Sudikerta Nyoblos Pakai Baju Tahanan di Rutan Polda Bali, Saat Ditanya Wartawan Begini Responnya 

Sudikerta yang menjadi tersangka dugaan kasus penipuan, penggelapan, dan TPPU ini menggunakan hak pilihnya di Rumah Tahanan Polda Bali.

Penulis: Firizqi Irwan | Editor: Ady Sucipto
Tribun Bali/Firizqi Irwan
NYOBLOS - Mantan Wagub Bali, I Ketut Sudikerta, saat melakukan pencoblosan di Rutan Polda Bali di Denpasar, Rabu (17/4/2019). 

"Jadi satu orang dari Kota Denpasar, kemudian antar kabupaten dan kota di Provinsi Bali sebanyak 9 orang dan antar provinsi 6 orang. Jadi secara keseluruhan sebanyak 16 orang yang kita layani di Rutan Polda Bali."

"Di luar 16 (tahanan) itu tidak bisa kami lakukan proses karena ada yang masuk sebagai tahanan itu setelah periode berakhirnya pengurusan A-5 dan ada juga data yang tidak lengkap yang tidak bisa kami telusuri," ujarnya.

Salah satu tahanan Polda Bali yang gagal menjadi peserta Pemilu Serentak 2019 adalah Anak Agung Ngurah Alit Wiraputra.

Ketua Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Bali yang tersangkut kasus penipuan ini tidak mengantongi surat pemindahan atau formulir A5 dari KPU Kota Denpasar.

Alit juga merupakan Caleg DPR RI Dapil Bali dari Partai Gerindra.

Ia ditahan sejak 11 April 2019 sehingga tak memiliki formulir A-5. 

Jokowi Menang 92 Persen di Bali

Sejumlah lembaga survei telah merilis hasil quick count atau hitung cepat Pemilu Serentak 2019, Rabu (17/4).

Sebagian besar hasil lembaga survei menempatkan pasangan Joko Widodo-Maruf Amin sebagai pemenang pemilihan Presiden (Pilpres).

Bahkan di Bali, pasangan Jokowi-Maruf menang mutlak atas Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Berdasarkan hasil hitung cepat empat lembaga survei, Jokowi-Maruf menang dengan perolehan suara 90 sampai 92 persen!

Lembaga survei Indikator Politik Indonesia, misalnya, dengan suara yang masuk 100 persen menempatkan Jokowi-Maruf dengan perolehan suara 90.15 persen, sedang Prabowo-Sandiaga hanya 9.85 persen.

Charta Politika menempatkan Jokowi-Maruf sebagai pemenang dengan perolehan suara 86.25 persen, berbanding 13.75 persen dengan Prabowo-Sandi. Adapun suara masuk sudah 100 persen.

Sementara Saiful Murjani (SMRC) dan Litbang Kompas memenangkan Jokowi-Maruf dengan perolehan suara mencapai 92.47 persen dan 92,53 persen. Sedang Prabowo-Sandiaga hanya meraih suara 7.53 persen dan 7,47 persen. Suara yang masuk di SMRC 95.65 persen dan Litbang Kompas 93,20 persen.

Hasil hitung cepat empat lembaga survei ini jauh melampaui perolehan suara Jokowi di Bali pada Pilpres 2014. Saat itu, Jokowi yang berpasangan dengan Jusuf Kalla juga menang mutlak di Pulau Dewata.

Berdasarkan hasil resmi KPU, Jokowi-JK merebut suara 71,42 persen (2.149.351 suara), sedang lawannya Prabowo-Hatta Rajasa meraih 28,58 persen (614.241 suara).

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved