Bencana Angin Kencang
Taufiqi Tewas Tertimpa Pohon Kepuh Keramat di Areal Setra Panjer, Keluarga: Anaknya Baru 2 Bulan
Korban yang berasal dari Pasuruan, Jawa Timur, ini tertimpa pohon kepuh yang berada di areal Setra Desa Pakraman Panjer, Denpasar.
Penulis: Putu Supartika | Editor: Ady Sucipto
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Hujan deras disertai angin kencang melanda Kota Denpasar, Kamis (24/1) sore.
Puluhan pohon di seputaran Denpasar pun tumbang. Bahkan mengakibatkan korban jiwa.
"Satu orang meninggal akibat tertimpa pohon di Jalan Tukad Pakerisan, Renon," kata Ketua BPBD Kota Denpasar, IB Joni Ariwibawa, Kamis petang.
Korban meninggal bernama Taufiqi Hudaya (29), yang tinggal di Jalan WR Supratman Nomor 247 Denpasar.
Korban yang berasal dari Pasuruan, Jawa Timur, ini tertimpa pohon kepuh yang berada di areal Setra Desa Pakraman Panjer, Denpasar.
Jagabaya Desa Pakraman Panjer, Wayan Sudana, mengatakan pohon sakral ini tumbang sekitar pukul 17.00 Wita.
“Dari penuturan warga, dikatakan pengendara datang dari arah utara. Saat pohon tumbang, korban langsung tertimpa," katanya.
Baca: Berkas Pernikahan Ahok-Bripda Puput Rampung, Baju Seragam Resepsi Sudah Disiapkan Keluarga
Menurutnya pohon besar yang berada di setra tersebut memang sudah tua dan dikeramatkan.
"Ini sudah tua, pas saya lahir pohonnya sudah ada," ujarnya.
Selain menimpa seorang pengendara hingga meninggal di tempat, pohon kepuh ini juga menimpa apotek, motor, dan sebuah mobil.
Sementara jenazah korban yang sempat dikerumuni warga, selanjutnya langsung dievakuasi ke RSUP Sanglah, Denpasar.
Suasana duka pun sangat terasa ketika keluarga dan kerabat menyambut jenazah korban di Sanglah.
Baca: Bali United Menang Telak 3-0 Atas Blitar United, Racikan Teco Bikin Plajte-Spaso Tokcer
Korban Taufiqi merupakan anak kedua dari empat bersaudara. Ia merupakan laki-laki satu-satunya di keluarganya.
Namun di usianya yang masih muda, Taufiqi harus menyusul ibunya yang meninggal dua tahun lalu.
Menurut adik bungsu korban, Vivi, Taufiqi adalah seorang pendiam namun mengayomi keluarga. Korban selama ini bekerja di salah satu distro di Jalan Tukad Barito, Panjer.
"Dia kan anak cowok satu-satunya. Jadi ya walaupun bapak masih ada, dia yang mimpin kalau misalnya ada apa-apa. Lebih ke dia," tutur Vivi dengan nada pelan saat ditemui di RSUP Sanglah, tadi malam.
“Dia baik. Dia pendiam banget sih sebenernya tapi ngayomi. Dia kalau ada masalah tidak pernah cerita," ucapnya lirih.
Baca: Dipicu Ulah Billy Syahputra & Kuasa Hukum Kriss Hatta Nyaris Berkelahi di Acara TV, KPI Beri Sanksi
Korban baru menikah satu tahun lalu dan meninggalkan seorang istri dan seorang anak berumur 2 bulan.
“Anaknya baru dua bulan November akhir kemarin," ujarnya.
Istri Taufiqi dikatakan sangat syok dengan peristiwa maut ini. Sang istri pun tidak dikasih datang ke Sanglah untuk melihat jenazah suaminya.
"Bapak sudah tahu kabar ini. Semua sudah datang. Istrinya tidak dikasih ke sini (Sanglah, red). Kayaknya dia (istri) duluan tahu daripada saya. Ia terus nangis-nangis," tambahnya.
Sebelum kejadian, keluarga tidak merasakan firasat apapun. Namun korban meminta untuk diuruskan akta anaknya.
"Tadi pagi kan saya masuk kerja sehari, Bapak cerita Mas-nya suruh ngurusin akta anaknya. Dia juga katanya mau ke rumah kakak yang ketiga mau ngasih KTP. Mau buat ngurus-ngurus KK dan akta," paparnya.
Baca: Resmi Mundur dari Polwan, Berikut 4 Fakta Terbaru Rencana Pernikahan Bripda Puput dengan Ahok
Vivi menyebutkan komunikasi terakhir dengan korban sekitar dua hari lalu. Saat itu sang kakak meminta untuk fotokopi KK.
"Sebenarnya dua minggu lagi kita mau piknik bareng. Dia yang rencanain. Minggu kemarin sempet piknik, dan dia ngajakin lagi dua minggu mendatang,” tutur Vivi dengan wajah berkaca-kaca.
Ternyata takdir berkata lain. Taufiqi sudah pergi duluan untuk selamanya sebelum acara piknik bareng bersama keluarga besarnya.
Korban rencananya akan dimakamkan hari ini setelah salat Jumat di Kampung Jawa, Denpasar.
10 Kendaraan Tertimpa
Sementara itu, berdasarkan data dari BPBD Kota Denpasar, tercatata 23 pohon tumbang di Kota Denpasar pada Kamis kemarin.
Selain menyebabkan korban jiwa, seorang lainnya luka-luka akibat tertimpa pohon.
Korban yang mengalami luka-luka bernama I Komang Alit Astika (29) asal Banjar Dinas Tanah Ampo, Karangasem.
Alit tertimpa pohon perindang saat melintas di Jalan Puputan Renon sebelah Barat Plaza Renon.
"Korban luka lebam pada jidat, memar, dan bengkak pada bibir, dan kesadarannya menurun. Korban dievakuasi RSUP Sanglah," kata Joni Ariwibawa.
Baca: Ahok Lagi Fall In Love dengan Bripda Puput, Djarot Sebut Hubungan dengan Veronica Tan Begini
Tidak hanya itu, sebanyak 10 kendaraan dengan rincian 7 mobil dan 3 sepeda motor tertimpa pohon.
Tembok Gubernur Bali di sebelah barat juga roboh akibat tertimpa pohon yang berada di pinggir Jalan Kusuma Atmaja.
Dari pantauan Tribun Bali, beberapa lokasi tempat pohon tumbang yakni di parkir Kantor Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali Penida dimana dua mobil tertimpa pohon, Jalan Tukad Batanghari, Jalan Nusa Indah, Jalan Tukad Pakerisan, Jalan Puputan Renon dekat monumen Bajra Sandhi yang menimpa dua mobil, Jalan Sudirman dekat Tiara Dewata, Jalan Gambuh menimpa satu mobil.
Selanjutnya Jalan Sedap Malam III menimpa satu mobil, Jalan Puputan Renon dekat Plaza Renon menimpa satu motor, Jalan Akasia XVI Gang Buaji, Jalan Kusuma Atmaja dua pohon tumbang dan satu menimpa tembok Kantor Gubernur, Jalan Tukad Pakerisan menimpa satu mobil dan dua motor.
Sementara pohon tumbang di Jalan Nusa Indah di depan Art Center belum mendapat penanganan hingga satu jam lebih yang mengakibatkan akses tertutup.
Peringatan Dini
Joni Ariwibawa menambahkan bahwa BMKG telah mengeluarkan peringatan dini cuaca buruk hingga beberapa hari kedepan.
Kendati demikian, pihaknya turut menyiagakan personel selama 24 jam yang siap menerima laporan masyarakat.
"Kami imbau kepada masyarakat agar senantiasa waspada lantaran cuaca buruk yang terjadi belakangan ini," katanya.
Untuk meminimalisir resiko yang tidak diinginkan, diimbau agar masyarakat tidak bepergian saat hujan dan angin kencang.
Hal ini dikarenakan banyak pohon perindang yang tergolong besar yang bisa tumbang sewaktu-waktu.
"Kalau bisa bagi masyarakat agar tidak bepergian saat terjadi angin kencang dan hujan," katanya.
Sementara itu, Sekretaris DLHK Kota Denpasar, IB Putra Wirabawa menekankan bahwa memasuki musim penghujan ini tentu sangat berpotensi terjadi angin kencang. Saat ini musim penghujan beban pohon perindang lebih berat dari biasanya.
Pihaknya mengklaim sudah secara intensif melaksanakan perompesan sehingga mampu meringankan bebah pohon untuk meminimalisir terjadinya pohon tumbang.
Berkenaan dengan adanya puluhan pohon tumbang ini pihaknya mengaku lantaran kencangnya angin dan derasnya hujan yang melanda Kota Denpasar. Sehingga pohon sekalipun yang sudah dirompes masih tidak bisa menahan derasnya hujan dan terpaan angin kencang.
"DLHK secara rutin melaksanakan perompesan pohon perindang di seluruh jalan Kota Denpasar, besar harapan masyarakat juga turut memberikan informasi tentang lingkungan sekitar khususnya pohon perindang yang dinilai penting untuk dilakukan perompesan," katanya.
Namun pemilik warung makan, Komang, yang warungnya tertimpa ranting pohon di depan Art Center, Jl Nusa Indah, menggerutu lantaran pohon perindang di pinggir jalan tak dirompes dengan baik.
"Atap warung saya kena. Kemarin ada petugas yang motong ke sini, tapi yang dipotong hanya pinggirannya saja. Katanya perintahnya hanya pembersihan di pinggirnya saja bukan ujung pohonnya yang dipotong," keluhnya.
49 Knot
Terpisah, menurut Forecaster BMKG Wilayah III Denpasar, I Made Sudarma Yadnya, angin kencang pada prinsipnya disebabkan oleh adanya perbedaan tekanan udara. Semakin tinggi beda tekanannya maka semakin kencang angin yang akan dibangkitkan.
"Siklon tropis "RILEY" mulai terbentuk tadi pagi pukul 08.00 WITA dengan posisi Selatan Perairan Laut Timor, 16.9LS, 120.8BT atau sekitar 810 km sebelah selatan Waingapu," katanya.
Arah dan kecepatan gerak dari Barat Daya, dengan kecepatan 11 knots (20 km/jam) bergerak menjauhi wilayah Indonesia. Tekanan terendah 992 mb dengan kekuatan 40 knot (75 km/jam).
Kondisi gangguan tropis berupa siklon ini memberikan dampak terhadap wilayah Bali yaitu berupa hujan lebat, angin kencang, dan gelombang tinggi.
"Dari data pengamatan tercatat kecepatan angin mencapai 40 knot (72 km/jam), sedangkan ketinggian gelombang mencapai 5 meter di perairan selatan Bali dan 2.5 meter di perairan utara Bali," jelasnya. (sup/ana)