Cokelat Bentuk 'Mr P' Laris Manis Jelang Valentine, Made Wira Astika Sampai Kelabakan Layani Pemesan

Permintaan cokelat berbentuk "Mr P" jelang hari valentine meningkat tajam.Sang perajin olahan cokelat, I Made Wira Astika (26)

Penulis: Putu Supartika | Editor: Rizki Laelani
Tribun Bali/Putu Supartika
Cokelat Bentuk 'Mr P' Jadi Laris Jelang Valentine, I Made Wira Astika Sampai Kelabakan Layani Pemesan.Permintaan cokelat berbentuk "Mr P" jelang hari valentine meningkat tajam. Sang perajin olahan cokelat, I Made Wira Astika (26), mengatakan dirinya sampai kelabakan melayani pemesan. 

Cokelat Bentuk 'Mr P' Jadi Laris Jelang Valentine, I Made Wira Astika Sampai Kelabakan Layani Pemesan. Permintaan cokelat berbentuk "Mr P" jelang hari valentine meningkat tajam. Sang perajin olahan cokelat, I Made Wira Astika (26), mengatakan dirinya sampai kelabakan melayani pemesan.

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Permintaan cokelat berbentuk "Mr P" jelang hari valentine meningkat tajam.

Sang perajin olahan cokelat, I Made Wira Astika (26), mengatakan dirinya sampai kelabakan melayani pemesan.

Ia bersama tiga temannya harus bergadang hingga pukul 03.00 Wita, untuk menyelesaikan pesanan.

"Kami sampai kewalahan melayani pemesan. Bahkan harus bergadang hingga jam tiga pagi," kata Astika ketika ditemui di kediamannya Jalan Tangkuban Perahu, Gang Mertha Sedana 6B, Kerobokan, Badung, Rabu (13/2/2019) siang.

Baca: Bupati Badung Minta Anak Buahnya Tak Seenaknya Keluar Luar Daerah, Siapa yang Dimkasud?

Baca: Anak Ini Menangis Saat Tahu Angpaunya Hilang di Bagasi Pesawat, Pihak Lion Air Beri Keterangan

Baca: Ditemukan Tewas Terikat di Kebun Sawit, Organ Dalam Bocah 11 Tahun Ini Hilang

Berbagai bentuk cokelat ia buat untuk valentine ini mulai dari bentuk bunga mawar, jantung, bibir, babi, wajik, keong, bahkan bentuk kelamin laki-laki.

"Yang paling laris dipesan tahun ini yang bentuk kelamin laki-laki. Pemesannya kebanyakan perempuan," katanya.

Dia mengaku cokelat berbentuk "Mr P" dibuat lantaran ada pesanan.

Selain bentuk, warna dan rasanya pun bervariasi.

Ada warna kuning, merah, pink, hingga putih.

Rasanya mulai dari jeruk, stroberi, vanila, hingga anggur.

Harga yang diberikan pun bervariasi sesuai bentuknya.

Perkotak cokelat ia banderol Rp 20 ribu hingga Rp 85 ribu.

Selain cokelat kotakan, ia juga menjual buket cokelat seharga Rp 400 ribu hingga Rp 500 ribu.

"Cokelatnya kami pakai premium coklat dan wrapping yang didatangkan dari Bogor," katanya.

Pemesannya datang dari wilayah Denpasar dan Badung, selain itu ada pula dari Jogjakarta, Bandung, dan Jakarta.

Ia memulai usaha pembuatan cokelat ini sejak tiga tahun lalu.

Diawali dengan hadiah ulang tahun untuk temannya kemudian berlanjut jadi usaha. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved