WIKI BALI

TRIBUN WIKI - Inilah Makna Di Balik Pakaian Adat Perempuan Bali yang Tidak Banyak Diketahui

Dari berbagai jenis pakaian yang digunakan oleh perempuan Bali saat berbusana adat, terdapat makna filosofis yang berada di baliknya.

Penulis: Rino Gale | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Tribun Bali/ Made Cintya Dewi
Kebaya Bali. 

Laporan Wartawan Tribun Bali - Rino Gale

TRIBUN-BALI.COM, BADUNG - Siapa yang tidak tahu Pulau Bali yang disebut sebagai Pulau Dewata.

Dengan keindahan alamnya yang mempesona, masyarakat Bali sendiri kuat akan adat istiadatnya.

Hal tersebut, dibuktikan dengan pakaian adatnya. Sama dengan pakaian adat pria Bali, pakaian adat perempuan Bali juga sarat dengan nilai-nilai filosofis keagamaan.

Pakaian perempuan Bali tersebut terdiri atas kebaya, kamen, selendang, bulang pasang, sanggul, dan bunga sebagai penghias rambut.

Dari berbagai jenis pakaian yang digunakan oleh perempuan Bali saat berbusana adat, terdapat makna filosofis yang berada di baliknya.

Berikut Tribun Bali himpun, makna pakaian adat yang dikenakan oleh perempuan Bali.

1. Kebaya

Kebaya Bali.
Kebaya Bali. (Tribun Bali/ Made Cintya Dewi)

Kebaya adalah pakaian atasan yang digunakan oleh perempuan Bali.dengan berbagai motif dan warna.

Pemilihan kebaya dinilai dapat menonjolkan sisi kecantikan dan keanggunan wanita Bali.

Adapun dalam keperluan persembahyangan, kebaya yang digunakan haruslah sopan dari sisi desain, rapi dan bersih.

2. Kamen

Cara menggunakan kain Bali untuk wanita
Cara menggunakan kain Bali untuk wanita (Youtube / Frida Y)

Kamen adalah pakaian untuk bawahan. Kamen dipakai untuk menutupi tubuh bagian bawah hingga sebatas 1 telapak tangan dari lutut.

Batasan ini diatur agar wanita Bali leluasa dalam bergerak melangkah dan berjalan, namun tetap terlihat sopan dan anggun.

3. Selendang

Perempuan Bali umumnya juga mengenakan selendang atau senteng yang disampirkan di bahu.

Pemakaian selendang mempunyai makna filosofis bahwa wanita Bali haruslah ingat akan ajaran darma dan siap mendidik putra putrinya kelak agar patuh terhadap orangtua.

Baca: Masih Ada Instansi yang Belum Gunakan Pakaian Adat. Dewa Indra: Apa Alasannya Belum Pakai?

Baca: Gaya Busananya 5 WAGs Bali United, Mana yang Paling Menginspirasi Menurut Anda?

Baca: Ingat Sosok Luhde, Perempuan Bali yang Polos di Film Perahu Kertas? Kini Sangat Berbeda

4. Bulang Pasang

Untuk menguatkan ikat kamen, digunakan sebuah selendang kuning bernama bulang pasang yang diikatkan di pinggang.

Pemakaian selendang bulang pasang dalam pakaian adat perempuan Bali memiliki makna filosofis agar wanita Bali dapat menjaga rahimnya dan mengendalikan tingkah lakunya dari segala keburukan.

5. Sanggul

Bagi perempuan Bali, penataan rambut beserta hiasannya memiliki aturan khusus.

Sedikitnya ada 3 jenis gaya tata rambut atau sanggul yang dapat digunakan mereka, yaitu pusung gonjer, pusung tagel, dan pusung kekupu.

Pusung gonjer dikhususkan untuk perempuan yang masih lajang atau belum menikah, pusung tagel dikhususkan untuk perempuan yang sudah menikah, sementara pusung kekupu atau pusung podgala dikhususkan untuk perempuan yang menyandang status janda.

6. Bunga dan aksesoris lainnya

Jenis ini digunakan untuk mempercantik diri dan sebagai sarana persembahyangan, wanita adat Bali umumnya juga akan menyelipkan setangkai bunga di telinga atau rambutnya.

Bunga yang dipilih adalah bunga cempaka kuning, cempaka putih, dan atau bunga kamboja. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved