Pilpres 2019
Ditolak Masuk 'Kandang Banteng', Sandiaga Pertegas Bali Tetap Kondusif dan Bersahabat dengan Tamu
alon Wakil Presiden Nomor Urut 02, Sandiaga Uno lebih memilih menghindari hal yang tak diingkan saat diagendakan berkunjung ke Kabupaten Tabanan,
Penulis: Busrah Ardans | Editor: Rizki Laelani
Ditolak Masuk 'Kandang Bateng', Sandiaga Pertegas Bali Tetap Kondusif dan Bersahabat dengan Tamu
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Calon Wakil Presiden Nomor Urut 02, Sandiaga Uno lebih memilih menghindari hal yang tak diingkan saat diagendakan berkunjung ke Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali.
Sesuai agenda, Cawapres Sandiaga Uno akan berkunjung ke ke Banjar Dinas Pagi, Desa Senganan, Panebel, Tabanan, Bali.
Namun, hal tersebut dibatalkan Sandiaga Uno dan timses lantaran mendapat penolakan dari warga sekitar.
Meski ditolak, Sandiaga tak mempermasalahkan ditolak di "Kandang Banteng" PDI Perjuangan (PDIP) tersebut.
Diskusi pun dilakukan, dan akhirnya rombongan Sandiaga memilih lokasi-lokasi yang tak memiliki potensi konflik.
Baca: Perbaikan Infrastruktur Jembatan, PUPR dan BPBD Karangasem Pilih Pakai Batang Pohon dan Bambu
Baca: VIRAL! Begini Paniknya 3 Pendaki Ilegal Puncak Gunung Agung, Sampai Ngesot dan Terengah-engah
Baca: Penduduk Miskin Bali Meningkat Jadi 196.710 Orang, Tapi Ini yang Berkurang
Baca: Terkuak, 2 Daerah di Bali Rawan Perdagangan Manusia, Dimanfaatkan Sebagai Ini
Penolakkan pada Sandiaga Uno ini tertuang dalam surat.
"Berdasarkan surat pernyataan nomor 10/DPP/II/2019 yang dikeluarkan Desa Pakraman Pagi, Desa Senganan, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan, tertulis "Dengan ini Kami Warga Desa Pakraman Pagi, sudah sepakat menolak kunjungan/ kedatangan Bapak Sandiaga Uno dalam kapasitas apapun karena kami Masyarakat Pagi tidak menginginkan situasi yang tidak kondusif, karena kami sudah sepakat mendukung Kandidat/Caleg maupun Capres dari PDIP, demi kelancaran pembangunan di Desa Pakraman (Pembangkit Balai Serbaguna)."
Sandiaga akhirnya memilih menghadiri acara Temu Pengusaha Bali di Hotel Alkyfa, Jalan Pura Demak dengan talk show mengenai Meningkatkan Daya Saing UMKM, Minggu (24/2/2019), siang tadi.
Sandiaga mengatakan dirinya berbesar hati menerima surat penolakan tersebut.
Ia mengungkapkan, dirinya menghormati adanya hal itu, dan meminta pendukungnya untuk tidak melakukan hal yang sama kepada pasangan nomor urut 1, Jokowi-Amin.
Surat yang ditandatangani Kelian Banjar Adat Pagi dan beberapa aparat lain, itu tertanda (18/2/2019), lalu.
"Terkait ada penolakan di Tabanan, kami ingin pastikan situasi Bali kondusif, karena pariwisata itu membutuhkan situasi politik dan keamanan yang stabil."
"Jadi kehadiran saya di sini kan atas undangan oleh masyarakat Tabanan, tapi kalau masyarakat lain ada yang berkeberatan tentunya kita hormati."
"Dan saya tidak ingin memaksakan, saya yakin bahwa apa yang saya sampaikan, masyarakat Bali bisa menangkap," kata Sandiaga di hadapan wartawan, siang tadi.