Guru Wanita Rudapaksa 4 Siswa Pria, Seorang Korbannya Bunuh Diri, Diduga Ini Penyebabnya
Guru Wanita Rudapaksa 4 Siswa Pria, Seorang Korbannya Bunuh Diri, Diduga Ini Penyebabnya
TRIBUN-BALI.COM- Corbin Madison (18), seorang pelajar SMA Wells High School, Elko, Nevada, Amerika Serikat bunuh diri karena diduga depresi setelah menjadi korban pencabulan oleh gurunya.
Dikutip dari The Elko Daily Free Press, Corbin adalah satu dari empat murid yang dilecehkan oleh Tennille Whitaker (41), guru wanita yang mengajar mereka di sekolah.
Ayah Corbin, Terry, sekarang menuntut Chris McAnany, kepala sekolah Wells High School, karena diduga membiarkannya lolos dengan tindakan seksual tidak hanya dengan putranya tetapi juga siswa lain.
Baca: Tangis Wanita Cantik ini Pecah di PN Denpasar, Rahasia bareng Suami Terungkap Saat Kamar Kos Dibuka
Gugatan itu mengklaim, Corbin bunuh diri karena depresi, penghinaan, dan rasa malu, yang dipicu setelah diangkat dan diekspos oleh Whitaker menurut The Elko Daily Free Press.
"Personel pengawas dan administrasi distrik sekolah, memiliki pengetahuan aktual tentang sejarah Whitaker tentang perawatan dan menyalahgunakan siswa di bawah umur, antara September 2015 dan Juni 2017," isi gugatan itu.
Whitaker melakukan hubungan seks dengan empat anak lelaki, yang semuanya anak di bawah umur di luar jam pelajaran.
Baca: Dua Tahun Rudapaksa Sahabat Putrinya, Aksi Mesum itu Akhirnya Dipergoki Sendiri Oleh Putrinya
"Dia memberi mereka hadiah, menyediakan setidaknya satu alkohol sebagai imbalan atas kepuasan seksual, baik di dalam maupun di luar sekolah, dan kadang-kadang mengantarkan mereka ke hotel," keterangan dalam gugatan tersebut.
Wanita 41 tahun tersebut divonis 20 tahun penjara atas tuduhan pelecehan seksual terhadap seorang karyawan sekolah dan seorang murid pada 20 Oktober 2018 lalu.
Sementara gugatan terhadap kepala sekolah Wells High School masih begulir setelah tewasnya Corbin Madison.
>>>>>> Simak videonya di halaman berikutnya <<<<<<<
Siswi SMP Berkali-kali Dirudapaksa, Dipaksa Minum Jamu hingga Bertemu di Pantai
Eman (33) seorang guru honorer di salah satu SMP Negeri di Bandar Lampung tega cabuli seorang siswinya.
Kasus itu terjadi 2018 silam.
Korban berinisial TA mengaku sudah beberapa kali dirudapaksa oleh terdakwa yang tidak lain adalah gurunya.
Eman hanya seorang guru ekstrakurikuler yang mengajar olahraga bola voli di sekolah saksi korban.
Eman telah merudapaksa anak didiknya TA sebanyak empat kali sejak 5 Mei 2018 hingga 22 Juli 2018.
Awalnya Eman mengirimkan pesan ke saksi korban, dengan alasan ada hal penting yang ingin dibicarakan.
Akhirnya pada hari Sabtu 5 Mei 2018, keduanya bertemu di salah satu pantai di daerah Telukbetung Timur.
Sampai di lokasi ternyata tidak ada pembicaraan, namun Eman melakukan perbuatannya (rudapaksa) di semak-semak, TA sempat melawan tapi karena kalah kekuatan dia pun pasrah.
Perbuatan Eman berlanjut pada Sabtu 12 Mei 2018, yang mana setelah berlatih voli, namun kali ini karena takut TA hamil, Eman memberikan jamu.
Namun TA menolak, dan perbuatan bejat Eman kembali terulang.
Tak cukup disitu saja, pada hari Kamis 21 Juni 2018, dengan alasan yang sama hendak membicarakan hal penting Eman dengan TA bertemu di kawasan pantai wisata di Telukbetung Timur dan kembali terjadi rudapaksa.
Perbuatan bejat ini pun terakhir dilakukan pada Minggu 22 Juli 2018 di lokasi yang sama di Telukbetung Timur.
Namun setelah perbuatan bejat tersebut terjadi TA mengeluh sakit di perut dan alat vitalnya.
Dari hasil pemeriksaan visum et repertum RSUDAM 357/459/A/VII/0.2/4.13/VII/2018 tertanggal 31 Juli 2018 alat vital korban ditemukan luka robek pada selaput darahnya.(Tribun-Video/alfin wahyu)
Simak videonya: