Sejarah Mangkok Ayam Jago: Simbol Keberuntungan hingga Dipuja-puja Kaisar Tiongkok
Orang-orang yang tumbuh di era 70 dan 80-an dijamin familiar dengan keberadaan mangkok ini
Orang Kanton biasa menyebutnya dengan Jigongwan, penduduk di wilayah Tiongkok bagian utara Gongjiwan, sementara mereka yang berdialek Minnan atau tinggal di Tiongkok bagian selatan memanggilnya Jijiaowan.
Lalu, bagaimana sebenarnya awal mula kisah si mangkok ayam jago ini?
Kisahnya berawal pada masa Dinasti Ming periode pemerintahan Kaisar Chenghua (1465-1487).
Saat itu, Sang Kaisar memesan empat buah cawan bergambar ayam jago dan ayam betina pada pengrajin keramik khusus kekaisaran di daerah Jingdezhen (Propinsi Jiangxi).
Pengrajin ini terkenal menghasilkan keramik untuk istana sejak abad 6 M.
Kaisar Chenghua memesan empat buah cawan keramik dengan teknik doucai, khusus untuk dirinya dan istrinya sebagai tanda cinta.
Cawan tersebut terkenal dengan Jigangbei atau ‘cawan ayam’.
Terdiri atas gambar ayam jago, betina, dan anak ayam yang bermakna kemakmuran.
Banyak anak, banyak rejeki.
Baca: Alasan Sedih di Balik Keputusan Wanita Ini Membeli Peti Mati untuk Dirinya Sendiri
Baca: Wadahi Kreativitas Anak-anak, Plaza Renon Adakan Dance Competition for Kids
Dipuja-puja Kaisar Tiongkok
Cawan dan mangkok ayam memiliki makna simbolis.
Kata Ji, yang berarti ‘ayam’, mirip bunyinya dengan kata Jia yang bermakna ‘rumah’.
Gambar tanaman peoni melambangkan kekayaan.
Sementara pohon pisang dengan daun lebar bermakna keberuntungan untuk keluarga.
Kaisar-kaisar Tiongkok begitu menyukai cawan ayam jago tersebut.