Narapidana Cantik di Bali Berlenggak-lenggok di Fashion Show Asbest, Begini Penampilan Ratna Dewi
Kesan seram penjara seolah terhapus ketika para narapidana cantik berlenggak-lenggok mengikuti fashion show di Renon, Denpasar.
Penulis: Noviana Windri | Editor: Ady Sucipto
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Kesan seram penjara seolah terhapus ketika para narapidana cantik berlenggak-lenggok mengikuti fashion show di Renon, Denpasar.
Sebanyak 7 orang narapidana Lapas Perempuan Klas IIA Denpasar ikuti fashion show endek dalam pembukaan Asbest Festival ke-2 yang digelar oleh Asosiasi Endek, Bordir dan Songket (Asbest) Kota Denpasar dan Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Kota Denpasar. Acara ini digelar di Plaza Renon, Denpasar, Sabtu (16/3) malam.
Dengan balutan gaun endek berwarna biru dan make up yang elegan tentunya membuat kesan negatif seorang narapidana seperti jahat, angker dan menakutkan seketika hilang.
Wajah bahagia dan senyum semringah terlihat jelas pada wajah ketujuh narapidana Lapas Perempuan Klas IIA Denpasar. Mereka berlenggak-lenggok di atas panggung dengan penuh percaya diri.
Sama halnya dengan orang biasa, tak nampak satupun dari mereka yang terlihat seperti seseorang yang pernah berbuat kejahatan.
Satu diantara yang tampil malam itu adalah Ni Luh Ratna Dewi, istri almarhum mantan anggota DPRD Bali Jro Gede Komang Swastika alias Mang Jangol, yang terlibat kasus narkoba.
Salah seorang narapidana kasus narkoba (26) asal Surabaya yang dihukum 4 tahun kurungan penjara menuturkan kepada Tribun Bali bahwa ia sangat senang dan bahagia bisa terlibat acara di luar Lapas Perempuan Klas IIA Denpasar.
"Saya senang dan bahagia. Ini sudah kedua kali saya ikut kegiatan ke luar Lapas. Sebelumnya di acara Kanwil. Tapi sebelumnya itu menari. Harapannya saya ingin segera bebas dan teman-teman yang lain juga begitu," ujarnya ramah kepada Tribun Bali.
Ia menyebutkan, WBP di Lapas Perempuan Klas IIA Denpasar memiliki banyak potensi dan keterampilan yang masih terpendam.
Kepal Lapas Perempuan Klas IIA Denpasar, Lili mengatakan, para WBP juga mampu mempromosikan endek melalui festival Asbest atau festival serupa.
"Saya bangga dan senang, apalagi Bapak Wali Kota beserta istrinya menerima kami. Warga LPP ini ibaratnya dari sangkar ke sangkar. Kami bilang kepada anak-anak kami, jangankan yang di luar, kami di dalam lapas harus lebih unggul karena ini pembinaan. Dan para narapidana juga bisa mempromosikan endek melalui festival ini," ungkapnya.
Lebih lanjut ia menceritakan persiapan mengikuti fashion show Asbest Festival 2019 ini hanya selama dua hari.
"Ini kita latihan cuma dua hari. Anak-anak sudah profesional. Jadi cuma latihan gerakan saja. Make up pun mereka juga sendiri. Ada tim juga yang merapikan. Kostumnya dari tim Asbest," ucapnya.
Sementara, selama di Plaza Renon, sistem pengawalan para WBP Lapas Klas IIA Denpasar yakni pengawalan 1 WBP dengan 1 orang petugas. Dengan total 7 petugas wanita Lapas Perempuan Klas IIA Denpasar dan 2 orang pengawal kepolisian.
Selain itu, sebanyak 5 orang petugas keamanan, 5 orang pejabat sktruktural dan 7 WBP mengikuti fashion show dalam festival kali ini.
Out of the box
Wali Kota Denpasar, IB Rai Dharmawijaya Mantra mengatakan, sangat mengapresiasi dilibatkannya WBP Lapas Perempuan Klas IIA Denpasar dalamAsbest Fertival Ke-2 tahun 2019 ini.
"Saya sangat mengapresiasi dengan Ibu Kalapas karena ini merupakan salah satu terobosan pembinaan mental dan sosialisasi mereka. Sehingga mereka ada rehabilitasi secara langsung berinteraksi di dalam mendukung kegiatan-kegiatan seperti ini. Jadi mereka tidak harus terasing seperti ini," ucapknya saat ditemui Tribun Bali, Sabtu.
Pihaknya mengatakan, keikutsertaan WBP Lapas Perempuan Klas IIA Denpasar merupakan pemikiran out of the box.
"Ini baru pertama kali kita lihat ini. Makanya saya bilang ini hebat. Ini adalah pemikiran yang bisa saya bilang out of the box," katanya.
"Tadi juga sudah banyak bicara dengan ibu Kalapas. Mereka banyak aktivitasnya. Dan mereka banyak hasil-hasil karyanya. Kerajinan, makanan dan kegiatan dalam acara-acara seperti ini," tambahnya.
Ia menjelaskan, tidak menutup kemungkinan untuk bekerja sama antara Pemerintahan Kota Denpasar dengan Lapas Perempuan Klas IIA Denpasar.
"Boleh saja. Nggak masalah. Kita punya konseling. Itu tidak masalah kalau memang mau dipergunakan dengan mereka. Ini merupakan suatu interaksi rehabilitasi sosial kepada masyarakat," ungkapnya.
Acara Asbest Festival Ke-2 Tahun 2019 terdiri dari lomba fashion show endek "back to 70's", lomba menyanyi lagu Bali dengan endek, parade fashion show tuna rungu, parade fashion show petugas dan WBP LPP Klas IIA Denpasar, Zumba Party The Touch of Endek, dan talkshow bertema Cantik Tanpa Plastik. (noviana windri rahmawati)