Alibaba Grup, Perusahaan TI Raksasa Asal China Jajaki Kongsi di Bali, Bidik Potensi Ini

General Manager Bisnis Alibaba Group untuk wilayah Asia Tenggara, Dr Cerry Huang, menjelaskan Alibaba merupakan perusahaan teknologi

Penulis: I Wayan Sui Suadnyana | Editor: Ady Sucipto
dok/humas Pemprov Bali
Wakil Gubernur (Wagub) Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace), menerima audiensi dari General Manager Bisnis Alibaba Group untuk wilayah Asia Tenggara, Dr Cerry Huang, di ruang kerjanya, Senin (28/1/2019) pagi. 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Dalam beberapa tahun terakhir Pulau Dewata menjadi primadona bagi warga Tiongkok untuk berlibur.

Oleh karena itu, perusahaan teknologi informasi (TI) raksasa asal Tiongkok, yakni Alibaba Group, melirik Bali sebagai mitra kerjasama di bidang pariwisata.

General Manager Bisnis Alibaba Group untuk wilayah Asia Tenggara, Dr Cerry Huang, menjelaskan Alibaba merupakan perusahaan teknologi yang bergerak di bidang e-commerce.

“Semua jenis e-commerce kami sediakan, mulai dari business-to-business (B2B), business-to-customer (B2C) hingga customer-to-customer (C2C),” jelas Cerry Huang saat beraudiensi dengan Wakil Gubernur (Wagub) Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) di kompleks Kantor Gubernur, Senin (28/1).

Salah-satu produk unggulan Alibaba Group, kata Cerry, adalah aplikasi pembayaran non-tunainya, yakni Alipay, yang menggunakan sistem mobile payment atau pembayaran melalui telepon pintar.

Aplikasi ini lahir, kata Cerry, karena kebutuhan transaksi non-tunai yang semakin meningkat, serta semakin banyaknya wisatawan asal Tiongkok yang berlibur ke Bali.

Menurut Cerry, Alibaba Group ingin berkongsi atau bekerjasama dengan pengusaha-pengusaha pariwisata di Bali serta sejumlah bank untuk membuat aplikasi panduan wisata di sini.

“Jadi para wisatawan Tiongkok nanti diharapkan lebih mudah berwisata di Bali. Mereka harus ke destinasi wisata mana dan restoran mana yang bagus bisa dicari melalui aplikasi tersebut,” jelasnya. 

Untuk memudahkan rencananya masuk Bali itu, kata Cerry, maka perlu dilakukan kerjasama dengan para pengusaha pariwisata di Bali.

Selain itu, kerjasama dengan pihak perbankan di Indonesia juga diperlukan agar memudahkan wisatawan melakukan pembayaran dengan mobile payment.

Lebih jauh Cherry Huang mengatakan, Alibaba Group yang didirikan oleh Jack Ma tersebut telah berhasil menjalankan aplikasi Alipay di negara lain seperti Thailand dan Vietnam.

Dengan adanya aplikasi pemandu wisata, kata dia, wisatawan asal Tiongkok semakin banyak mengunjungi dua negara tersebut.

“Untuk tiga tahun terakhir ini, jumlah wisatawan mandiri asal Tiongkok semakin meningkat. Jika dulu 80 persen wisatawan Tiongkok menggunakan jasa agen perjalanan dan mereka datang dengan grup, akan tetapi tiga tahun belakangan jumlah wisatawan mandiri meningkat hingga 50 persen. Karena itu, mereka sangat mengandalkan aplikasi panduan wisata seperti ini,” imbuhnya.

Melihat keberhasilan Alibaba Group di Vietnam dan Thailand, Cherry Huang berharap hal yang sama juga bisa dilakukan di Bali.

“Kami yakin jika aplikasi ini dijalankan di Bali, itu akan sukses. Ini mengingat nama Bali juga sudah sangat terkenal di negeri kami,” tandasnya.

Mendengar paparan Cerry Huang, Wagub Cok Ace menyambut baik.

Ia mendukung kerjasama yang ditawarkan Alibaba, dan berharap bisa dilakukan secepatnya.

Cok Ace mengakui, Bali kini sedang menggaet kembali wisatawan Tiongkok.

Tiongkok dan Bali, menurut Cok Ace, tidak hanya memiliki hubungan kerjasama, namun lebih dari itu.

Sejak dulu kedua belah pihak telah memiliki hubungan historis dan budaya yang sangat erat.

"Jadi ke depan saya ingin mengajak masyarakat Tiongkok datang ke Bali sembari melihat peninggalan nenek moyang mereka di sini," jelas Cok Ace.

Untuk itu, Cok Ace mengundang pihak Alibaba Group untuk melihat Festival Batur yang akan diselenggarakan pada 6 Februari mendatang.

Ia mengungkapkan, festival ini memang khusus disiapkan untuk menyambut tahun baru Imlek beserta turis Tiongkok.

Festival tersebut akan menceritakan sejarah kerjasama Bali dan Tiongkok di abad ke-13.

Mengenai kerjasama dengan pengusaha lokal dan bank di Bali, Cok Ace menyambut baik.

Akan tetapi, untuk urusan perbankan, ia menyarakan agar menghubungi Bank Indonesia lebih dahulu sebagai otoritas perbankan dan pembayaran di Indonesia.

Sementara itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali menargetkan kunjungan wisatawan Tiongkok ke Bali pada tahun 2019 sebanyak 1,5 juta–1,6 juta.

Berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali pada November 2018, kunjungan wisatawan Tiongkok turun 37,51 persen, menduduki posisi kedua, dari sebelumnya selalu peringkat satu dalam jumlah kunjungan ke Bali.

Penurunan pada akhir tahun 2018 itu terutama terkait dengan penertiban praktik toko Tiongkok dan “jual beli kepala”, yang sempat membuat turun jumlah kunjungan wisatawan Tiongkok di Bali

Untuk dapat menggairahkan kembali kunjungan wisman Tiongkok ke Bali, Pemprov Bali bersama para pemangku kepentingan (stakeholder) pariwisata membuat Balingkang Kintamani Festival 2019 pada 6 Februari nanti, yang dikaitkan dengan datangnya tahun baru Imlek.

Strategi yang digunakan adalah mengikat wisatawan Tiongkok melalui budaya yang sebetulnya telah terjalin antara Bali dan Tiongkok sejak zaman dulu.

Wisatawan Tiongkok sejauh ini hanya menikmati atraksi wisata alam dan belum mengenal lebih jauh kebudayaan Bali.

Padahal budaya Bali dan Tiongkok sangat erat terkait. Akulturasi budaya Bali dan Tiongkok sebenarnya sudah terjadi sejak zaman dahulu.

Buktinya, kata Cok Ace, adalah adanya situs Kerajaan Balingkang di Bali.

Dengan adanya Balingkang Kintamani Festival ini, wisatawan Tiongkok akan diperkenalkan dengan kebudayaan Bali serta bagaimana budaya tersebut pernah berinteraksi dengan kebudayaan Tiongkok

Balingkang Kintamani Festival 2019 merupakan inisiasi dari Pemprov Bali bersama Bali Tourism Board (BTB) dalam rangka menyambut kedatangan wisatawan Tiongkok pada Tahun Baru Imlek tahun 2019.

“Jadi ini (budaya) salah satu tool yang kita pakai,” kata Cok Ace.(sui)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved