Kadek Dwi, Seorang Asisten Apoteker di Gianyar yang Lolos 55 Besar Masterchef Indonesia 2019
Kadek Dwi Tjahyadi Putra (35) tengah mewakili Bali dalam kompetisi memasak dalam sebuah program televisi swasta, yakni Masterchef Indonesia.
Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Laporan Wartawan Tribun Bali, Zaenal Nur Arifin
TRIBUN BALI.COM, JAKARTA - Kadek Dwi Tjahyadi Putra (35) tengah mewakili Bali dalam kompetisi memasak dalam sebuah program televisi swasta, yakni Masterchef Indonesia.
Laki-laki asal Gianyar kini sedang berada di Jakarta untuk memperjuangkan apron dalam kompetisi memasak terbesar di Indonesia tersebut.
Di mana pada sebelumnya, Kadek Dwi mencoba Masterchef Season 2 Tahun 2012 namun gagal.
“Pada bulan November 2018 kemarin karena di Bali tidak ada, jadi saya terbang ke Bandung (ikut seleksi). Dan pada Desember mendapatkan telepon menyatakan saya masuk 55 besar yang artinya saya audisi lagi di Jakarta untuk memperebutkan apron putih,” tutur Kadek Dwi, Sabtu (2/3/2019) saat dihubungi Tribun Bali.
Tekad yang kuat dan pantang menyerah dari sosok Kadek Dwi ternyata membuahkan hasil kini ia bersama 54 peserta lain akan berkompetisi untuk dapat lolos ke 30 besar, untuk kemudian berjuang lagi untuk menjadi gran Finalis Masterchef Indonesia.
“Passion saya itu sejak kecil memasak jadi merasa tertantang saja saat mencoba audisi pertama kali gagal. Saya harus mencoba kesempatan selanjutnya (tahun ini), astungkara masuk 55 besar,” ungkapnya.
Baca: Laga Perdana Piala Presiden, Persib Bandung VS PS Tira Sarat Persahabatan
Baca: Jokowi Batal Buka Piala Presiden 2019 di Bandung, Ini Penjelasan Menpora
Baca: Kronologi Sandy Tumiwa Tertangkap Gunakan Sabu, Polisi Sebut Ditangkap Saat Sedang Santai
Ia mengaku sangat bersemangat sekali membawa nama Bali di ajang Masterchef Indonesia 2019 ini.
“Sepertinya orang asli Bali belum pernah masuk ke Masterchef Indonesia. Saya cukup merasa bersemangat dan bangga membawa nama Bali di ajang ini,” imbuh pria lulusan sekolah farmasi ini.
Menurutnya profesi di farmasi yang dijalaninya dengan memasak adalah hal yang sama, sama-sama meracik. Farmasi meracik obat untuk kesembuhan yang sakit, memasak meracik bumbu dan bahan makanan untuk dinikmati.
Pria berusia 35 tahun ini mengaku mendapatkan banyak pengalaman selama masa karantina seperti sekarang karena dapat bertemu dan kenal dengan 54 peserta dari seluruh Indonesia dengan berbagai latar belakang profesi namun memiliki passion sama yakni memasak.
“Ketemu 54 teman-teman baru yang semua memiliki mimpi yang sama dan juga memiliki passion yang sama ya kita memasak. Jadi selain berkompetisi juga kita bertukar pikiran, pengalaman dan saling membantu,” jelasnya.
Ia berharap dirinya dapat memberikan yang terbaik untuk Pulau Bali sebagai tempat kelahirannya dan memohon doa dari seluruh warga Bali semoga dapat melangkah jauh di Masterchef Indonesia.
"Saya meminta doa serta dukungannya sehingga saya dapat membanggakan nama Bali," katanya lagi.(*)