Korban Masjid Selandia Baru: Pria yang Ingatkan Agar Pura-pura Mati Diberondong Peluru Hingga Tewas
Korban Masjid Selandia Baru: Pria yang Ingatkan Agar Pura-pura Mati Diberondong Peluru Hingga Tewas
Gray berkata Tarrant bekerja sebagai pelatih gym setelah selesai sekolah pada 2009 hingga 2011 sebelum memutuskan melanglang buana.
Tarrant diketahui sudah melancong di negara kawasan Asia Tenggara, timur Asia, hingga Eropa.
Dia bahkan pernah singgah di Korea Utara (Korut).
Sebelumnya, Tarrant menyerang jemaah Masjid Al Noor itu ketika mereka menunaikan Salat Jumat, dan dilaporkan menyiarkan aksinya di Facebook.
Selain di Masjid Al Noor, penembakan juga terjadi di Masjid Linwood yang berjarak sekitar lima km, dan menewaskan hingga 49 orang.
Polisi Selandia Baru menyatakan mereka menangkap empat orang, terdiri dari tiga pria dan satu perempuan, beberapa jam setelah penembakan.
Di mobil yang dinaiki oleh keempat terduga teroris tersebut, polisi berujar terdapat bom rakitan yang langsung dinetralkan militer.
Pura-pura Mati
Satu per satu korban selamat insiden penembakan di masjid Al Noor dan Linwood Christchurch, Selandia Baru, mulai ungkapkan kisahnya.
Para penyintas yang tak ingin disebutkan identitasnya itu mengisahkan bagaimana mereka berpura-pura mati untuk menghindari serangan Tarrant.
Kemudian jemaah yang lain mengungkapkan mereka bersembunyi sementara Tarrant bergerak dari satu ruangan ke ruangan lain, dan menembaki mereka yang masih hidup.
Salah satu korban selamat mengatakan, dia hanya bisa pasrah dan berdoa sembari menelungkup ketika Tarrant datang dengan memberondongkan tembakan.
"Saya berdoa dan berpikir 'Ya Tuhan, biarkanlah pria ini kehabisan peluru'," ujar jemaah itu.
Ketika Tarrant berhenti, jemaah itu beranjak untuk kabur.
Namun pria yang ada di sebelahnya memperingatkannya.