Pasih Uug dan Angel Billabong Jadi Andalan, dengan  Pesona Lautan Biru dari Atas Karang Curam

TRIBUN-BALI.COM, SEMARAPURA - Banjar Sompang di Desa Bunga Mekar, Nusa Penida menjadi objek wisata andalan di Klungkung.

Di lokasi ini terdapat dua destinasi wisata yang menjadi favorit wisatawan, yakni Pasih Uug atau yang kerap disebut Broken Beach dan Pantai Angel Billabong.

Cahaya matahari benar-benar terasa terik di Banjar Sompang, Desa Bunga Mekar, Nusa Penida.

Seperti lokasi lainya di Nusa Penida, batuan kapur dan nuansa gersang masih menjadi pemandangan umum.

Lokasi itu terasa crowded. Jalanan sempit dan rusak, banyak kendaraan lalu lalang membawa wisatawan.

Namun demikian, dua destinasi ini tetap menjadi magnet bagi wisatawan untuk berkunjung.

Bahkan dua destinasi ini pula yang menjadi salah satu ikon wisata di Pulau Nusa Penida yang dikenal dengan julukan "The Blue Paradise Island, Ini.

"Bali memang luar biasa dan pantai seperti ini, mungkin hanya bisa kita temui di Nusa Penida," ujar Andre, wisatawan Asal Kalimantan Timur.

Untuk mencapai dua destinasi ini, pengunjung harus melewati jalan rusak dan berjalan kaki menelusuri anak tangga yang dibuat swadaya oleh masyarakat setempat.

Barulah pengunjung dapat menikmati nuansa lautan biru dari atas karang yang cukup curam.

Dengan berjalan kaki sekitar 100 meter, mata pengunjung akan dimanjakan dengan keindahan Pasih Uug atau yang dijuluki wisatawan asing Broken Beach.

Seperti namanya, pantai ini menawarkan pemandangan lautan yang biru, serta bentuk karang yang indah dengan lubang di tengahnya.

Bahkan di perairan di sekitar Banjar Sompang, wisatawan dapat melakukan aktivitas diving dan bertemu dengan ikan Pari Manta.

Baca: Dikeluhkan Wisatawan, Jalan di Bungamekar Nusa Penida 80 Persen Masih Rusak

Baca: Pesona Sunrise Culali Berlatar Tiga Gunung, Objek Wisata Baru di Desa Batur Kintamani

Baca: TRIBUN WIKI - 6 Destinasi Wisata Bali dengan Spot Foto Instagramable yang Wajib Dikunjungi

Perbekel Desa Bunga Mekar, I Wayan Yasa juga menyebutkan dua destinasi tersebut sebagai surga bagi masyarakat di seluruh dunia.

Setiap harinya, rata-rata ratusan wisatawan berkunjung untuk menikmati kedua destinasi tersebut.

"Lokasi ini mulai berkembang sejak tahun 2015 lalu, atau saat media sosial mulai berkembang," ujar Wayan Yasa.

Ramai di-posting di media sosial, membuat destinasi ini menjadi mendunia. Hal ini juga berpengaruh cukup signifikan bagi perekonomian warga di Banjar Sompang.

Namun demikian, masih ada beberapa keluhan dari wisatawan terkait akses jalan yang rusak parah di hampir semua wilayah Banjar Sompang.

"Semoga tahun ini infrastruktur yang rusak itu bisa dibenahi tahun ini," ungkapnya.

Berawal dari Tahun 2015

Perbekel Desa Bunga Mekar, I Wayan Yasa menjelaskan, penduduk di Banjar Sompang, Desa Bunga Mekar sekitar 160 KK.

Dahulu sebagaian besar masyarakat di Banjar Sompang bertani dan beternak sapi.

Mulai tahun 2015, pariwisata mulai berdenyut di Banjar Sompang, Desa Bunga Mekar.

Berkembanganya sektor pariwisata di lokasi itu, membuat banyak warga setempat beralih profesi.

Masyarakat setempat mulai banyak yang membuat warung untuk wisatawan, rumah makan, dan ada juga yang membangun penginapan dan villa untuk menunjang akomodasi wisata di Banjar Sompang.

Bahkan menurut Wayan Yasa, hampir 50 persen warga di Banjar Sonpang beralih ke sektor Pariwisata.

"Warga yang punya modal, mulai membuat penginapan. Berkembangnya cukup pesat. Pariwisata juga membuka lapangan pekerjaan bagi warga setempat," ujar Wayan Yasa. (*)