Kecelakaan Bus Maut di Situbondo, Jenazah Istri Nyoman Subrata Dipulangkan

Tiga orang tewas dan 12 orang terluka dalam tabrakan bus Tiara Mas dan Bali Radiance di Jalan Raya Situbondo, dekat dengan pantai Watudodol Banyuwangi

Editor: Ady Sucipto
(KOMPAS.COM/Ira Rachmawati)
Kondisi bus yang mengalami kecelakaan di jalur Pantura Ketapang Banyuwangi Rabu (26/12/2018) jelang tengah malam. Tiga orang tewas seketika dalam kecelakaan tersebut. 

TRIBUN-BALI.COM, BANYUWANGI - Tiga orang tewas dan 12 orang terluka dalam tabrakan bus Tiara Mas dan Bali Radiance di Jalan Raya Situbondo, dekat dengan pantai Watudodol Banyuwangi, Jatim, Rabu (26/12) malam.

Tiga korban meninggal dan korban luka ringan sudah dipulangkan ke tempat asal mereka. Sementara korban luka parah masih dirawat di RSUD Blambangan Banyuwangi.

Satu di antara korban tewas adalah Thephik Hie (70) yang telah dipulangkan ke Desa Padang Sambian, Denpasar Barat bersamaan suaminya, Nyoman Subrata yang mengalami luka di bagian kaki.

Bali Radiance jurusan Surabaya-Denpasar dan Tiara Mas jurusan Denpasar-Surabaya.

"Tiga yang meninggal dunia sudah kami pulangkan. Yang masih dirawat yang korban luka berat," ujar Kapolres Banyuwangi AKBP Taufik Herdiansah Zeinardi di RSUD Blambangan Banyuwangi, Kamis (27/12).

Selain Thephik Hie, korban tewas lainnya adalah Marwi dan Ahmad Nizar Zulmi yang juga langsung dipulangkan ke Bojonegoro.

Taufik mengatakan pihaknya berkoordinasi dengan manajemen kedua bus untuk proses pemulangan jenazah dan korban selamat.

"Kami koordinasi dengan manajemen bus untuk pemulangan. Sementara untuk asuransi sudah didata oleh Jasa Raharja," tambahnya.

Sopir Bus Bali Radiance, Galih Sumantri (37) mengakui melanggar marka jalan saat menyalip kendaraan di depannya.

Akibat kelalaiannya, bus yang dikendarainya menabrak bagian belakang bus Tiara Mas yang pada saat itu melaju kencang dari arah berlawanan.

Galih bercerita, dirinya mengendarai kendaraan memang agak cepat. Karena memang kondisi jalan menurutnya sepi.

Saat melintas di Jalan Raya Situbondo, atau tepatnya di sekitar Hotel Baru Dua Beach, dirinya berusaha menyalip kendaraan lain.

"Saat itu memang sepi. Saya tahu jika marka jalan tidak ada tanda putus. Tapi tetap saja saya salip kanan truk fuso kalau tidak salah. Saya yakin semua sopir jika kondisi sepi pasti melanggar marka," ujar Galih usai pemeriksaan di Kantor Unit Laka Polres Banyuwangi, Kamis (27/12).

Selanjutnya, kata Galih, sebelum tabrakan terjadi dirinya berusaha membanting setir ke kanan jalan.

Namun bagian depan bus yang dikendarainya menabrak bagian belakang sebelah kiri Bus Tiara Mas. Dia mengaku menabrakkan busnya ke pohon agar bus yang dikendarainya berhenti.

"Saya sudah berusaha maksimal untuk tidak menabrak bus di depan saya," tambah pria yang mengaku sudah menjadi sopir bus 4 tahun ini.

Sementara itu, sopir Tiara Mas, Arifin Siregar (36) mengaku berusaha menghindari tabrakan dengan membelokkan kendaraan ke kanan.

Namun nahas, saat berusaha menghindar, bus yang dikendarainya tertabrak di bagian belakang.

"Saya jalan sesuai jalur saya. Jalannya pun saya ndak sampai 60 kilometer perjam," ujar pria asal Pondok Ungu Permai Blok G, Kelurahan Kaliabang Tengah, Bekasi Utara itu.

Sopir Bus Bali Radiance telah diamankan di Polres Banyuwangi. Sopir tersebut adalah Galih, warga Jalan Kolonel Sugiono, Kelurahan Mergosono, Kedungkandang, Kota Malang.

Sementara sopir Bus Tiara Mas tercatat atas nama Arifin Siregar, asal Pondok Ungu Permai Blok G, Kelurahan Kaliabang Tengah, Kota Bekasi.

"Belum ada penetapan tersangka karena masih dalam proses pemeriksaan," ujar Kapolres Banyuwangi AKBP Taufik Herdiansah Zeinardi.

Menurut Taufik, pihaknya sudah memeriksa lima saksi.

"Menurut keterangan saksi, Bus Bali Radiance hendak mendahului truk fuso di depannya. Sesampainya di TKP dari arah berlawanan melaju Tiara Mas. Karena jarak yang sudah dekat Bali Radiance tidak bisa menghindar sehingga terjadilah kecelakaan," urainya.

Akibat kejadian ini, tercatat 3 tewas, 3 luka berat dan 11 luka ringan. Semua korban dilarikan ke RSUD Blambangan dan Rumah Sakit Islam guna mendapatkan perawatan medis.

Sebelumnya, polisi mengevakuasi korban dari dua bus yang tabrakan di Banyuwangi. Ada korban yang sampai terjepit badan bus.

4 Jam Evakuasi, Jalur Normal Lagi

Evakuasi dua bus yang kecelakaan di Banyuwangi selesai dilakukan. Setelah lebih dari 4 jam, jalur Pantura arah Pelabuhan ASDP Ketapang kembali normal setelah sebelumnya macet total.

"Lebih dari 4 jam kita evakuasi badan bus. Jalur Pantura kembali normal," ujar Kapolres Banyuwangi AKBP Taufik Herdiansah Zeinardi, Kamis (27/12).

Jalur pantura sempat macet lantaran kedua bus menghalangi jalur tersebut. Sempat terkendala karena dua ruas jalan digunakan para pengguna jalan menunggu jalur pantura dibuka.

"Ayo, bus dan kendaraan besar tunggu dulu. Sepeda motor dan mobil yang siap melaju,” Taufik.

Setelah empat jam melakukan evakuasi, jalur kembali dapat difungsikan. (*) 

Korban Luka Bus Bali Radiance:

1. Johansyah (16) dan Sudarso (36) keduanya warga Desa Jelu Kecamatan Ngasem Kabupaten Bojonegoro.

2. Arif Rizky Pratama (26) warga Gang Anggapraja nomor 18 RT 01 RW 07 Desa Regol Wetan Kecamatan Sumedang Selatan Kabupaten Sumedang.

3. Suwiknyo Handoko (41) warga Bojonegoro.

4. Nuralim (27) warga Dusun Wlingi Desa Bareng Kecamatan Ngasem, Bojonegoro.

5. Bambang Basis warga Dusun Wlingi Desa Bareng Kecamatan Ngasem, Bojonegoro.

6. Abdul Kholen (27), Lisa Alysia (19) warga Jalan Anggrek Raya AS nomor 16 RT 02 RW 13 Desa Jatisampurna Kecamatan Jatisampurna Kota Bekas .

7. Wayan Rusmiasih (48) warga Tabanan Bali.

Korban Luka Bus Tiara Mas:

1. Paula Rima Tamala (25) warga dusun Tamanan RT 02 RW 04 Desa Tamanan Kecamatan Sukomoro, Bojonegoro.

2. Nyoman Subrata (66) warga Bali.

3. Monigue Agustia (21) warga Dusun Kalijaten RT 21 RW 03 Desa Kalijaten Kecamatan Taman Kabupaten Sidoarjo.

4. Yowon (35) warga Malang, yang merupakan kernet bus

5. Oki Indra (29) warga Sidoarjo.

Korban Tewas:

1. Thephik Hie (70), warga Padang Sambian, Denpasar Barat.

2. Marwi (41), warga Dusun Dowo, Desa Baleng, Ngasem Bojonegoro.

3. Ahmad Nizar Zulmi (23), warga Dusun Ngingi, Desa Bareng, Ngasem, Bojonegoro.

(dtc/ surya)

Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved