Teringat Kekasih Sesama Jenisnya, Tangis Pelaku Mutilasi Guru Honorer di Kediri Pecah
Tangisan pelaku mutilasi guru honorer di Kediri itu tak tertahan ketika disinggung ingatannya pada sosok korban Budi Hartanto.
Teringat Kekasih Sesama Jenisnya, Tangis Pelaku Mutilasi Guru Honorer di Kediri Pecah
TRIBUN-BALI.COM, SURABAYA - Tangisan pelaku pembunuhan disertai mutilasi guru honorer di Kediri, Aris Sugianto pecah ketika menjawab pertanyaan awak media di Mapolda Jatim, Senin (15/4/2019).
Tangisan pelaku mutilasi guru honorer di Kediri itu tak tertahan ketika disinggung ingatannya pada sosok korban Budi Hartanto.
Sembari menahan tangisan Aris bahkan mengaku masih terus teringat-ingat pada korban yang memiliki hubungan khusus dengannya.
Air mata Aris Sugianto tak terbendung lagi, saat ditodong pertanyaan oleh awakmedia tentang aksinya bersama Aziz Prakoso membunuh dan memutilasi Guru Honorer Budi Hartanto, Selasa (2/4/2019).
Dengan suara terbata-bata, ia mengatakan permintaan maaf di hadapan sorotan lensa kamera awak media.
Permintaan maaf itu ditujukan untuk keluarga korban.
Baca: Fakta Kasus Mutilasi Guru Honorer, Selesai Intim Korban Minta Rp 100 Ribu, Cekcok hingga Berkelahi
Baca: Segini Tarif Menginap Kim Kardashian di Four Seasons Resort Ubud, Intip Kemewahannya
"Saya ingin nyampaikan pada keluarga korban untuk minta maaf sebesar-besarnya," katanya saat digelandang Anggota Reskrimsus Polda Jatim, Senin (15/4/2019).
Seraya menyeka air mata yang terjun membasahi pipinya, menggunakan lengan kaus tahanan berwarna oranye.
Ia merasa sangat bersalah sekaligus terpukul atas insiden tersebut.
"Saya hanya bisa menyesal dan menangis," lanjutnya.
Saat ditanya bagaimana awal mula dirinya bisa memenggal kepala korban.
Seraya menggelengkan kepala berkali-kali dengan isak tangis yang tak kunjung reda, mengaku tak punya niatan menyangka memenggal kepala korban.
"Itu saya gak ada kepikiran," ujarnya.
Bila ditanya perihal sosok korban selama hidup, Aris berterus-terang, sosok korban hingga saat ini masih terus ada di benaknya.
"Masih teringat-ingat," katanya.

Di penghujung pengakuannya, tidak ada yang bisa dilakukan Aris, selain meminta maaf dan terus berkirim doa kepada mendiang Budi Hartanto.
"Semoga arwah beliau diampuni dosa-dosanya, dan ditempatkan bersama orang-orang beriman," tandasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, motif pembunuhan disertai mutilasi guru honorer di Kediri ini memiliki latar belakang motif asmara anatara pelaku Aris Sugianto dan Budi Hartanto.
Menurut Dirreskrimum Polda Jatim Kombespol Gupuh Setiono, ada beberapa motif pembunuhan disertai mutilasi yang saling berkaitan.
Di satu sisi ada motif asmara, namun di sisi yang lain juga ada unsur motif ekonomi dan terjadinya pembunuhan juga karena motif perselisihan di antara kedua pelaku dan korban.
"Hubungan asmara sesama jenis, terus berakhir perselisihan karena tidak diberikan uang dan berakhir dengan pertengkaran yang mengakibatkan korban dibunuh," kata Gupuh pada awak media di depan Halaman Reskrimum Polda Jatim, Senin (15/4/2019).
Gupuh mengatakan, pelaku yang memiliki hubungan asmara sejenis adalah Aris Sugianto.
Aris terhitung sudah tiga kali melakukan hubungan intim bersama korban. Keduanya melakukan hubungan tersebut di kediaman Aris.
"Setiap kali berhubungan Aris ngasih uang ke korban. Aris sayang pada korban, dan akan memberikan apa yang diminta korban," katanya.
Namun untuk hubungan intim yang keempat kalinya, Aris dan korban sengaja lakukan di dalam ruangan di sebuah warungnya di Jalan Surya, Sambi, Ringinrejo, Kediri, Selasa (2/4/2019) silam.
Gupuh melanjutkan, usai melakukan hubungan badan, percekcokan itu akhirnya dimulai.
Percekcokan itu ditengarai karena Aris tidak mampu membayar uang yang diminta oleh korban.
"Usai lakukan hubungan intim di dalam kamar, karena Aris gak bisa ngasih uang ke korban, korban marah-marah,"
Lantaran saat itu waktu telah menunjukkan pukul 22.00 WIB.
Aziz yang berada di luar kamar, tak tahan dengan suara percekcokan yang terdengar cukup kencang itu, berinisiatif menegur korban.
"Diingatkankan Aziz tapi korban tak terima, korban malah bilang ini bukan urusan kamu,"
Tak cuma membantah teguran Aziz, ungkap Gupuh, tanpa diduga korban justru melayangkan sebuah tamparan ke arah pipinya.
"Tak terima, Aziz juga membalas," ungkapnya.
Selanjutnya pembunuhan disertai mutilasi pada korban Budi Hartantopun terjadi. (*)
Artikel ini ditulis Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi telah tayang di suryamalang.com