturan” yang memang menjadi musuh utama saya," jelas WCP.
Baca: Buka Pintu Hotel, Petugas Temukan Dua Wanita Muda Sedang Berkencan, Bahas Pelayanan Via WhatsApp
WCP mengaku, merasa haru dan membahagiakan, pasalnya hampir seluruh pemain mengirim pesan kepadanya sebagai bentuk rasa simpati.
"Itu artinya saya dapat memimpin mereka dengan sangat baik selama saya di BUFC. Dan itu terbukti pada musim Liga I 2017 yang lalu. Semoga BUFC bertambah jaya," kata WCP.
WCP Cium Aroma Konspirasi Lengserkan Dirinya dari Pelatih Kepala
WCP juga mencium aroma konspirasi untuk menurunkan dia dari kursi kepala pelatih.
Ia memahami bahwa semua orang ingin duduk di kursi itu.
"Semua orang tahu kalau BUFC sangat “diminati” oleh banyak pihak, apalagi setelah kemarin prestasinya luar biasa," ujar WCP.
Menurut WCP, hal yang wajar kalau banyak pihak ingin “mendongkel” dirinya dari kursi kepelatihan.
Kesempatan itu datang manakala prestasi BUFC pada awal kompetisi agak jeblok.
" Semua intrik dipergunakan agar saya bisa “out” dari BUFC. Di antaranya adalah melalui “ruang ganti”. Ruang ganti tidak harmonis, beberapa pemain membangkang," tegas WCP.
WCP: Pieter dan Yabes Tanuri Tak Konsisten!
Pernyataan Owner Bali United Pieter Tanuri dan CEO Bali United Yabes Tanuri terkait mantan pelatih Widodo Cahyono Putro yang tak mampu meredam ruang ganti Bali United langsung ditanggapi panas oleh sang mantan pelatih liga musim ini.
WCP sapaan keren pelatih ini langsung buka-bukaan soal situasi buruk di dalam ruang ganti antara pelatih, pemain dan manajemen yang menyebabkan dirinya mundur.
Konspirasi kuat terjadi di dalam tubuh Bali United. Manajemen lebih memilih membela pemain dari pada pelatih.
"Tidak konsisten yang dibilang pak Yabes Tanuri dan pak Pieter Tanuri," tegas WCP kepada Tribun Bali Sabtu (9/12/2018) malam.
WCP menyampaikan pada hakikatnya, kontrak pelatih dan pemain dilakukan dengan pihak manajemen yang mewakili owner.
Dari posisi hierarkis jelas kedudukan pelatih lebih tinggi dari pada pemain.
"Kalau kemudian sampai terjadi pemain berani melawan dan membangkang pelatih, kewenangan pelatih hanya sebatas memberi hukuman untuk yang teknis aja. Misalnya tidak di pasang dalam line up. Lebih dari itu adalah kewenangan manajemen. Kalau sampai ada pemain yang tidak mau main, maka tentu keputusan akhirnya harus dikembalikan ke manajemen atau Owner, "tegas WCP.
WCP menegaskan, karena perjanjian kontraknya dilakukan dengan manajemen atau owner, bukan dengan pelatih.
"Yang jadi pertanyaan sekarang , kenapa pemain berani membangkang sama pelatih. Tanpa ada perlindungan tentu mereka tidak akan berani melawan pelatih, karena semua pemain adalah profesional," tegas WCP.
Menurut dia, yang terjadi, ada beberapa pemain yang sebenarnya tidak dalam kondisi yang baik untuk main tapi mereka ingin tetap bisa main dan masuk line up, maka jalan satu satunya adalah minta perlindungan pada kekuasaan dan ternyata hal itu dapat diperoleh.
"Semestinya kalau owner atau manajemen tahu ada pemain yang melawan dan membangkang pada pelatih, yang ditegur adalah pemainnya bukan pelatihnya"
"Ini bukti bahwa owner manajemen lebih melindungi pemain ketimbang pelatih," jelas WCP.
CEO Bali United, Yabes Tanuri, berbicara kepada media pada acara jumpa pers perkenalan Elevania sebagai rekanan Bali United untuk musim Liga 1 2018, Jumat (23/4/2018). (@BALIUTD/TWITTER)
Seperti diberitakan sebelumnya, menghadapi ketatnya persaingan kompetisi Liga 1 musim depan, manajemen Bali United dikabarkan segera memutuskan sosok pelatih yang bakal mengarsiteki tim Serdadu Tridatu.
Pelatih baru Bali United segera diumumkan dalam waktu dekat.
CEO Bali United , Yabes Tanuri mengaku akan umumkan secepatnya agar bisa mempersiapkan tim jelang musim depan.
"Pelatih Baru Segera Diumumkan. Sementara kami Jajaki semua. Kami akan umumkan secepatnya karena pelatih ini harus meracik mulai sekarang untuk persiapan musim depan," kata Yabes Tanuri saat dikonfirmasi Tribun Bali kemarin.
Menurut Yabes Tanuri, semuanya bersabar karena segera diumumkan. Terkait siapa pelatih yang akan diumumkan, Yabes Tanuri masih rahasia kan.
" Tunggu saja akan segera kami umumkan, "katanya. (*)