Pandangan Psikiater soal Viral Pemuda Rusak Motor Pacarnya saat Ditilang

Bahkan Adi hampir mencelakai perempuan yang bersama dirinya saat menggulingkan motor berwarna merah tersebut.

Editor: Eviera Paramita Sandi
Bidik layar Instagram @lambe_turah via KOMPAS.com
Seorang pria merusak motornya sendiri karena tak terima ditilang di BSD, Serpong, Tangerang Selatan, Kamis (7/2/2019). 

Orang yang menyaksikan video tersebut hanya bisa mengira emosi (kemarahan).

Sebagai psikiater, mendalami perilaku seseorang perlu ada pemahaman yang lebih dalam lagi.

"Perlu pemahaman lebih dalam lagi. Apakah memang biasa dia sering seperti itu? Atau baru ini pertama kalinya? Atau kejadian ini hanya terjadi pada kondisi tertentu, di tekanan yang begitu berat?

Mungkin dia hanya sedang mengalami worst day ever?
Tidak ada yang tahu,"

Lebih lanjut Andreas Kurniawan menghimbau untuk jangan terlalu cepat menilai orangnya.

"Jadi, mungkin terlalu cepat bagi kita untuk reaktif menilai orangnya. Kita coba pisahkan antara perilaku dan orangnya.

Saya pribadi tidak suka dengan perilakunya.

Tapi terhadap orangnya? Nanti dulu. Saya tak cukup kenal dia untuk memberikan pendapat saya,"

Pada akhir-akhir kutweet-nya, @ndreamon ini menjelaskan jika bisa saja terjadi ledakan emosi yang besar sudah lama ditahan.

"Ini seperti kita menimbun sampah dalam batin kita, sampai tahap terjadi ledakan emosional. Percayalah, setiap orang bisa mengalami itu,"

"Ledakan emosi pada orang yang melakukan represi terus adalah sesuatu yang ‘wajar’. Yang tidak wajar adalah apabila ledakan emosi tersebut sedemikian sering atau besarnya hingga merusak, atau mengganggu relasi, atau mengganggu kerja,"

"Kembali ke kasus yang sedang viral. Kemungkinan (kembali, kemungkinan) ledakan emosi tersebut terjadi akibat kemarahan yang tidak disadari. Ketika sedang marah, kita tidak sadar loh kita sedang marah.

Untungnya, kamu bisa melatih kesadaran akan hal ini,"

"Bila kamu menjalin relasi dengan orang yang mungkin melakukan pola kekerasan (baik fisik atau psikis) berulang, mungkin baiknya kamu perlu evaluasi ulang relasi kamu. Apakah bisa diperbaiki? Apa harapan kamu? Kalau bingung jawabnya, konsultasi dengan psikiater/psikolog," tutup akun @ndreamon.

Simak utas kicauan @ndreamon selengkapnya!

(Tribunnews.com/ Siti Nurjannah Wulandari)

Sumber: Tribun Solo
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved