Kisah Gadis Bali di Indonesia Mengajar, Ni Wayan Purnami: Mau Resign, Bos Malah Luluh Mendukung

Kabupaten Kepulauan Sula Provinsi Maluku Utara, khususnya SD Negeri 1 Buya mungkin akan menjadi kenangan indah seumur hidup bagi Ni Wayan Purnami

Penulis: I Wayan Sui Suadnyana | Editor: Ady Sucipto
Dok pribadi Ni Wayan Purnami Rusadi
Ni Wayan Purnami Rusadi saat menjadi pengajar muda angkatan XV Indonesia Mengajar di Kabupaten Kepulauan Sula Provinsi Maluku Utara, baru-baru ini. 

Di Green School, tempat ia bekerja, ada seorang kawannya yang baru saja mengikuti kegiatan Indonesia Mengajar.

Kawannya itu menceritakan banyak hal mengenai gerakan itu dengan cara mengajar ke sekolah-sekolah yang kualitas pendidikannya masih di bawah.

Dan mereka juga membutuhkan orang-orang, terutama anak muda yang bersedia terjun ke lapangan untuk mengabdikan diri.

"Terus aku tertarik kan dan pas itu, aku langsung buka website-nya. Terus tongkrongin instagramnya. Terus kek langsung terhipnotis gitu. Aduh, aku pengin ikut nih. Kok baru tahu ya programnya. Dulu tuh aku pernah dengar, tapi enggak terlalu mengikuti gitu kan," jelasnya.

Sejak saat itu, Emick merasa sudah saatnya ia mengabdikan diri pada dunia pendidikan.

Terlebih ia mengaku sudah merasakan nikmatnya dunia pendidikan bahkan hingga ke jenjang magister.

"Terus yang terakhir sih kayak kemarin kuliah itu kan. Enak gitu lho. Jadi udah dapet kesempatan beasiswa, dapet kesempatan buat mengenyam pendidikan yang dimudahkan sebenarnya. Tapi kita sering mengeluhkan tugas. Kalau kita dilempar ke sana, sebenarnya ada hal lain tantangan yang ukuran kita masih susah kan, tapi anak-anak di sana itu lebih susah lagi," terangnya.

Setelah mengalami kedua momen itu, Emick akhirnya membulatkan tekad mengikuti program Indonesia Mengajar.

Disamping keinginannya untuk "merasakan dunia luar", ia juga sudah merasakan kejenuhan dalam bekerja.

Meski begitu, Emick merasa keinginannya itu akan terganjal, sebab di kantornya sendiri tidak mengizinkan karyawannya untuk apply keluar jika masih dalam status kontrak kerja.

Namun begitu, ia mencoba untuk melakukan negosiasi kepada bosnya.

Di hadapan bosnya itu, Emick menceritakan keinginannya mengikuti program Indonesia Mengajar dan mengaku akan resign sebelum kontrak kerjanya berakhir.

"Terus bosku nanya kan itu program apa, (terus) aku ceritakan. Dan yang perkiraanku dia itu bakal marah atau gimana gitu kan. Kan aku baru mau dua tahun di sana, terus dia kayak ngedukung gitu lho. Ih kok gini ya. Kok bagus ya tanggapannya. Jadi lebih semangat," kata Emick.

Satu urusan dengan bosnya sudah selesai, namun ketika sedang mendaftar dirinya sempat merasa kurang percaya diri.

Sebab, ketika melihat jumlah pendaftar ternyata sudah mencapai 2.000an orang.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved