Kongres PSSI Bali

Suporter Demo & Paksa Masuk Kongres PSSI: Tuntut Satgas Tangkap Joko Driyono & Iwan Budianto

Sempat terjadi aksi dorong mendorong antara kedua pihak. Negosiasi para fans dan koordinator keamanan di pintu masuk pun terjadi.

Penulis: Marianus Seran | Editor: Ady Sucipto
Tribun Bali/Marianus Seran
Aksi demo suporter dan fans sepak bola saat Kongres PSSI di Nusa Dua, Bali, Minggu (20/1/2019). 

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Kumpulan fans se-Indonesia, yang menggelar aksi damai di arena Kongres PSSI di Sofitel Hotel Nusa, memaksa masuk ke ruang rapat para Executif Comitee (Exco) PSSI pasca Ketua Umum Edy Rahmayadi mundur.

Aksi mendukung Satgas Anti Mafia Bola ini, mendapat kawalan ketat aparat polisi. Keinginan para fans masuk ke ruang rapat mendapat larangan.

Mereka ditahan barisan aparat di gerbang masuk hotel. Sempat terjadi aksi dorong mendorong antara kedua pihak. Negosiasi para fans dan koordinator keamanan di pintu masuk pun terjadi.

Fans dilarang masuk. Meski hanya utusan, pihak keamanan tidak mengizinkan.

Baca: 5 Foto Edy Rahmayadi Tertangkap Kamera Saat Nyatakan Mundur dari Ketua PSSI di Bali

Akhirnya, fans memilih istirahat sembari menunggu negosiasi koordinator mereka. Salah satu koordinator mereka asal Kconk Mania yang datang dari Madura Cak Mimin harus ditahan akibat aksi ini.

Fans menuntut balik agar aparat melepas rekan mereka. Akhirnya negosiasi pun kembali terjadi.

Hingga berita diturunkan, negosiasi masih terus berjalan. Para fans meminta masuk ke dalam ruang untuk menyampaikan aspirasi.

Baca: Resmi Mengundurkan Diri dari Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi : Ini Bola, Bukan Politik

Beberapa nyanyian aspirasi mereka selama menggelar orasi yakni meminta Satgas menangkap Wakil Ketua PSSI Joko Driyono dan pengurus lainnya Iwan Budianto. 

Ketua PSSI Edy Rahmayadi berpidato pada Kongres PSSI di Bali, Minggu (20/1/2019).
Ketua PSSI Edy Rahmayadi berpidato pada Kongres PSSI di Bali, Minggu (20/1/2019). (Tribun Bali/Zaenal Nur Arifin)

Sebelumnya Edy Rahmayadi menyatakan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Ketua Umum PSSI, ia mengungkapkan telah mengumpulkan Executive Commitee (Exco) PSSI malam hari kemarin.

“Saya tes tadi malam tolong kumpulkan exco, saya ingin ngomong. Yang datang hanya 15 orang exco. Orang nya yang tidak datang ada? Kata Pak Joko ada. Dan yang datang itu memberikan saran dan saya terima sarannya,” tutur Edy, Minggu (20/1/2019).

Baca: Cerita di Balik Mundurnya Edy Rahmayadi dari Ketua PSSI di Bali, Kumpulkan Exco & Beri Saran Ini

Dan atas hasil serta saran dalam pertemuan dengan Exco PSSI tersebut Edy Rahmayadi menyatakan mengundurkan diri hari ini.

“Saya nyatakan hari ini saya mundur dari Ketua. Dengan syarat jangan khianati PSSI ini. Jangan karena satu hal lain terus kita bercokol merusak rumah besar ini. Saya mundur bukan karena saya tidak bertanggungjawab tetapi karena saya bertanggung jawab,” ucap Edy dalam pidatonya.

Edy juga menyampaikan permohonan maaf kepada semuanya jika dalam masa kepemimpinannya banyak salah.

 
“Saya mohon maaf apabila ada kata-kata  saya tidak tepat. Dan apa bila ada perbuatan yang kurang baik saya manusia biasa. Saya berusaha berbuat yang terbaik. Tapi inilah kemampuan saya,” tuturnya.

Mundur, Ketua umum PSSI Edy Rahmayadi menyerahkan bendera PSSI secara simbolik kepada Waketum PSSI Joko Driyono di Nusa Dua, Bali, Minggu (20/1/2019).
Mundur, Ketua umum PSSI Edy Rahmayadi menyerahkan bendera PSSI secara simbolik kepada Waketum PSSI Joko Driyono di Nusa Dua, Bali, Minggu (20/1/2019). (Tribun Bali/Zaenal Nur Arifin)

Edy meminta semuanya bersatu dan besarkan PSSI kedepannya. Dan secara otomatis kepemimpinan berpindah ke Wakil Ketua Joko Driyono, dan penyerahan langsung dilakukan.

Sumber: Tribun Bali
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved