Pihak Desa Gelar Pecaruan Setelah Kejadian Pria Diduga ODGJ Naik ke Pura Bale Agung Kapal

Ia diamankan lantaran tengah duduk di Bale Agung (Panjang) Pura Desa, Desa Adat Kapal, Kelurahan Kapal, Mengwi.

Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Ady Sucipto
Tribun Bali/Komang Agus Aryanta
DIAMANKAN - Sigit Riyadi (29) saat dibawa petugas Satpol PP Badung ke RSUD Mangusada, pada Sabtu (6/4/2019). 

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA -- Seorang pria diamankan warga dan aparat kepolisian dari Polsek Mengwi, pada Jumat (5/4).

Ia diamankan lantaran tengah duduk di Bale Agung (Panjang) Pura Desa, Desa Adat Kapal, Kelurahan  Kapal, Mengwi.

Diduga pria bernama Sigit Riyadi (29), mengalami gangguan jiwa. Pihak desa juga harus menggelar pecaruan pasca peristiwa tersebut.

Ulah pria asal Desa Bakalan, Kabupaten Batang, Jawa Tengah ini, duduk di Bale Agung Pura Desa diketahui warga pukul 17.35 Wita.

Dia dengan santai duduk dan menghadap ke arah barat.

Ulahnya baru berhenti setelah pukul 18.20 Wita saat anggota kepolisian dari Polsek Mengwi turun ke lokasi membantu warga mengamankan pria tersebut. 

"Kami amankan pria tersebut, kemudian dibawa ke Mapolsek Mengwi untuk diamankan," kata Kapolsek Mengwi AKP I Gede Eka Putra Astawa, Sabtu (6/4).

Bendesa Adat Kapal Ketut Sudarsana, mengatakan pihaknya mendapat informasi kalau yang bersangkutan gila.

“Iya, kemarin (Jumat), ada orang naik di Bale Agung. Identitasnya dari Batang, Jawa Tengah. Menurut informasi dari kepolisian, yang bersangkutan tergolong gila. Tapi baru indikasi itu, perlu dibuktikan,” ungkapnya.

Menurutnya, jika di Bali yang menganut agama Hindu, jelas itu adalah leteh atau kotor.

Bahkan pihaknya juga mengatakan kemarin malam sudah langsung melakukan upacara prestista yang betujuan supaya tidak terlalu lama leteh.

"Kedepan kami akan melakukan upacara lagi sambil menuggu selesainya pembangunan di Pura,” jelasnya.

Mengenai tingkatan upacara kedua yang akan dilakukan Desa Adat Kapal, Sudarsana mengungkapkan, selain upacara pemelaspasan akan pula dilakukan pecaruan.

“Jadi upacara akan jadikan satu, melaspas, pecaruan, ngaturan banten bendu dan guru, sesuai kepecayaan kita,” terang Sudarsana sembari mengatakan jika di pura lagi ada perbaikan dan proses pembangunan akan selesai dalam satu bulan kedepan.

Sebetulnya pura desa bila tidak ada kegiatan selalu dalam keadaan terkunci. Kebetulan, karena sedang ada proses pembangunan, sehingga gerbang Pura tidak dikunci.

Mengantisipasi kejadian serupa terulang, pihak desa adat berencana memasang CCTV di kawasan Pura.

“Kalau sekarang belum ada, kedepan kami akan rancang,” tandasnya.

Kemarin yang bersangkutan dibawa ke rumah sakit. Rekan Sigit Riyadi bernama Masaid saat ditemui di RSD Mangusada Badung menuturkan, Sigit Riyadi baru tiba di Bali dari kampung halamannya sejak tiga hari lalu atau pada Kamis (2/4).

Namun, apa yang melatar belakangi tingkah aneh rekannya, Masaid mengaku tidak tahu.

Sebab, dengan Sigit Riyadi tidak ada hubungan keluarga, melainkan sebatas teman.

“Rencana mau ikut saya kerja di kapal (jadi anak buah kapal, red) di Pelabuhan Benoa. Tapi, tiba-tiba kumat, ngebleng. Nah, pagi harinya (Jumat) dia mau minta pulang, tapi saya antar tidak mau,” terang Masaid.

Mengingat pekerjaan masih banyak, Masaid akhirnya kembali bekerja. Sampai kemudian, sekembali dari bekerja, Masaid mendapati Sigit Riyadi sudah tidak ada.

Dia mengaku sama sekali tak tahu menahu keberadaan rekannya tersebut.

Kalau pun Sigit Riyadi pulang, naik kendaraan apa menuju terminal Mengwi pun Masaid mengaku tidak tahu. Ia tahu keberadaan temannya dari media sosial yang viral. Hingga akhirnya ia menuju Polsek Mengwi.

“Saya sudah berupaya menghubungi keluarga Sigit Riyadi melalui sambungan telefon. Namun, belum tersambung,” jelasnya.

Pihaknya pun mengira temannya itu karena belajar-belajar ilmu kanuragan, namun mentalnya tidak kuat.

"Kalau di kampung dia biasa. Sepertinya dia belajar-belajar ilmu. Sehingga sekarang dia suka ke tempat-tempat mistis," tandasnya. 

Pasien Masih Bicara Sendiri

Dirut RSD Mangusada dr. I Nyoman Gunarta, mengakui Sigit Riyadi, pria yang diamankan polisi lantaran kedapatan duduk di Bale Agung di Pura Desa Adat Kapal, tengah menjalani pemeriksaan intensif.

Sebab, Sigit Riyadi ditengarai mengalami gangguan jiwa.

“Saya sudah mendapat laporan dari staf. Tapi untuk pemeriksaan dan hasilnya seperti apa, coba langsung ke dokter Nurija ya,” sarannya.

Kepala Bidang Pelayanan RSD Mangusada, dr Made Nurija, mengatakan, pasien datang ke rumah sakit dan dibawa oleh Satpol PP Badung, sekitar pukul 10.54 Wita.

“Secara umum kondisi fisik dalam batas aman. Tidak ditemukan kelainan, tekanan darah 140/80, nadi 76, suhu 36,57,” ungkapnya.

Menganai kondisi kejiwaan, Nurija mengaku harus dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Makanya, karena perlu perawatan lebih lanjut, maka pasien bakal dirujuk ke RSUP, Sanglah.

“Yang jelas saat ini pasien masih ngumik-ngumik (bicara sendiri),” tandasnya. (*) 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved