Pria Ini Buron Lantaran Lakukan Hal Ini Pada Seekor Tikus, Sampai Kencing dan Tuntut Ganti Rugi
Warga India dibuat heboh lantaran beredar video penyiksaan yang dilakukan seorang pria pada seekor tikus.Pria Ini Buron Lantaran Lakukan Hal Ini Pada
Pria Ini Buron Lantaran Lakukan Hal Ini Pada Seekor Tikus, Sampai Kencing dan Tuntut Ganti Rugi
TRIBUN-BALI.COM - Warga India dibuat heboh lantaran beredar video penyiksaan yang dilakukan seorang pria pada seekor tikus.
Kejadian itu viral di India sejak awal Februari 2018.
Dalam video yang beredar ini terdengar seorang pria marah terhadap hewan pengerat kecil satu ini.
Penyebabnya sepele, hanya karena kabel pengisi daya ponsel yang rusak karena digigit tikus.
Dikutip Tribunnews dari NewsCrunch India via Daily Mail, aksi penyiksaan ini diketahui bermula dari kabel pengisi daya ponsel milik si pria yang rusak karena digigit tikus.
Merasa geram karena kabel pengisi daya ponsel rusak, si pria yang tak diungkap identitasnya ini meluapkan kemarahannya pada tikus.
Ia tak ragu-ragu mengikat tangan dan kaki si tikus pada sebuah botol plastik berisi air putih.
Tak hanya marah-marah, si pria bahkan juga memukuli tikus malang ini.
Dalam video, terdengar pria tersebut mengeluarkan kata-kata tak pantas pada hewan pengerat satu ini.
"Kenapa kamu menggigit kabel pengisi dayaku dan membuatku rugi delapan rupee (Rp 1.600,00)?" tanya si pria.
"Apakah ibu atau ayahmu bisa membayar kerugian tersebut?" tambahnya.
Sikap kasar tersebut tak hanya berhenti sampai di situ.
Alih-alih melepaskan hewan pengerat ini, si pria justru menuduhnya telah memakan nasi, tomat, bahkan sabun.
Kemarahan si pria semakin terlihat saat tikus malang ini buang air kecil.
"Kenapa kamu buang air kecil?? Apakah kamu akan mengulangi (perbuatanmu) lagi??" tanyanya.
Aktivis hewan di India mengecam aksi jahat si pria.
Mereka bahkan mendesak para pejabat setempat untuk melakukan penangkapan terhadap pria yang diketahui berasal dari Mandya, India Selatan.
Pihak aktivis menilai sikap si pria terhadap tikus yang ia siksa sudah keterlaluan dan melewati batas.
"Walaupun membunuh tikus bukan hal ilegal, penyiksaan seperti ini tak seharusnya dilakukan," kata aktivis hewan, Subhendu Malik.
"Ini adalah kejahatan di bawah Undang-Undang Pencegahan Kekejaman terhadap Hewan tahun 1860. Dan para pejabat harus bertindak," lanjutnya.
Dilansir Live Science, tikus merupakan hewan pengerat yang suka memakan buah dan biji-bijian.
Meski begitu, mereka juga dikenal omnivora karena mengkonsumsi daging.
Mereka akan makan sebanyak 15 hingga 20 kali sehari.
Itulah yang menyebabkan mereka akan membuat rumah serta koloni di dekat sumber makanan.
Namun, faktanya tikus akan memakan apa saja yang mereka temukan jika tak ada makanan lainnya.
Bahkan mereka bisa saja berubah menjadi kanibal jika tak menemukan mangsa atau makanan lainnya. (*)
Artikel ini ditulis Pravitri Retno Widyastuti telah tayang di Tribunnews.com