Peduli pada Lingkungan Itu Yadnya
Robi Navicula adalah satu contoh anak muda Bali yang konsisten menyuarakan isu pengurangan sampah plastik
Penulis: Ni Ketut Sudiani | Editor: Irma Budiarti
Seberapa jauh perjuangannya agar bisa menjadi Perda?
Kekuatan secara politik, sesuatu akan menjadi prioritas di level pemerintah apabila menjadi perbincangan utama di masyarakat.
Sebuah permasalahan akan menjadi perbincangan serius di level pemerintah apabila menjadi perbincangan terus menerus di masyarakat.
Bagaimana Bli melihat kemungkinan gesekan antara kepentingan pihak pengusaha dengan peraturan pemerintah?
Sebenarnya plastik adalah produk yang sangat ekonomis.
Kami sekarang concern-nya pada plastik sekali pakai yang begitu keluar dari warung, toko, sampai di rumah langsung dibuang.
Baca: Bakal Cepat Basi dan Rusak, 5 Makanan Ini Pantang Dimasukkan Lagi ke Freezer Setelah Dikeluarkan
Baca: Komitmen Terapkan E-Tukin, Bupati Suwirta Terus Lakukan Evaluasi
Begitu juga dengan sedotan plastik, dipakai kurang dari tiga menit, tapi untuk mengurainya perlu ratusan tahun.
Bayangkan di Indonesia saja, menggunakan 500 juta kantong plastik setiap hari. 92 juta sedotan plastik per hari.
Bayangkan semua ini dibuang ke TPA dan karena caranya buruk, TPA bukan solusi, tapi cara yang paling primitif.
Sekitar 40 persen sampah yang dibuang ke TPA, berakhir di laut.
Biaya lingkungan ini mahal sekali.
Sekarang tidak boleh ada lagi plastik sebagai barang gratis.
Apakah menurut Bli ada gerakan-gerakan yang punya hidden agenda (agenda tersembunyi) seperti yang dilakukan orang asing di Bali mungkin?
Setiap orang mempunyai areanya masing-masing.
Kita mendukung semua gerakan yang sudah ada.