Kisah Tragis Anak Albino di Afrika, Dianggap Bertuah Hingga Bagian Tubuhnya Diburu untuk Ilmu Hitam
Mereka dijadikan buruan oleh orang-orang yang mempraktikkan sihir hitam, sebab dalam keyakinan yang berkembang albino dikatakan memiliki 'tuah' abadi.
Kesenjangan ras menunjukkan ketakutan orang kulit hitam, menuju kepunahan ras mereka.
Selain Charles, kisah lain yang dijelaskan adalah kisah Kabula seorang gadis albino yang diculik ketika pulang sekolah.

Beruntung Kabula tidak dibunuh, ironisnya tangannya dipotong setelah itu para penculiknya meninggalkannya.
Itu hanyalah satu kisah, sedangkan ratusan orang albino lain mengalami nasib yang sama dengan Kabula.
Untuk harga potongan tubuh orang albino rupanya juga cukup mahal, sekitar $2.000 sekitar Rp29 juta, sedangkan satu tubuh utuh orang albino memiliki harga $75.000 sekitar Rp1,1 Milliar.
Sungguh ironis bukan, padahal penghasilan rata-rata orang Tanzania hanya $400 per tahun sekitar Rp5 juta.
Untuk itulah anak-anak yang menderita albino setidaknya harus ditempatkan secara aman, mereka harus bersekolah dan tinggal di asrama.
Bahkan pada tahun 2014, sekitar 70 orang albino membentuk sebuah koloni mereka sendiri di Pulau Ukerewe pulau kecil di lepas pantai Tanzina.
Hal itu rupanya tak cukup, seorang warga albino di Ukerewe bernama Alfred Kapole diserang di Ukerewe.
Komunitas albino tersebut mulai membentuk organisasi di Tanzania bernama Albinism Society, yang berusaha meyakinkan orang-orang.
Komunitas tersebut mengatakan pada orang-orang dengan menulis "Kami tidak mencair di bawah matahari. Kami tidak menghilang. Kami hidup dan mati seperti orang normal."
Meski terdengar mengerikan, beberapa penduduk juga masih memiliki sikap toleransi dan melakukan perlawanan untuk menemukan keadilan bagi orang-orang albino.
Dalam sebuah perlawanan pada tahun 2015 misalnya, seorang wanita bernama Jane Faidha Bakari dituduh sebagai penyihir yang membayar untuk mendapatkan orang albino.
Untuk itulah orang-orang mendatangi rumahnya dan lebih dari 200 penduduk marah dan menyeretnya keluar dari rumah dan mengadili wanita tersebut hingga mati.
Sayangnya keberadaan dukun yang sebenarnya sangat rahasia dan tidak terungkap identitasnya, dan orang-orang hanya jatuh pada stereotip tentang apa yang dipikir mereka sebagai penyihir.