Kisah Cinta Soekarno dan Fatmawati, Cinta Pandangan Pertama Sang Proklamator
Fatmawati diketahui pertama kali bertemu dengan Soekarno pada 1938. Soekarno pun langsung jatuh cinta pada pandangan pertama
Namun ia tak mau dipoligami.
“Aku baru akan menyetujui apabila Bung Karno bercerai baik-baik dengan Ibu Inggit. Aku tidak dapat menerima poligami. Aku tidak akan dimadu,” ujarnya dalam buku Fatmawati Soekarno, The First Lady yang ditulis Arifin Suryo Nugroho.
Inggit pun setali tiga uang.
Baca: Soal UNKP Siap Didistribusikan ke 35 SMP di Denpasar
Baca: Ini Alasan Sandiaga Uno Tak Ikut Klaim Kemenangan Meski di Rumah Prabowo : ‘Cegukan Terus
Ia memilih bercerai daripada dimadu.
Akhirnya, Soekarno mengembalikan Inggit ke rumah orangtuanya di Bandung agar bisa menikahi Fatmawati.
Puisi Bung Karno untuk Fat
Perasaan Soekarno kepada Fat begitu bergelora.
Salah satunya terwujud dalam penggalan puisi romantis yang dipetik dari surat cinta Bung Karno berikut ini.
Fatma yang menyinarkan cahaya, terangi selalu jalan jiwaku supaya sampai di bahagia raja
Dalam surganya cinta kasihmu, dari ribuan dara di dunia, kumuliakan engkau sebagai dewiku
Kupuja dengan nyanyian mulia, kembang dan setanggi dupa hatiku, engkau menjadi terang di mataku,
Engkau yang akan memungkinkan aku, melanjutkan perjuanganku yang mahadahsyat
Pada 1943, Soekarno sudah kembali ke Jakarta dari pembuangan di Bengkulu.
Rasa rindunya kepada Fatmawati terus membuncah.
Baca: Ini Alasan Sandiaga Uno Tak Ikut Klaim Kemenangan Meski di Rumah Prabowo : ‘Cegukan Terus
Baca: Sanksi Tunda Kenaikan Pangkat Bagi Pengawas UN yang Melanggar, Siswa Foto Soal Dianggap Curi Data
Namun ia tak bisa pergi menemui pujaan hatinya karena pergerakan nasional sedang panas-panasnya.