Wiki Bali
TRIBUN WIKI: 18 Permainan Tradisional Bali Ini Jangan Sampai Terlupakan
Permainan ini dimainkan oleh sekelompok anak, dimana satu orang sebagai meong (kucing) dan satu orang lagi sebagai bikul (tikus).
Penulis: Putu Supartika | Editor: Eviera Paramita Sandi
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR- Saat ini dengan kemajuan teknologi beberapa permainan tradisional mulai dilupakan.
Anak-anak lebih asik dengan gadget dengan aneka kecanggihan yang ditawarkan.
Oleh karena itu perlu kiranya diperkenalkan beberapa permainan tradisional yang ada di Bali.
Bagi para pelancong juga bisa mencoba permainan tersebut.
Berikut 18 dari 300 permainan tradisional yang ada di Bali.
1. Meong-meongan
Meong merupakan bahasa Bali yang berarti kucing.
Permainan ini dimainkan oleh sekelompok anak, dimana satu orang sebagai meong (kucing) dan satu orang lagi sebagai bikul (tikus).
Sisanya membuat lingkaran, di mana yang menjadi meong tinggal di luar lingkaran dan yang menjadi bikul di dalam lingkaran.
Mereka yang membuat lingkaran kemudian menyanyi lagu Meong-meong.
Setelah sampai pada lirik “juk meng juk kul, juk meng juk kul” pemeran meong harus menangkap bikul yang ada dalam lingkaran.
2. Tajog

Permainan ini menggunakan dua potong bambu yang berisi pijakan untuk kaki.
Pemain akan naik ke pijakan kaki pada dua potong bambu kemudian berjalan.
Permainan ini membutuhkan keseimbangan tubuh.
3. Terompah

Permainan ini juga disebut bakiak.
Permainan ini membutuhkan kekompakan karena dimainkan oleh tiga hingga lebih pemain.
Alat untuk bermainnya berupa dua buah papan yang berisi tali seperti sendal jepit, namun talinya sejumlah tiga atau lebih.
Beberapa orang akan memasukkan kakinya pada tali tersebut kemudian mereka berjalan menggunakan alat tersebut.
Jika tidak kompak pemain bisa jatuh.
4. Magoak-goakan

Permainan ini dimainkan oleh 7 atau lebih pemain.
Enam orang membuat barisan dan saling berpegangan pada pundak, dan satu orang bertugas sebagai goak.
Tugas goak yakni menangkap pemain pada barisan paling akhir.
5. Tembing
Permainan ini menggunakan beberapa uang logam.
Cara bermainnya yakni dengan jalan membuat lobang kecil pada tanah.
Beberapa uang logam kemudian dilempar ke arah lobang.
Selanjutnya, pemain diminta untuk mengenai salah satu uang logam yang ada di dekat uang logam yang telah di lempar menggunakan gobang (beberapa uang logam yang direkatkan).
Jika kena, maka uang logam yang kena jadi milik pemain yang mengenai uang logam tersebut.
6. Gasing

Gasing atau gangsing terbuat dari kayu.
Gasing yang paling lama berputar maka itu yang akan keluar jadi pemenangnya.
Di Bali permainan ini populer di Buleleng.
7. Mengkeb-engkeban
Mengkeb-engkeban yakni permainan yang dimainkan oleh beberapa orang anak.
Satu orang bertugas mencari dan sisanya bersembunyi pada tempat yang dianggap sulit ditemukan oleh pencari.
Yang menjadi pencari dalam permainan ini yakni mereka yang kalah sut.
8. Gala-galaan
Megala-galaan yakni permainan untuk melewati rintangan.
Permainan ini dimainkan oleh dua regu, satu regu sebagai perintang dan regu lainnya melewati rintangan.
9. Deduplak
Deduplak yakni permainan dengan menggunakan dua tempurung kelapa.
Tempurung kelapa tersebut diisi tali yang kemudian dipakai sebagai alas untuk berlari dan talinya dipegang.
10. Congklak
Permainan ini biasanya dimainkan oleh dua orang anak perempuan.
Permainan ini memakai sebuah papan yang berlubang dan di dalam lubang berisi batu kecil atau kerikil.
11. Cagcag
Permaianan cagcag yakni permainan untuk melewati empat buah bambu yang kadang menjepit dan kadang melebar.
Permaianan ini dimainkan oleh lima orang, satu sebagai pemain yang melewati bambu dan empat sebagai penggerak bambu.
Pemain akan melewati bambu saat bambu direnggangkan, karena jika salah kaki bisa terjepit bambu.
12. Maling-malingan
Permaianan ini dibagi jadi dua kelompok yakni sebagai polisi dan sebagai maling.
Yang menjadi polisi bertugas sebagai penangkap maling dengan mengejar si maling hingga tertangkap.
13. Curik-curik
Curik-curik adalah permainan tradisional berkelompok.
Dua orang menjadi pintu dengan menyatukan tangan dan sisanya berbaris beriringan melewati pintu tersebut.
Dalam permaianan dinyanyikan lagu curik-curik dan saat lagu habis satu orang yang berbaris akan tertangkap oleh pemain yang menjadi pintu dan yang tertangkap dihukum.
14. Nganten-ngantenan
Merupakan permainan tradisional berupa nikah-nikahan.
15. Sut Tultaltil
Merupakan permainan sut dengan menggunakan jari-jari tangan.
Atau dalam bahasa lainnya yakni gunting, batu, kertas.
Setiap pemain yang ikut sut taltil ini harus mengerti kode jari tangan yakni tangan terkepal artinya batu, tangan terbuka artinya kertas dan dua jari artinya gunting.
Gunting akan selalu menang dari kertas, kertas akan menang dari batu, dan batu akan menang dari gunting.
16. Sut Dempul
Sut dempul ini dilakukan oleh lebih dari dua orang pemain.
Permainan ini menggunakan punggung tangan dan telapak tangan.
Sebagai pemenang adalah mereka yang bentuk tangannya serupa paling sedikit, misalkan satu orang memperlihatkan punggung tangan dan sisanya telapak tangan, maka pemenangnya adalah yang punggung tangan sendiri.
17. Nyen Durine
Permainan nyen durine yakni permainan menebak siapa orang yang ada di belakang.
Permainan ini biasanya dilakukan oleh berbanyak orang, dan semakin banyak semakin seru karena semakin sulit untuk menebak.
Permainan ini diawali dengan sut, yang kalah sut akan menjadi penebak (pengalih).
Si penebak ini harus menebak siapa yang berdiri di belakangnya.
18. Ngengkebang Batu
Ngengkebang batu merupakan permainan tradisional untuk menebak siapa pembawa batu.
Permainan ini juga dimulai dengan melakukan sut.
Yang kalah sut, menutup mata, dan bertindak sebagai penebak, sementara yang menang menengadahkan telapak tangan di atas punggung yang kalah sut.
Sambil bernyanyi, satu kerikil dipindah dari satu telapak tangan ke telapak tangan yang lain.
Setelah nyanyian selesai, penebak harus menebak di tangan siapa batu tersebut berada.
Sebenarnya masih banyak lagi ada permainan tradisional yang ada di Bali semisal sepit-sepitan, poh-pohan, jangkrik-jangkrikan. (*)