Harismail Diculik, Tangan Diborgol, Dihajar Dipaksa Mengaku Perkosa Bidan Y, Saksi: Ada Tembakan

Kondisi Harismail (25) lemas tak berdaya, setelah ditemukan warga di Kecamatan Rambutan, sudah tergeletak dengan mata tertutup lakban dan penuh luka

Editor: Rizki Laelani
Dok Sripoku.com
Luka dibagian tangan Harismail (25) korban penculikan dan dianiaya orang tak dikenal saat dirawat di RS Bhayangkara Palembang, Sabtu (23/3/2019). Dia dipaksa mengaku sebagai Pplaku pemerkosa Bidan Desa YL. Seorang saksi mata, yang merupakan teman korban Krisna Murdani (25) melihat bagaimana korban dibawa secara paksa. Dua tembakan ke udara dan satu tembakan ke tanah membuat geger warga. Pasalnya, saat ditangkap Krisna menyaksikan teman satu profesinya tersebut dibawa polisi. 

Menurutnya, dari hasil yang ada saat ini dari bukti-bukti yang sudah dikumpulkan tidak diketemukan petunjuk yang mengarah pada kasus pemerkosaan.

"Sampai saat ini kita sudah melakukan olah TKP mencari alat bukti yang diperlukan. Seperti sperma atau bulu kemaluan, tapi tidak ditemukan. Hal itu penting untuk membuktikan secara sciencetifik," ujarnya.

Dikatakan, pemeriksaan lain juga dilakukan untuk melihat sidik jari yang tertinggal. Apa lagi dari informasi yang didapat, korban mengaku didatangi lima orang.

"Kalau dari informasi ada orang Lima, namun hasil penyelidikan di pintu tidak ditemukan jejak sidik jari, dan bekas tempelan jejak kaki di rumah. Dari sprei juga tidak ditemukan bekas sperma," ujar Kalabfor.

Kapolda Sumsel, Irjen Pol Zulkarnain Adimegara menerima hasil labfor mengenai kasus pemerkosaan Bidan YL (27) yang bertugas di Pumulutan, Ogan Ilir.

Dari hasil penyelidikan tim labfor didapatkan fakta berbeda, jika sebelumnya korban mengaku diperkosa, hasil labfor tidak menunjukan adanya tanda-tanda korban diperkosa.

Hal tersebut didapat dari hasil pemeriksaan ilmiah di TKP.

"Tim forensik mengungkap, kami membangun asumsi melalui fakta peristiwa. Semua itu dibuktikan dengan fakta ilmiah. Tim sempat berdebat, karena dari puskesmas membawa sampel sperma, tim labfor mengatakan bukan,"

"Termasuk di kasur diperiksa tanda-tanda sperma yang tertinggal atau pun bulu-bulu halus," ujarnya saat ditemui di Polda Sumsel, Jumat (22/2).

Selain itu tim juga memeriksa tempat praktek dan tempat tinggal sang bidan desa, yang dari pengakuannya diperkosa ketika malam hari.

"Saat kejadian terjadi hujan lebat. Kami tidak menemukan jejak kaki, seharusnya jika ada yang masuk akan meninggalkan jejak. Dari sidik jari pun tidak ditemukan," jelasnya.

Hingga saat ini pihak kepolisian, terus menunggu hasil visum terhadap korban.

Kapolda juga enggan mengatakan jika korban tidak diperkosa.

"Kami tidak berasumsi jika dia tidak diperkosa. Semuanya dibuktikan secara Ilmiah, seperti pemerkosaan dan pembunuhan mahasiswi di Gelumbang kemarin hasil labfor terbukti ditemukan sperma. Jadi hingga sekarang kami menunggu hasil visum korban," ungkapnya. (*)

Artikel ini telah tayang di sripoku.com

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved