Kenapa Perempuan Bali Enggan Berbicara & Sulit Mengungkapkan Perasaan?

Kenapa perempuan Bali enggan untuk berbicara dan tidak terbiasa mengekspresikan perasaan?

Penulis: Noviana Windri | Editor: Irma Budiarti
Tribun Bali/Noviana Windri Rahmawati
Direktur Yayasan Sara Hati dan pendiri Pusat Kegiatan Perempuan (PKP) Ubud, Ni Komang Sariadi saat ditemui Tribun Bali dalam acara Hari Perempuan Internasional 2019 di Jalan Mertasari no.9, Sanur, Bali, Jumat (15/3/2019). 

Selain itu, pihaknya juga menyebutkan perempuan masih belum siap menggunakan media sosial dengan baik dan benar, bahkan cenderung menjadikannya seorang individualism.

Baca: Warga Karangasem Terdampak Gempa Lombok Tagih Janji Pemerintah, Kami Sampai Berhutang

Baca: Pakai Kaus Kaki Ternyata Bisa Cegah Bau Kaki, Asal Tahu Caranya

"Saya melihat perempuan itu banyak yang belum siap. Karena tidak tahu bagaimana menggunakan medsos dengan baik dan benar. Dan akan menjadikan mereka sebagai individualism. Mereka hanya sibuk dengan medsos saja tanpa adanya interaksi langsung dengan lainnya," ungkapnya.

Terakhir, ia memberikan motivasi kepada perempuan untuk meningkatkan harga diri dengan pendidikan dan untuk terus mengambil kesempatan untuk selalu bertumbuh.

"Perempuan perlu meningkatkan harga diri dulu. Bagaimana caranya meningkatkan harga diri itu dengan pendidikan. Karena pendidikan adalah kunci. Jangan pernah merendahkan diri dan teruslah mengambil kesempatan untuk selalu bertumbuh," tuturnya.(*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved