Nyaris Hilang Ditelan Bumi, Ini Kondisi Candi Borobudur Saat Pertama Kali Ditemukan Raffles
Dalam prosesnya, meninggalkan dokumen atau arsip yang menyimpan informasi penting tentang sejarah pelestarian Candi Borobudur.
Penulis: Rizki Laelani | Editor: Alfonsius Alfianus Nggubhu
Nyaris Hilang Ditelan Bumi, Ini Kondisi Candi Borobudur Saat Pertama Kali Ditemukan Raffles
TRIBUN-BALI.COM - Jagat media sosial khsusnya Facebook diramaikan foto-foto hitam-putih yang menggambarkan Candi Borobudur.
Misal, yang ada di grup Facebook Indonesia Tempo Doeloe.
Akun Facebook Agustian mengunggah beberapa foto lawas dari Borobudur dengan caption:
"Reruntuhan candi Borobudur ditemukan pertama kali pada tahun 1814, saat Inggris menguasai Jawa, di bawah pimpinan Gubernur Jenderal Thomas Stamford Raffles.
Pemugaran pertama yang dilakukan pemerintah Hindia Belanda oleh Theodore van Erp sekitar tahun 1907-1911. Dan berlanjut pemugarannya tahun 1973-1983.
Sampai berita ini ditulis, postingan tersebut sudah dibagikan lebih sari 1000 kali.
Ya, Candi Borobudur yang kita ketahui dan sering lihat, bahkan dikunjungi, saat ini adalah hasil beberapa kali pemugaran.
Dalam artikel berjudul di Kompas.com berjudul "Jejak Bencana di Borobudur" digambarkan bagaimana kisah penemuan Borobudur yang nyaris hilang ditelan Bumi.

Restorasi Candi Borobudur
Dalam sebuah arsip berita, pernah ditulis tentang Restorasi Candi Borobudur pada tahun 1973-1983.
Dalam prosesnya, meninggalkan dokumen atau arsip yang menyimpan informasi penting tentang sejarah pelestarian Candi Borobudur.
Arsip restorasi candi di Magelang, Jawa Tengah itu, yang saat ini masih ada, perlu dijaga keutuhannya.
Arsip-arsip tersebut antara lain dokumentasi lengkap yang berisikan 70 ribu foto pemugaran, 13 ribu slide foto, rol film, gambar berskala, hingga daftar absensi pekerja yang terlibat dalam pemugaran selama 10 tahun itu.
Keberadaan arsip yang mengandung nilai sejarah yang tinggi perlu diinformasikan secara luas dan bertahap kepada masyarakat sehingga pengetahuan masyarakat mengenai tempat suci umat Buddha tersebut semakin bertambah.